Lawan Indonesia, Thailand Tak Bawa Banyak Pemain Andalan

Berita

by redaksi

Lawan Indonesia, Thailand Tak Bawa Banyak Pemain Andalan

Pelatih Tim Nasional Indonesia, Simon McMenemy, berusaha memainkan para pemain terbaik yang bisa memperkuat timnas pada babak kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia dan Thailand. Meski tanpa Rizky Pora, Bayu Pradana, Fachrudin Aryanto, dan Boaz Solossa, para pemain yang ada saat ini adalah para pemain terbaik versi McMenemy.

Namun tak seperti McMenemy, pelatih Thailand, Akira Nishino, justru tidak tampil dengan kekuatan penuh kala akan menghadapi Indonesia. Banyak pemain-pemain berkualitas dan berpengalaman Thailand yang tidak dibawa oleh eks pelatih Timnas Jepang tersebut.

Dari 23 pemain yang dipilih Nishino untuk menghadapi Vietnam dan Indonesia, hanya 10 pemain yang memiliki lebih dari 20 caps. Banyak pemain minim pengalaman (caps di bawah 5 laga) yang dibawa Nishino untuk menghadapi Indonesia, seperti Supachok Sarasat, Manuel Bihr, Bordin Phala, Sasalak Haiprakhorn, Sivakorn Tiatrakrul, Anon Amornlertsak, dan Phittiwat Sukjitthammakul. Bahkan ada empat pemain yang belum pernah sekalipun membela timnas senior Thailand yakni Shinnapat Leeoh, Nitipong Selanon, Patcharapol Intanee, dan Ekanit Panya.

Untuk memberikan tempat pada pemain minim pengalaman di atas, Nishino dengan percaya diri tidak membawa pemain-pemain seperti Peerapat Notchaiya, Kroekrit Thaweekran, Pokklaw Anan, Adisak Kraisorn, Siroch Chattong, hingga Teerasil Dangda. Padahal pemain-pemain tersebut merupakan jagoan Thailand di Piala AFF atau King`s Cup dan sedang tidak mengalami cedera.

Nishino tampaknya cukup yakin bahwa skuatnya ini sudah bisa meraih hasil positif kala melawan Vietnam dan Indonesia. Walau memang pada laga melawan Vietnam, Thailand harus puas bermain imbang dengan skor tanpa gol.

Tapi pada laga melawan Vietnam itu juga terlihat bahwa Nishino memang ingin memberikan pengalaman bermain pada pemain-pemain muda. Phitiwat menjalani debut seniornya pada laga tersebut dengan bermain sejak menit pertama. Supachok Sarasat (4 caps) yang masih berusia 21 tahun dan Manuel Bihr (5 caps) yang masih berusia 25 tahun juga dimainkan sejak awal pertandingan. Tiatrakol (25 tahun) pun menjalani laga keduanya untuk timnas Thailand.

Skema seperti ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh Thailand. Kebiasaan mereka memainkan pemain-pemain muda di laga penting akan membuat mereka lebih siap di masa yang akan datang ketika usia mereka semakin matang.

Karena itu pula pemain-pemain seperti Chanatip Songkrasin (25 tahun), Tanaboon Kesarat (25 tahun), Sarach Yooyen (27 tahun), Adison Promrak (25 tahun), Tristan Do (26 tahun), Teerathon Bunmathan (29 tahun), Kawin Thamsatchanan (29 tahun), punya caps lebih dari 30 pertandingan. Bahkan Supachai Jaided yang masih berusia 20 tahun saja sudah punya 15 caps bersama timnas senior Thailand.

Maka dari itu juga skuat Indonesia meski diisi oleh para pemain senior bisa dikatakan kurang berpengalaman jika berbicara pertandingan internasional. Di skuat saat ini hanya Irfan Bachdim yang punya caps lebih dari 30 laga. Itu pun dengan catatan penyerang Bali United ini sudah berusia 31 tahun. Sebanyak 13 pemain atau lebih dari setengahnya hanya memiliki caps di bawah 10 pertandingan.

Kualitas taktik McMenemy karenanya akan menjadi satu-satunya harapan bagi Indonesia untuk bisa melangkah ke Piala Dunia 2022. Setelah kalah dari Malaysia di laga pertama, peluang Indonesia untuk lolos ke babak berikutnya memang belum tertutup. Tapi Indonesia harus menghadapi skuat-skuat berpengalaman seperti Thailand, Vietnam dan juga UEA.

Pertandingan Indonesia vs Thailand akan digelar pada Selasa, 10 September 2019. Laga ini bisa disaksikan secara gratis melalui Web Streaming dan Apps Mola TV.

Komentar