Arsenal Belum Temukan Solusi di Lini Pertahanan

Analisis

by redaksi

Arsenal Belum Temukan Solusi di Lini Pertahanan

Arsenal punya lini serang yang mengerikan pada musim 2019/20 ini. Kehadiran Nicolas Pepe yang didatangkan dari Lille dengan catatan 22 gol dan 11 asis pada musim lalu membuat Unai Emery punya banyak opsi di lini depan selain bisa mengandalkan Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexander Lacazette.

Dari empat laga yang sudah dijalani Arsenal sejauh ini sudah enam dicetak The Gunners. Aubameyang mencetak tiga gol, Lacazette dua gol, sedangkan Pepe satu asis. Tapi meski baru mencetak satu asis, permainan Pepe sudah menunjukkan potensi menjanjikan di mana ia sudah melepaskan 12 tembakan (terbanyak kedua setelah Aubameyang) dan enam pemain kunci (terbanyak). Padahal menit bermainnya terbilang masih sedikit dibanding pemain-pemain lain.

saksikan cuplikan pertandingan Arsenal vs Tottenham melalui link berikut ini.

Pada laga melawan Tottenham Hotspur, Minggu (01/09), trio Laca, Pepe, dan Auba juga menjadi andalan Arsenal dalam menggedor pertahanan Spurs. Berkat kontribusi trio ini pula Arsenal mampu mengejar ketinggalan dari 0-2 menjadi 2-2. Laca dan Auba mencetak satu gol sedangkan Pepe mencetak satu asis.

Penampilan pada laga melawan Spurs menjadi kesempatan Laca, Pepe dan Auba bermain bersama sejak menit pertama. Dengan melihat ketajaman Arsenal pada laga tersebut, di mana Arsenal mampu melepaskan 26 tembakan, dua kali lipat dari yang dicatatkan Spurs. Tinggal menunggu waktu trio ini akan meledak-ledak di lini pertahanan lawan.

Tapi ketajaman di lini depan ini tak dibarengi dengan kekokohan di lini pertahanan. Dari empat laga, hanya satu kali Arsenal mencatatkan nirbobol. Dengan catatan enam gol, Arsenal yang gawangnya dikawal Bernd Leno sudah kebobolan enam gol. Arsenal baru mencatatkan dua kemenangan, satu imbang dan satu kekalahan di Liga Primer Inggris sementara ini.

Sejak musim lalu, atau musim pertama Unai Emery, lini pertahanan Arsenal memang terbilang keropos. Di antara Big Six, kebobolan Arsenal merupakan terbanyak kedua setelah Manchester United (51 gol). Padahal jumlah mencetak gol Arsenal (71 gol) hanya kalah dari Manchester City (95) dan Liverpool (89).

Unai Emery menyadari hal itu. Oleh karenanya Arsenal mendatangkan Kieran Tierney dan David Luiz sebagai pemain baru di lini pertahanan. Arsenal juga melepas pemain-pemain seperti Laurent Koscielny, Nacho Monreal, Stephan Lichtsteiner, Carl Jenkinson, dan Krystian Bielik.

Tapi perombakan pemain di lini belakang ini masih belum bisa meningkatkan kualitas pertahanan Arsenal. Tierney belum dimainkan karena masih mengalami cedera. Kehadiran David Luiz pun belum berpengaruh besar, bahkan bek yang direkrut dari Chelsea pada tenggat waktu transfer ini beberapa kali jadi penyebab utama kebobolan Arsenal.

Situasi ini juga yang membuat Emery belum menemukan komposisi ideal pada musim ini. Dari empat laga yang sudah dijalani, Arsenal tak sekalipun menurunkan susunan pemain yang sama.

Pada laga pertama Newcastle terdapat pemain-pemain seperi Calum Chambers, Henrikh Mikhtaryan, Joe Willock, Reiss Nelson pada formasi dasar 4-2-3-1. Lantas Dani Ceballos dan David Luiz mulai menghuni susunan pemain pada pekan kedua melawan Burnley. Melawan Liverpool di pekan ketiga, Pepe mulai bermain sejak menit pertama dalam formasi dasar 4-3-1-2. Terakhir melawan Spurs, Arsenal memainkan 4-3-3 dengan trio Pepe, Laca dan Auba bermain sejak menit pertama.

Jika diperhatikan, Arsenal tak lagi mencatatkan nirbobol setelah David Luiz menjalani debut pada laga melawan Burnley. Itu artinya, pergantian Chambers atau Skhodran Mustafi ke David Luiz bukan jadi solusi instan bagi pertahanan Arsenal, meski sebetulnya Luiz pernah bermain untuk Emery ketika keduanya membela Paris Saint-Germain (PSG).

Tampaknya perubahan formasi dan susunan pemain ini dilakukan sebagai upaya Emery mencari solusi untuk keroposnya lini pertahanan dengan mengubah pola dan skema di lini tengah dan depan. Pada laga melawan Liverpool, misalnya, Emery sampai memainkan Lucas Torreira, Granit Xhaka, dan Matteo Guendouzi yang ketiganya bertipikal gelandang bertahan.

Selama Emery belum menemukan solusi di lini pertahanan, tampaknya Arsenal akan kesulitan bersaing untuk jadi juara. Tengok bagaimana Liverpool dan Man City yang memiliki lini serang tajam dibarengi dengan kokohnya di lini pertahanan dengan hanya kebobolan tiga kali dari tiga laga.

Perlu diketahui, Arsenal sudah mendapatkan 65 tembakan dari lawan dalam empat laga. Jumlah tersebut merupakan terbanyak keempat di Liga Primer Inggris, hanya kalah dari Aston Villa (77), Tottenham (71), dan West Ham (68). Hal ini menunjukkan bahwa Emery memang punya PR besar untuk memperbaiki sistem dan skema pertahanan Arsenal.

Sebenarnya Emery punya harapan besar dalam diri Hector Bellerin dan Kieran Tierney yang baru pulih dari cedera. Keduanya berposisi sebagai bek sayap. Mungkin juga kehadiran keduanya akan semakin meningkatkan lini serang Arsenal sebagai upaya untuk selalu mencetak gol lebih banyak dari lawan.

Komentar