Pesta Pukki di Liga Inggris

Cerita

by redaksi

Pesta Pukki di Liga Inggris

“Pukki Party” menjadi trending topic setelah Teemu Pukki mencetak gol ke gawang Chelsea pada Sabtu (24/08). Meski pertandingan Norwich City 2-3 Chelsea hanya ditanyangkan di Mola TV (bukan di TVRI), para pencinta Liga Primer Inggris tetap ramai membahas penyerang asal Finlandia ini, terutama para pemain Fantasy Premier League.

Sebelum Liga Inggris 2019/20 dimulai, Pukki sudah terlebih dahulu menjadi properti panas karena berhasil mendapatkan gelar top skor di Championship (divisi di bawah Premier League) musim lalu dengan 29 gol. Tak perlu lama-lama, dia langsung membuktikan diri di pekan pertama musim ini saat bertandang ke Anfield.

Selain Premier League yang memang sudah terkenal di sana, dua pesepakbola teratas sepanjang masa Finlandia—Jari Litmanen dan Sami Hyypiä—juga identik dengan salah satu kesebelasan Inggris: Liverpool.

Maka dari itu, jika kepala penyiar olahraga Finlandia hanya diizinkan untuk menampilkan satu pertandingan live Premier League, mereka hampir pasti memilih pertandingan-pertandingan The Reds.

Untungnya, pertandingan pembuka Premier League musim ini mempertemukan Liverpool dengan kesebelasannya Pukki. Untungnya lagi, Pukki berhasil mencetak gol pada pertandingan itu (10/08), meski Norwich kalah 1-4.

Selain pertandingan-pertandingan Liverpool, Viasat Sport sebagai pemegang hak siar Premier League di Finlandia sejauh ini juga selalu menayangkan pertandingan-pertandingan Norwich City. Setidaknya dari tiga pekan pertandingan Liga Primer, ada sembilan laga yang tidak disiarkan secara live di Finlandia.

Kemudian pada saat The Canaries menjalani pertandingan kandang perdana mereka di liga musim ini (17/08), Pukki kembali mencetak gol. Tak tanggung-tanggung, sebuah trigol; bola pertandingan pun berhak dia bawa pulang.

“Badai petir dengan beberapa guntur,” itu yang Daniel Farke, Manajer Norwich, deskripsikan untuk menggambarkan performa Pukki, dikutip dari i Newspaper.

Sebelum ini, banyak anak Finlandia ingin menjadi Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi. Sekarang mereka punya idola baru: Teemu Pukki. Sementara itu di luar negeri pencipta Nokia tersebut, para pemain FPL juga berlomba-lomba memiliki Pukki di skuat fantasi mereka.

G.O.A.T., Sinterklas, dan Kemaluan Perempuan

Nama lengkap pemain kelahiran 29 Maret 1990 ini adalah Teemu Eino Antero Pukki. Dalam bahasa Finlandia, namanya berarti kejayaan orang-orang, raja, maskulin, dan kambing jantan.

Sementara itu nama belakangnya, “Pukki”, memiliki unsur kambing (atau goat atau dalam hal ini G.O.A.T.) yang kebetulannya sudah dikenal sebagai akronim dari Greatest of All Time (terbaik sepanjang masa).

Jadi, Pukki akan menjadi yang terbaik sepanjang masa? Di Finlandia; mungkin saja. Namun di dunia; jalannya masih panjang.

Selain G.O.A.T., Pukki juga memiliki julukan lain. Saat dia pindah ke Schalke 04 pada 2011, pers Jerman menemukan bahwa “Pukki” juga berarti “Santa” dalam bahasa Finlandia. Kemudian dia dijuluki Der Weinachtsmann (Sinterklas).

Hal kocak hadir di Indonesia, karena “puki” memiliki arti “kemaluan perempuan”. Tidak heran viralnya Pukki disambut gembira di semua media sosial di negara +62 ini.

Pangeran Siahaan, pandit yang biasa hadir di pertandingan-pertandingan Premier League di TVRI, sampai-sampai menyatakan dia sudah tak sabar untuk memandu pertandingan Norwich City hanya untuk mengumandangkan nama “Pukki” berulang-ulang ke seantero negeri.

“Pukki party” atau “pesta ____” (isi saja bagian yang kosong tersebut) sendiri bukan terkenal akhir-akhir ini saja. Istilah itu sudah menjadi spanduk sejak Pukki bermain di Brøndby pada 2014. Saat itu di spanduknya tertulis: “No Pukki No Party”. Tak ada ____, maka tak ada pesta!

Berani Mundur Selangkah untuk Kemudian Maju Beberapa Langkah

Pukki lahir di Kotka, sebuah kota 115,37 km jauhnya dari ibu kota Finlandia, Helsinki. Kota pelabuhan ini terkenal karena taman alami, situs bersejarah, pabrik kertas, dan tentu saja perahu. Ada lebih banyak perahu dibandingkan rumah di kota berpenduduk 50.000 jiwa ini. Saat ini, Kotka dikenal sebagai “kotanya Teemu”.

Jari-Pekka Gummerus, pelatih junior Pukki, berkata jika dia adalah duta yang baik untuk Kotka. “Dia tak pernah melupakan akar budayanya dan kapanpun dia kembali, dia selalu mengobrol dengan banyak orang,” kata Gummerus, dikutip dari The Athletic.

Dia dibesarkan di daerah Hovinsaari di Kotka. Pukki bersekolah di SMA Langinkoski. Sekolah ini memiliki struktur akademi olahraga yang berhubungan dengan kesebelasan kebanggaan Kotka sekaligus kesebelasan pertama Pukki, Kotkan Tyovaen Palloilijat, atau yang lebih dikenal dengan FC KooTeePee alias FC KTP.

Pukki mengawali karier profesionalnya di KTP pada 2006. Penampilan gemilangnya bersama KTP membuat Pukki pindah ke Sevilla pada 2008 saat usianya masih 18. Ibunya cuti setahun, ikut pindah ke Andalusia, tinggal di sebuah flat tanpa AC, dan membantunya belajar bahasa Spanyol.

Namun petualangannya bersama Sevilla berakhir pada Agustus 2010. Dia kembali ke Finlandia untuk bergabung dengan HJK Helsinki, sebuah jalur mundur untuk kariernya. Meski begitu, HJK menjadi tanah kelahiran kembali bagi Pukki.

“Teemu datang pada 2010 dan saat itu dia tak terlalu senang,” kata Pelatih HJK saat itu, Antti Muurinen, kepada The Athletic. “Kontribusi terbesar HJK adalah mengembalikan kepercayaan dirinya untuk menikmati sepakbola lagi.”

Performa Pukki melawan Schalke pada kualifikasi Liga Champions UEFA 2011 membuat kesebelasan asal Jerman itu kepincut. Dia mencetak tiga gol dalam dua leg walau pada akhirnya HJK tersingkir dengan agregat 3-6. Schalke pun membeli Pukki dengan harga mendekati satu juta paun.

Dari Schalke, Pukki kemudian pindah ke Celtic. Sama seperti di Sevilla, Pukki tak terlalu sukses di kesebelasan asal Skotlandia tersebut. Dia lalu pindah ke Denmark untuk bermain bersama Brøndby.

“Kadang ketika seorang pemain pergi, misalnya dari Finlandia menuju langkah lebih tinggi, mereka tak berani mengambil langkah mundur. Dia (Pukki) mengambilnya, hanya untuk bermain,” kata Aki Riihilahti, mantan rekan Pukki di HJK.

“Kemudian dia mengambil langkah besar dengan Schalke. Di Celtic, dia bagus tapi kompetisinya terlalu tinggi, jadi dia kembali berani mengambil langkah mundur ke Brøndby, dan lagi-lagi dia bersinar, dan dia membuat langkah besar ke Norwich dan sekarang Premier League.”

Idola Baru dengan Berbagai Alasan

Berkat penampilan ciamiknya sejauh ini, Pukki menjadi buah bibir di negara kelahirannya. Penjual jersi Norwich sampai kehabisan nameset (terutama numberset ‘2’) karena banyaknya pesanan seragam dengan nama punggung Pukki dan nomor punggung 22-nya.

Bahkan lagu pertama yang banyak disiarkan di radio Finlandia di awal pekan setelah Pukki mencetak trigol (Norwich 3-1 Newcastle United) adalah single Aya Nakamura berjudul ‘Pookie’, meski itu sepertinya adalah kebetulan yang disengaja.

Pertandingan-pertandingan Norwich menjadi tontonan massal di Finlandia. “[Norwich] sekarang menjadi pusat perhatian Finlandia,” kata Tero Vaatainen, suporter The Canaries dari Tempere, Finlandia, kepada The Athletic.

“Ada ketertarikan yang besar kepadanya di seluruh Finlandia, terutama di Kotka,” kata Gummerus, dikutip dari News Observer. “Setiap orang menunggu berapa gol yang dia akan cetak. Orang-orang sangat gembira.”

Kepopuleran Pukki sudah melebihi Ronaldo dan Messi. “Semua orang di Finlandia sekarang tahu siapa Teemu. Kamu hanya memiliki beberapa atlet yang disukai semua orang,” kata Riihilahti sambil bercanda dengan bilang jika Finlandia biasanya hanya unggul di olahraga yang membutuhkan helm.

“Sekarang ketika kamu pergi ke taman kanak-kanak, orang tidak ingin menjadi Messi atau Ronaldo. Mereka ingin menjadi Pukki, dan ini fantastis untuk sepakbola Finlandia.”

Mantan kepala sekolah Pukki asal Swedia, Heidi Honkanen, sampai-sampai mendapat panggilan “mantan guru Swedia-nya Teemu Pukki”. Honkanen tak keberatan sama sekali.

Kalau hal ini terus berlanjut dan penyerang Norwich City tersebut berhasil membuat lebih banyak gol lagi atau bahkan menjadi top skor Premier League, bukan tidak mungkin nama “Pukki” akan banyak dipakai, baik di Finlandia maupun seluruh dunia, terutama di Indonesia. Menarik, kan? Ehem.



Komentar