Tottenham vs Newcastle: Son Kembali, Newcastle Siap Gigit jari

Analisis

by Evans Simon

Evans Simon

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tottenham vs Newcastle: Son Kembali, Newcastle Siap Gigit jari

Tottenham Hotspur menunjukkan performa apik dalam dua pekan pertama Premier League 2019/20. Hal positif tersebut nampaknya akan berlanjut kala menjamu Newcastle United di Stadion White Hart Lane, Minggu (25/08). Apalagi, bintang Son Heung-Min sudah dapat kembali merumput.

Kehadiran pemain asal Korea Selatan tersebut dipastikan menambah daya gedor Tottenham. Musim 2018/19 lalu, Ia mampu menyumbangkan 12 gol dan tujuh asis dalam 31 pertandingan Premier League.

Salah satu dari 12 gol itu disumbangkan oleh Son kala bertemu Newcastle terakhir kali. Ia mencetak gol kemenangan bagi Tottenham. Sebuah hasil yang sekaligus melanjutkan tren positif The Lilywhites atas Newcastle. Mereka berhasil memenangi empat pertemuan terakhir.

Penting untuk diingat bahwa hasil dalam empat pertemuan terakhir kedua tim menunjukkan jumlah gol yang tidak terlalu banyak. Tottenham total hanya mencetak enam gol ke gawang Newcastle.

Bahkan, dua kemenangan terakhir Tottenham atas The Magpies di Stadion White Hart Lane menghasilkan skor identik 1-0. Namun, Son sama-sama berperan penting dalam kedua laga tersebut. Ia mencatatkan keterlibatan gol 100% (satu gol dan satu asis). Bukan tidak mungkin Ia akan kembali krusial dalam pertemuan mendatang.

Optimisme tinggi skuat asuhan manajer Mauricio Pochettino untuk melanjutkan kemenangan beruntun atas Newcastle tentu beralasan. Mereka adalah tim dengan jumlah gol tertinggi ketiga (lima gol) di Premier League sejauh ini, hanya kalah dari Manchester City (tujuh gol) dan Liverpool (enam gol). Di sisi lain, sang musuh justru sedang dalam kondisi mengkhawatirkan.

The Magpies adalah satu dari empat tim yang menelan kekalahan dalam dua laga pertama. Skuat arahan manajer Steve Bruce itu belum menunjukkan kohesivitas, hanya mampu mencatatkan rataan 41,2% penguasaan bola per laga (terendah kedua di Premier League).

Potensi kejutan tentu tetap ada. Fakta Tottenham telah kemasukan tiga gol dari dua pertandingan sejauh ini membuktikan bahwa mereka bukanlah tim yang tidak bisa ditembus.

Jangan lupa, klub yang bermarkas di Stadion St. James Park itu sebenarnya punya riwayat positif kala melawan Tottenham. Mereka memenangi 21 pertemuan di Premier League (hanya Aston Villa yang lebih sering dikalahkan Newcastle - 22 kali). Selain itu, Tottenham juga merupakan tim yang paling sering dibobol oleh Newcastle (73 gol).

Serangan balik bisa menjadi senjata rahasia bagi Newcastle jika ingin memenangi pertandingan. Pasalnya, kendati rendah dalam persentase penguasaan bola dan baru mencetak satu gol, mereka tetap mampu melepaskan rata-rata 10,5 tendangan per laga. Pertanyaannya: sejauh mana Newcastle mampu bertahan dari gempuran?

Meski hanya mampu mencatatkan tiga peluang kala menghadapi Manchester City pekan lalu (17/8), Tottenham adalah tim dengan rataan peluang tertinggi kedua di liga dengan 17 tendangan per pertandingan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka adalah tim dengan daya serang tinggi.

Jika tidak mampu mengantisipasi gempuran Son dkk. dengan baik, hampir dapat dipastikan Bruce menjadi manajer permanen Newcastle pertama yang menelan kekalahan dalam tiga laga pertama Premier League. Pertandingan bisa disaksikan melalui Mola Parabola dan Mola Polytron Streaming pada Minggu pukul 22.30 WIB.

Komentar