Mengintip Masa Depan Sepakbola Indonesia Melalui Piala Dunia U20

Berita

by redaksi

Mengintip Masa Depan Sepakbola Indonesia Melalui Piala Dunia U20

Ketika Indonesia resmi ditunjuk oleh FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021, apa yang bisa diharapkan? Jika kalian membayangkan sepakbola Indonesia bisa berprestasi setelah menjadi tuan rumah, maka buang jauh-jauh harapan tersebut.

Berstatus sebagai negara penyelenggara—terutama di Piala Dunia tingkat kelompok usia—tidak lantas menjamin prestasi. Dari 22 penyelenggaraan Piala Dunia U20 (edisi pertama sampai 15 bernama FIFA World Youth Championship), hanya Portugal (1991) dan Argentina (2001) yang sukses menjadi juara ketika menjadi tuan rumah.

Itu prestasi jangka pendeknya. Sementara pada jangka panjang, efek positif menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 juga bisa dibilang tak berdampak kepada prestasi bagi negara-negara seperti Arab Saudi (tuan rumah pada 1989), Qatar (1995), Malaysia (1997), Uni Emirat Arab (2003), Kanada (2007), Mesir (2009), sampai Selandia Baru (2015).

Sejak tahun 1977, baru ada 2 tuan rumah yang juara Piala Dunia U20. Kebanyakan justru langsung tersingkir di babak penyisihan.

Prestasi terbaik wakil Asia di turnamen ini hanyalah runner-up. Ada tiga negara yang bisa mencapai titik tersebut, yaitu Qatar (1981), Jepang (1999), dan Korea Selatan (2019).

Pada saat Malaysia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 1997, mereka hanya menjadi juru kunci Grup A. Tak berbeda jauh dengan negara tetangga, Indonesia juga menjadi juru kunci saat lolos ke Piala Dunia U20 1979.

Ini artinya, jika mengincar prestasi—baik jangka pendek maupun jangka panjang—menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 bukan menjadi cara yang efektif.

Mengintip Persaingan Piala Dunia U20 2021 dari Piala Dunia U17 Tahun Ini

Tantangan besar bagi Indonesia dimulai dari titik penunjukan. Bagi kita, kesuksesan terdekat bisa dicapai dengan penyelenggaraan (menjadi tuan rumah) yang baik. Untuk persiapan Piala Dunia U20 2021, Indonesia sudah menyiapkan 10 stadion.

Delapan di antaranya terletak di Pulau Jawa, yaitu Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), Manahan (Solo), Mandala Krida (Yogyakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot (Bekasi), Jalak Harupat (Bandung), hingga Gelora Bung Tomo (Surabaya). Dua lainnya adalah Stadion I Wayan Dipta (Bali) dan Jakabaring (Palembang). Kesepuluh stadion ini kemudian akan dikerucutkan menjadi enam pada akhirnya.

Negara-negara yang pernah menjadi juara Piala Dunia U20.

Kemudian jika dilihat dari perspektif kualitas tim nasional, Indonesia sebaiknya bersiap dari sekarang, baik dari internal maupun eksternal.

Untuk melihat kualitas lawan dan lanskap persaingan, bintang-bintang muda sepakbola yang akan berlaga di Piala Dunia U20 2021 sudah terlebih dahulu bersaing di Piala Dunia U17 2019 yang digelar di Brasil. Artinya, dua tahun setelah ini (2019) usia mereka-mereka yang berlaga di U17 akan pas untuk U20.

Free Streaming Highlights Piala Dunia U17. (Link)

Jika melihat deretan tim yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U17 yang akan dimulai pada Selasa (5/11), kekuatan sepakbola di level junior memang bukan hanya milik Amerika Selatan dan Eropa.

Tiga dari empat tim asal Afrika lolos ke 16 besar. Mereka adalah Angola, Nigeria, dan Senegal. Nigeria bahkan muncul dengan predikat juara Piala Dunia U17 sebanyak tiga kali dalam enam edisi terakhir.

Asia juga bisa berbicara banyak di U17. Tiga wakil AFC melaju ke babak 16 besar seperti Australia, Jepang, dan Korea Selatan.

Piala Dunianya Para Pemain Masa Depan

Kenapa turnamen U17 ini penting untuk disimak? Piala Dunia U17 ibarat kawah candradimuka yang melahirkan nama-nama besar. Para pemain seperti Nwankwo Kanu (1993), Harry Kewell (1995), Ronaldinho (1997), Francesc Fàbregas (2003), Carlos Vela (2005), Toni Kroos (2007), Raheem Sterling (2011), sampai Jadon Sancho (2017) adalah nama-nama yang menghiasi gelaran Piala Dunia U17.

Pada edisi tahun ini, Piala Dunia U17 memiliki para pemain calon bintang masa depan seperti Noah Botic (Australia) dan Ki-Jana Hoever (Belanda). Botic sudah mengemas empat gol sepanjang babak penyisihan. Sementara Hoever tercatat sebagai pemain termuda yang membela Liverpool di Piala FA sepanjang sejarah.

Nama-nama ini berpotensi terus tampil untuk timnas mereka hingga Piala Dunia U20 2021 di Indonesia. Namun bukan cuma mereka, banyak bintang dari negara-negara lain yang tak masuk skuad di Piala Dunia U17 2019 yang bisa menebarkan pesona di Indonesia dua tahun lagi seperti Ansu Fati (Spanyol) yang kini tampil untuk Barcelona.

Untuk Piala Dunia U20, banyak juga bintang sepak bola yang pernah bermain di turnamen dua tahunan tersebut. Malaysia (1997) pernah kedatangan Juan Roman Riquelme, Pablo Aimar (juga bermain di U-17), Thierry Henry, Michael Owen, dan Shunsuke Nakamura.

Pada edisi lainnya, Ronaldinho (1999), Kaká (2001), Andrés Iniesta (2003), Lionel Messi (2005), Arturo Vidal (2007), Paul Pogba (2013), sampai Erling Braut Håland (2019) juga menghiasi Piala Dunia U20.

Maka jangan heran jika dua tahun lagi akan ada calon nama-nama pemain besar yang berlaga di tanah air. Kita semua berpotensi menjadi saksi sejarah kelahiran para bintang.

Apa yang Bisa Indonesia Lakukan sampai 2021?

Menatap Piala Dunia U20 dua tahun mendatang, Indonesia dapat menarik pemain-pemain terkuat dari mana saja. Ada Timnas Indonesia U19 yang sejak Rabu (6/11) akan bertarung di Kualifikasi AFC Championship 2020.

Pasukan yang dilatih Fakhri Husaini ini sudah menjalani beratnya pertarungan di level Asia Tenggara ketika menjadi peringkat ketiga Piala AFF U19 2019.

Banyak nama mentereng yang menghiasi skuad Garuda Muda seperti si kembar Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa. Beckham Putra, Rendy Juliansyah, Brylian Aldama, kiper Ernando Ari, dan kapten David Maulana juga menjadi penggawa andalan.

Free Streaming Indonesia U19 vs Timor Leste (Link)

Pembinaan generasi yang lebih muda melalui Garuda Select juga dapat menghadirkan nama-nama baru jelang Piala Dunia U20 2021. Terakhir, dalam gelombang kedua Garuda Select, program ini mengangkut 24 pemain untuk berangkat ke Inggris dan Italia.

Garuda Select adalah program jangka panjang PSSI dan Mola TV demi ambisi lolos ke Olimpiade 2024.

Kembali ke awal tulisan ini, sulit mengharapkan Indonesia berprestasi baik di Piala Dunia U20 2021 maupun setelah itu. Namun daripada hanya melihat dari sudut pandang beratnya Timnas Indonesia bersaing, kita bisa melihat sisi positifnya: dari sekarang sampai 2021—melalui Piala Dunia U17, Timnas U19 di Kualifikasi AFC Championship 2020, dan program Garuda Select—setidaknya kita bisa mengukur di manakah sebenarnya level sepak bola negeri ini di dalam kekuatan dunia.


Seluruh pertandingan Piala Dunia U-17 2019 dapat ditonton melalui live streaming Mola TV. Demikian pula pertandingan Timnas Indonesia di segala level umur, termasuk Timnas Indonesia U-19 dan Garuda Select.

Komentar