Liverpool Tergiur Umpan Silang di Babak Pertama

Analisis

by redaksi

Liverpool Tergiur Umpan Silang di Babak Pertama

Liverpool berhasil mengalahkan Arsenal pada pekan ketiga Liga Primer Inggris 2019/20. Pada laga yang digelar Sabtu (24/08) di Stadion Anfield itu The Reds berhasil menang dengan skor 3-1.

Liverpool mendominasi permainan hampir di sepanjang laga. Di akhir pertandingan, total 25 tembakan berhasil diciptakan skuat asuhan Juergen Klopp tersebut. Arsenal, sementara itu, hanya mampu melepaskan 9 tembakan.

Tapi Liverpool sebenarnya kesulitan menciptakan peluang terbuka pada babak pertama. Dari total 15 tembakan, 8 di antaranya berhasil diblok Arsenal. Hanya dua tembakan yang mengarah ke gawang.

Gol pertama Liverpool yang diciptakan Joel Matip juga baru terjadi empat menit jelang 45 menit pertama berakhir, dengan memanfaatkan umpan sepak pojok Trent Alexander-Arnold. Secara permainan terbuka serangan-serangan Liverpool memang gagal menciptakan peluang emas.

Di babak pertama Liverpool tergiur dengan banyaknya ruang di kedua sayap. Pada akhirnya dua bek sayap Liverpool, Alexander-Arnold dan Andrew Robertson, sangat rajin mengirimkan umpan silang. Dalam durasi 45 menit, Alexander-Arnold melepaskan 13 umpan silang, sementara Robertson 8 umpan silang.

Situasi tersebut tampaknya menjadi "jebakan" yang diterapkan oleh Arsenal. Skuat asuhan Unai Emery itu menggunakan pola dasar 4-4-2 berlian yang ketika tak menguasai bola bermain sedalam dan serapat mungkin di kotak penalti pertahanan untuk melindung kiper Arsenal, Bernd Leno. Keempat gelandang tengah fokus menjaga area depan kotak penalti.

Emery cukup percaya diri duet bek tengah Arsenal, Sokratis dan David Luiz, mampu membendung umpan-umpan silang Liverpool. Benar saja, kecuali gol Joel Matip (dari sepak pojok), Arsenal sangat tangguh di udara dan Leno pun tak terlalu sibuk atau mendapatkan peluang-peluang berbahaya.

"Sejujurnya," kata Klopp, "aku tak mengira sistem yang mereka [Arsenal] mainkan. Aku tak yakin mereka memainkan itu di pra-musim. Kami punya banyak ruang di sayap, mengganti arah serangan, tapi masalahnya hanya ada sedikit pergerakan di kotak penalti sehingga menjadi lebih rumit."

"Mereka memenangkan banyak duel udara, tapi kami memenangkan banyak bola kedua (second balls) sehingga bisa terus-terusan memberikan tekanan pada mereka seperti yang kami inginkan," sambung pelatih asal Jerman itu.

Arsenal lebih mengandalkan serangan balik. Naiknya Alexander-Arnold dan Robertson memang menciptakan banyak ruang di lini pertahanan Liverpool. Apalagi ketika Arsenal memulai permainan melalui Leno yang dioper pada para pemain belakang yang berada di sekitar kotak penalti, para pemain Liverpool langsung menekan dan berusaha merebut bola sehingga menaikkan garis pertahanan The Reds. Pada akhirnya kecepatan Nicolas Pepe dan Pierre-Emerick Aubameyang beberapa kali membahayakan gawang Liverpool yang dijaga Adrian San Miguel.

Tapi Liverpool mengubah gaya permainan pada babak kedua. Liverpool tak lagi tergiur dengan banyaknya ruang di sayap lalu memanfaatkannya dengan umpan silang. Terbukti pada babak kedua hanya ada tiga umpan silang yang dilakukan Liverpool, dua kali oleh Robertson, sekali oleh Jordan Henderson. Alexander-Arnold yang paling rajin mengirimkan umpan silang pada babak pertama mulai lebih sering mengirimkan umpan pendek pada Salah sebelum mendekati kotak penalti.

Liverpool juga mulai memancing keluar pertahanan Arsenal dengan lebih banyak memainkan umpan-umpan pendek di lini pertahanan. Skema itu lebih efektif karena Salah mulai bisa menerima bola sebelum mendekati kotak penalti (pada babak pertama lebih banyak di kotak penalti).

Di dekat kotak penalti Arsenal pun Liverpool berusaha memainkan umpan-umpan pendek. Gol penalti Salah terjadi berkat pelanggaran yang dilakukan David Luiz setelah Salah menerima bola pantulan dari Firmino yang sebelumnya mendapatkan operan mendatar dari Alexander-Arnold.

Sementara untuk gol kedua Salah, penyerang Tim Nasional Mesir itu menerima bola di pintu sepertiga pertahanan Arsenal yang kemudian dia berhasil (lagi-lagi) mengelabui David Luiz lewat aksi individunya. Situasi ini tentu terjadi tak lepas dari keberhasilan Liverpool yang memaksa Arsenal menaikkan garis pertahanan mereka lewat operan-operan di lini pertahanan The Reds.

Highlights pertandingan antara Liverpool vs Arsenal dan pertandingan Liga Primer Inggris lain dapat disaksikan secara gratis di tautan ini

Komentar