Rodrygo Goes Si Bintang Terakhir Santos

Cerita

by redaksi

Rodrygo Goes Si Bintang Terakhir Santos

Belum banyak yang mengenal sepak terjang Rodrygo Goes. Tapi per musim 2019/20, namanya mungkin akan mulai diperbincangkan. Pemuda berusia 18 tahun tersebut merupakan pemain anyar Real Madrid. Los Blancos memboyongnya dari Santos dengan nilai transfer sebesar 45 juta euro.

Madrid tahu betul kualitas Rodrygo sehingga mereka berani membayar mahal pada Santos untuk merekrutnya. Pemuda kelahiran 9 Januari 2001 itu sudah menjalani debut bersama tim senior Santos pada usia 16 tahun. Pada usia 17 tahun, dia sudah menjadi andalan Santos dengan tampil sebanyak 35 pertandingan Serie A Brasil. Bahkan dengan kompetisi lain, total pertandingan yang dijalani Rodrygo saat itu mencapai 58 pertandingan. Sebanyak 12 gol dicetaknya.

Dalam rilis resmi klub, Madrid mengatakan bahwa Rodrygo adalah "bintang terakhir yang dihasilkan Santos". Selain Rodrygo, mungkin tidak ada lagi talenta berbakat dari akademi Santos yang sudah menunjukkan permainan matang di usia muda. Rodrygo, sementara itu, tampil luar biasa sejak muda sebagaimana Neymar Jr. yang juga alumnus akademi Santos.

***

Rodrygo merupakan pemain yang mampu memanfaatkan ruang di lebar lapangan. Meski di Santos ia lebih sering ditempatkan di pos sayap kiri, sebagaimana Neymar, ia juga bisa ditempatkan sebagai winger kanan. Rodrygo memang terinspirasi oleh permainan Neymar sejak kecil.

"Neymar panutanku," kata Rodrygo pada 2016 ketika wawancara bersama Globe Esporte . "Aku salah satunya fansnya dan aku ingin mengikuti jejaknya selama di Santos. Aku sering menontonya bermain dan mencoba mengikuti gerakan dribelnya. Biasanya aku bisa, tapi itu sulit. Hahaha."

"Ada hari spesial di mana aku bertemu dengannya. Senang bisa bermain bersamanya. Aku bermain baik, aku mencetak dua gol. Lalu dia bilang padaku, juga pada anak-anak yang lain, untuk terus mencoba dan melakukan hal-hal baik agar bisa sukses," sambungnya."

Maka tak heran Rodrygo punya kemampuan dengan kelebihan seperti Neymar: kemampuan melewati lawan. Skill mengolah bolanya memang sudah di atas rata-rata seusianya. Karena itu juga ia promosi lebih cepat ke tim senior.

Menurut sang ibu, Denise, Rodrygo memang cukup tergila-gila pada Neymar, atau secara umum pada pemain yang punya kemampuan individu mumpuni, khususnya dalam melewati lawan. Ketika tidak ada jadwal latihan, pemain kelahiran Osasco, Sao Paulo ini selalu menonton video-video dribel yang ada di internet.

"Dia bernafas untuk sepakbola," ujar Denise. "Ketika dia tidak latihan, dia kecewa. Ketika tidak bermain sepakbola, di sini [rumah] dia menonton pertandingan sepakbola atau menonton video-video dribel dan gol. Terkadang aku memintanya untuk berhenti [melakukan hal yang berkaitan dengan sepakbola]. Hahaha."

Dari video-video dribel itu juga tampaknya Rodrygo menggemari Eden Hazard. Pemain timnas Belgia itu pun dikenal lewat kemampuan mencetak gol dan skill individunya dalam melewati lawan. Oleh karenanya Rodrygo pun sempat memasang wallpaper Hazard di gawainya.

"Hazard!" seloroh Rodrygo ketika Marca bertanya siapa pemain favoritnya di Real Madrid. "Dia pemain yang selalu aku ikuti kariernya. Aku punya foto dia yang aku jadikan wallpaper gawaiku. Sekarang aku akan bermain dengannya! Juga [Karim] Benzema dan Vinicius [Junior], keduanya juga fenomenal. Bayangkan itu."

Selain dari video, skill individu Rodrygo terasah karena awalnya dia menekuni futsal sebelum terjun ke sepakbola. Di futsal, skill individu memang lebih mencolok. Dia baru bermain permainan 11 vs 11 pada usia 10 tahun dengan bergabung akademi Santos.

Yang membuat nama Rodrygo kurang dikenal dunia meski punya potensi besar, tidak seperti Neymar sebelum hijrah ke Barcelona, kedua orang tuanya memang menjauhkan Rodrygo dari tekanan dan ekspos berlebih. Sang ayah, Eric, yang juga seorang mantan pesepakbola, lebih fokus mendidik anaknya untuk giat berlatih ketimbang mempopulerkan anaknya lewat media sosial.

"Aku memang tidak punya talenta seperti Rodrygo, tapi aku punya karier panjang di sepakbola sehingga aku tahu bagaimana itu bekerja," ujar eks bek kanan Guarani ini. "Jadi yang aku selalu lakukan adalah terus membantunya: memahami latihan, pertandingan, menonton pertandingannya dan menganalisis bersama apa yang benar dan salah dari permainannya.

"Itu caraku membuatnya tetap fokus pada permainannya. Beruntung bagi kami, dia anak baik dan tidak mudah berpuas diri," sambungnya.

***

Di Real Madrid, Rodrygo harus kembali belajar. Tidak akan mudah untuknya untuk bisa langsung menjadi andalan kesebelasan yang bermarkas di Santiago Bernabeu tersebut. Apalagi selain Neymar, masih ada pemain bintang lain yang harus ia sisihkan untuk bermain di posisi terbaiknya, seperti Gareth Bale, Lucas Vazquez, Marcos Asensio, dan pemuda Brasil lainnya yaitu Vinicius Junior, serta Eden Hazard yang baru bergabung.

Rodrygo mungkin akan lebih dulu ditempa di Castilla sebagaimana pemain muda lainnya. Tapi melihat Vinicius yang bisa beradaptasi dengan cepat, bukan tak mungkin Rodrygo pun akan mengikuti jejak Vinicius. Apalagi Real Madrid tengah meregenerasi skuat. Pemain-pemain muda mulai mendapatkan banyak kesempatan bermain. Rodrygo bergabung dengan Madrid di saat yang tepat.

foto: realmadrid.com

[ar]

Komentar