Tips Main FPL ala 7 Habits

Fantasy Premier League

by redaksi

Tips Main FPL ala 7 Habits

Fantasy Premier League (FPL) musim ini sudah semakin dekat. Saatnya merancang strategi untuk memenanginya! Cara bermain FPL dapat dibaca di tautan ini.

Strategi khusus dalam memainkan FPL sangat diperlukan demi menjaga konsistensi bermain selama 10 bulan agar kita berhasil melewati pencapaian sebelumnya atau sekadar memperbaiki peringkat musim lalu di liga privat masing-masing. Pencapaian kali ini harus lebih baik.

Pernahkah membaca 7 Habits of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif) karya penulis Amerika Serikat, Stephen R. Covey? Salah satu buku motivasi terlaris sepanjang masa—terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya tahun 1989—ini mengajarkan kita cara efektif untuk mencapai target hidup tanpa meninggalkan prinsip etika dalam perjalanan menuju ke sana.

Stephen R. Covey berhasil meyakinkan dunia bahwa lewat kebiasaan baik, setiap orang mampu meraih apa pun yang diimpikan. Lalu apakah strategi manajemen “ala 7 Habits” juga bisa diterapkan pada permainan FPL musim ini? Mari kita buktikan.

#1 Lebih Proaktif

Ajakan register now to boost your fantasy chances sudah muncul di website resmi FPL sejak 11 Juli 2019. Artinya, dengan proaktif mendaftar (ulang) lebih awal, kesempatan untuk menang pun lebih besar.

Menurut peraturan yang berlaku dalam kompetisi FPL apa pun—mini-leagues, mingguan, bulanan, maupun peringkat global—bila terdapat dua atau lebih akun dengan jumlah poin sama, maka pemenangnya adalah akun yang lebih sedikit melakukan transfer. Namun bila ternyata jumlah transfer yang dilakukan pun sama, maka pemenang ditentukan berdasarkan waktu pendaftaran. Siapa yang lebih dulu mendaftar, dialah juaranya.

Kemudian jangan khawatir jika kalian tidak bisa memilih skuat terbaik karena ingin cepat-cepat mendaftar, karena skuat ketika mendaftar (di bagian transfer) masih bisa dibongkar-pasang dengan bebas sampai deadline gameweek (pekan pertandingan) pertama nanti. Jadi bagi yang belum mendaftar, kalian bisa langsung memilih auto pick terlebih dahulu.

Dengan begitu, kita tetap akan memiliki lebih banyak waktu untuk menganalisis secara mendetail para pesepakbola yang tersedia maupun jadwal pertandingan klub, jika proaktif memulai lebih awal. Ibarat membangun pondasi rumah, penting mengawali musim dengan pilihan skuat perdana terbaik versi masing-masing.

#2 Fokus ke Tujuan Akhir

Ricky Mansukhani, jawara FPL Cup 2018/2019 asal Singapura, mengatakan bahwa kuncinya adalah disiplin dalam melakukan transfer. Pada musim-musim sebelumnya, dia selalu agresif melakukan kegiatan transfer untuk mengejar keuntungan atas fluktuasi kenaikan harga pemain yang lazim terjadi pada awal-awal musim, meski ini berimbas pada banyaknya pengurangan poin.

Namun pada musim lalu, Mansukhani mengubah strategi 180 derajat, yaitu hanya melakukan 37 kali transfer pemain dan menyimpan kuota free transfer bila memungkinkan (yang dapat diakumulasikan maksimal 2 kali).

“Dalam seminggu, cukup lakukan sekali transfer. Korbankan poinmu hanya jika benar-benar dibutuhkan,” katanya.

Strategi ini ternyata juga dijalankan oleh jawara FPL musim lalu dan musim-musim sebelumnya—Adam Levy, Yusuf Sheikh, dan Ben Crabtree. Masing-masing merujuk pada tujuan akhir, fokus pada target untuk menang dengan disiplin mengumpulkan poin dan melakukan transfer dengan perencanaan matang, bukan emosi sesaat atau sekadar mengejar keuntungan lain yang tak mendukung tujuan akhir.

#3 Punya Skala Prioritas

Permainan FPL dimulai saat menyusun skuat perdana dengan modal awal £100 untuk memilih 15 pemain—terdiri dari 2 kiper, 5 bek, 5 gelandang, dan 3 penyerang—dengan ketentuan hanya boleh memilih maksimal 3 pemain dari klub yang sama.

Sebagai gambaran, jika £100 dibagi pro rata, maka keluarlah alokasi angka £6.5 per pemain, sedangkan anggaran ini hanya cukup untuk mendapatkan pemain penyerang reguler di klub medioker, misalnya Joshua King (BOU) dan Glenn Murray (BHA). Penting untuk menentukan skala prioritas atau mendahulukan yang utama karena perolehan poin hanya direkap berdasarkan 11 pilihan pemain utama.

Dari 15 pemain, tentukan dulu 12 kandidat pemain utama yang memiliki potensi terbaik. Mengapa 12? Karena kita sebaiknya mengasumsikan kita memiliki 11 pemain andalan (secara umum jaminan starter dan mendulang poin) plus 1 pemain cadangan yang selalu bisa diandalkan (dalam bentuk rotasi atau jaga-jaga jika ada salah satu pemain utama kita yang tidak bermain).

Dengan memilih 12 pemain utama ini, maka akan ada 3 pemain yang kita “korbankan” (berharga murah, tak jaminan starter, dan bahkan bisa bertindak sebagai “cadangan abadi” di skuat kita). Ketiga pemain yang kita korbankan itu bisa jadi adalah:

(1) satu kiper, dua bek; (2) satu kiper, satu bek, satu gelandang; (3) satu kiper, satu bek, satu penyerang; (4) satu kiper, dua gelandang, (5) satu kiper, satu gelandang, satu penyerang; dan (6) satu kiper, dua penyerang. Saran kami adalah untuk memilih hanya satu kiper utama dan satu kiper lainnya adalah satu kiper murah cadangan.

Pilihan-pilihan di atas tergantung berdasarkan prediksi masing-masing soal seperti apa musim ini akan berjalan. Jika yakin dengan pertimbangan 21 nirbobol (cleansheet) yang dicatatkan musim lalu oleh Manchester City dan Liverpool, maka pilihlah opsi dengan 5 bek yang mayoritas dipilih dari kedua klub tersebut. Namun jika yakin rekor total gol EPL yang berhasil dipecahkan musim lalu akan kembali terlewati, maka pilih opsi formasi paling ofensif, yaitu 3-5-3 (pemain yang dikorbankan adalah satu kiper, dua bek).

Kemudian, lanjutkan dengan memilih cadangan satu kiper dan dua pemain dengan anggaran maksimal £4.5 per pemain tetapi tetap perlu memprioritaskan pemain yang memiliki kemungkinan untuk bertanding (misalnya Aaron Wan-Bissaka yang pada musim lalu bernilai £4.0 tetapi berhasil mengumpulkan 120 poin). Daftar pemain yang bisa dipertimbangkan:

  • Kiper £4.5: Mathew Ryan (BHA) dan Tom Heaton (BUR) yang bertanding reguler sepanjang paruh kedua musim lalu.
  • Kiper £4.0: Hanya ada lima sejauh ini. Bisa dipilih sebaiknya jika kita mengombinasikannya dengan kiper utama dari klub yang sama, misalnya Ryan dan David Button (BHA), Jordan Pickford dan Maarten Stekelenburg (EVE).
  • Bek £4.0: Martin Kelly (CRY) mungkin menjadi pemain reguler menggantikan Wan-Bissaka yang pindah. Pilihan lain adalah Diego Rico (BOU).
  • Bek £4.5: Jamaal Lascelles (NEW) bertanding 2.745 menit musim lalu dan tetap berhasil mencetak 3.0 poin per pertandingan.
  • Gelandang £4.5: Isaac Hayden (NEW) dan Leander Dendoncker (WOL) yang bertanding reguler sepanjang paruh kedua musim lalu dan berhasil mencetak di atas 2.5 poin per pertandingan.
  • Penyerang £4.5: Rhian Brewster (LIV) dan Mason Greenwood (MUN) yang tampil impresif saat pra-musim dan mungkin akan mendapatkan menit bertanding lebih banyak. Khusus untuk Brewster, Jürgen Klopp mengatakan akan memberikan peran penting baginya di tim utama.

Dengan memilih 3 pemain cadangan seharga £4.5, maka tersedia £6.0 untuk ditambahkan pada £6.5 hasil perhitungan pro rata sebelumnya, sehingga cukup untuk memilih salah satu dari pemain premium yang nilainya di atas £11.0—misal Mohamed Salah, Raheem Sterling, Sadio Mané, Sergio Agüero, Harry Kane, atau Pierre-Emerick Aubameyang.

Agar anggaran cukup untuk memilih kembali pemain premium, kurangi rata-rata anggaran dari £6.5 menjadi £6.0 atas 10 pemain utama lainnya. Prioritaskan pemain premium dengan pertimbangan peran mereka pada musim lalu sebagai sumber gol klub-klub papan atas sehingga musim ini berpotensi besar mengulang kembali perolehan poin di atas 200.

#4 Berpikir “Menang dan Menang”

Penyusunan skuat perdana ibarat baru menyelesaikan pondasi semata, artinya masih perlu usaha berikutnya agar dapat mencapai target. Berpikir “menang dan menang” adalah intinya karena permainan FPL didasari hasil aktual pertandingan dan perolehan poin dihitung berdasarkan kontribusi pemain yang dipilih dalam pertandingan tersebut.

Jadwal pertandingan setiap klub dari minggu ke minggu penting untuk diperhatikan. Salah satu parameter yang disediakan FPL adalah Fixture Difficulty Rankings (FDR). Fungsinya, membantu kita menganalisis jadwal pertandingan yang apabila nilainya semakin besar, maka pertandingan akan berjalan lebih sulit bagi klub tersebut. Nilai FDR terus diperbaharui mengikuti dinamika pertandingan di Liga Inggris.

Maka, lazim bila batas kuota 3 pemain dari satu klub dimanfaatkan sepenuhnya ketika FDR klub tersebut pada periode tertentu menguntungkan. Contohnya, saat tulisan ini dibuat, FDR klub Everton menunjukkan jika pada minggu pertama sampai ke-14 hanya ada 2 jadwal yang nilainya 4 (sulit) sedangkan sisanya di bawah 3 (mudah dan sedang), tetapi dari minggu ke-15 hingga ke-18 secara berturut-turut terbakar merah oleh angka 4 (sulit) dan 5 (sangat sulit).

Apabila dihadapkan pada situasi seperti ini, perencanaan yang baik adalah kuncinya. Menjelang minggu ke-14, sebaiknya jangan melakukan transfer agar kuota free transfer bisa diakumulasikan ke minggu berikutnya. Dengan begitu, pada minggu ke-15, bisa dilakukan pergantian 3 pemain Everton sekaligus dengan kompensasi pengurangan hanya 4 poin.

#5 Memahami Sebelum Dipahami

Meski prediksi hasil sebuah pertandingan sudah tepat, pemain yang dipilih dari klub tersebut belum tentu menghasilkan poin yang diharapkan. Sebelum menyalahkan strategi yang diterapkan oleh pelatih, ada baiknya belajar memahami terlebih dulu.

Memilih pemain hanya berdasarkan hasil pertandingan yang lalu tentu saja masih jauh dari cukup. Ibarat menyetir kendaraan, tak cukup hanya mengandalkan kaca spion. Manfaatkan pula fitur lain yang membantu kita lebih responsif dan waspada di jalanan.

Salah satu parameter yang bisa jadi bahan pertimbangan dalam merancang strategi FPL adalah data berjalan Expected Goals for dan Expected Goals against dari masing-masing klub yang bisa dilihat di www.understat.com, bahkan tersedia pula detail statistik tiap pemain yang bisa ditelisik lebih dalam. Hal-hal semacam ini penting untuk menjamin pemain pilihan menghasilkan poin sesuai harapan.

Selain itu, perhatikan juga konferensi pers yang dilakukan masing-masing klub (biasanya setiap Jumat sore WIB, tergantung jadwal pertandingan klub tersebut). Dari situ, banyak informasi yang bisa kita dapatkan dari pelatih klub yang bersangkutan, di antaranya siapa pemain yang akan bermain, siapa pemain yang cedera (artinya tak akan bermain), siapa yang akan diistirahatkan, dan lain-lain.

Konferensi pers ini juga membuat kita sebaiknya tak melakukan transfer di awal minggu (di antara Senin sampai Kamis), apalagi di tengah pekan juga biasanya ada pertandingan Eropa (Liga Champions dan Liga Europa) dan piala domestik (Piala FA dan Piala Liga) yang memungkinkan pemain yang kita punya atau beli malah mengalami cedera.

Jika bingung bagaimana cara memantau konferensi pers, kita tak harus mengikuti akun media sosial seluruh klub EPL. Demi efisiensi, kita bisa mengikuti akun media sosial resmi FPL (@OfficialFPL). Mereka biasa melakukan update ketika konferensi pers, sehingga kita cukup mengecek akun tersebut setiap Jumat sore sampai Sabtu pagi WIB.

#6 Bersinergi

Keseruan dalam permainan FPL bertambah dengan adanya amunisi tambahan yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan ekstra poin melalui pemilihan kapten dan penggunaan chips yang disediakan. Menggunakan amunisi tambahan dengan tepat akan menghasilkan sinergi yang luar biasa untuk mendongkrak perolehan poin, bahkan sinergi ini berhasil mengantarkan Adam Levy menjadi jawara FPL musim lalu.

Saat seorang pemain dipilih sebagai kapten, maka perolehan poinnya menjadi dua kali lipat (faktor pembeda yang cukup besar atas perolehan poin pada minggu tersebut). Pemilihan kapten yang tepat berhasil mengantarkan Adam Levy dan Yusuf Sheikh sebagai jawara FPL, bahkan kontribusinya mencapai 24% dari total poin mereka. Bagaimana strategi untuk menentukan kapten?

Saat kompetisi 2017/18 masih berjalan, ada satu akun yang mencuri perhatian jagat FPL. Akun ini tak lagi aktif setelah memilih skuat perdana, tetapi berhasil memperoleh total poin sangat tinggi hanya karena memasang Salah sebagai kapten.

Sudah tepatkah strategi ini? Jawabannya, tergantung berapa kontribusi ekstra poin dari pemilihan kapten musim sebelumnya—apakah lebih kecil dari total poin Salah sebagai pengumpul tertinggi 2 tahun berturut- turut, 303 poin di 2017/18 dan 259 poin di 2018/19. Yang pasti, strategi ini tidak cukup mengantarkan untuk menjadi jawara FPL karena dari pemilihan kapten saja Levy berhasil mengumpulkan 639 poin.

Bagaimana dengan sinergi saat menggunakan chips yang disediakan? Sebagai gambaran yang lagi-lagi becermin pada keberhasilan Levy mengumpulkan lebih dari 100 poin dari penggunaan chips Triple Captain, Free Hit, dan Bench Boost. Rahasianya ternyata sederhana, Levy sabar menunggu momen yang tepat.

Chip pertama baru dipakainya saat Manchester City menjalani 2 pertandingan di minggu ke-25. Levy merupakan salah satu dari 51.878 akun yang menggunakan chip Triple Captain kepada Agüero yang berhasil mencetak 3 gol sehingga menghasilkan 57 poin. Biasanya, chip digunakan pada saat-saat menjelang akhir kompetisi, menunggu momen penjadwalan ulang beberapa pertandingan yang bentrok dengan jadwal kompetisi lain sehingga beberapa klub tidak melakukan pertandingan di minggu tersebut yang berimbas pada 2 kali pertandingan dilaksanakan pada minggu tertentu (double gameweek).

Menilik ketatnya persaingan antar-akun, baik di mini-leagues maupun peringkat global FPL, perbedaan sekecil apa pun akan sangat berpengaruh pada hasil akhir, sehingga sudah sepantasnya sinergi ini dimanfaatkan semaksimal mungkin.

#7: Asah Keahlian

Kebiasaan di atas hanyalah “bekal” yang masih perlu dikembangkan agar kita makin piawai memilih pemain. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kekuatan-kelemahan tim lawan. Misal, bila mayoritas gol yang bersarang di gawang tim lawan berasal dari situasi bola mati, maka pemain yang bertanggung jawab mengambil tendangan penjuru atau tendangan bebas akan berpotensi menyumbang poin lebih besar.

Teruslah asah keahlian merancang strategi dengan rajin mencari informasi baru, bisa dimulai dengan mengikuti artikel-artikel dari para ahli—berupa preview dan review hasil pertandingan dan para pemain di situs resmi FPL—maupun situs-situs yang secara konsisten memublikasikan artikel seputar permainan FPL, seperti www.fantasyfootballscout.co.uk dan www.panditfootball.com. Layaknya mengasah gergaji, mengasah keahlian dan pengetahuan pun kian mempertajam pola pikir.

Last but not least, alangkah baiknya 7 Habits ini dipraktikkan secara langsung melalui proses trial and error. Bila perlu, buatlah 2 akun agar raihan pengalamanmu berlipat ganda. Bila kebiasaan-kebiasaan baik ini berhasil dikembangkan dalam permainan FPL, bukan tak mungkin sekaligus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan pencapaian yang luar biasa.

Sambil menyelam minum air, bermain sembari belajar meningkatkan kualitas diri. Akhir kata, semoga semangat panah hijau terus menyertai kita di musim kompetisi FPL musim ini.

Teks: Heru

Komentar