Salah Paham pada Insiden Kepa yang Tak Mau Diganti

Berita

by redaksi

Salah Paham pada Insiden Kepa yang Tak Mau Diganti

Chelsea melakoni partai final Piala Liga pada Minggu (24/2). Menghadapi Manchester City sang juara bertahan, Chelsea yang sempat dikalahkan City 0-6 beberapa waktu lalu mampu memperbaiki diri dan memaksa hasil imbang hingga 120 menit pertandingan sehingga pertandingan harus dilanjutkan lewat adu penalti. Tapi apa yang dilakukan Kepa Arrizabalaga pada sang pelatih, Maurizio Sarri, lebih jadi sorotan.

Kepa terlihat "membangkang" pada Sarri. Momen ini terjadi jelang menit ke-120. Sarri sudah menyiapkan Willy Caballero untuk menggantikan Kepa di pinggir lapangan. Wasit keempat pun sudah siap mengangkat papan nomor untuk pergantian pemain. Tapi alih-alih keluar lapangan, Kepa bergeming di posisinya dengan bahasa tubuh enggan diganti (memberikan jempol).

Bujukan David Luiz pun tak digubrisnya. Momen ini sampai harus membuat wasit pertandingan, Jon Moss, menanyakan alasan dia enggan keluar lapangan. Moss lantas memberi tahu Sarri bahwa kiper asal Spanyol itu enggan diganti. Pelatih asal Italia itu langsung murka dan nyaris meninggalkan lapangan, sementara Caballero kembali lagi ke bangku cadangan.

Pada adu tendangan penalti, Kepa sempat membuktikan diri dengan mampu menahan tendangan Leroy Sane dan nyaris menahan tembakan penalti Sergio Aguero. Tapi dengan gagalnya tendangan Jorginho dan David Luiz, Chelsea harus mengakui keunggulan City dengan skor 3-4. City berhasil mempertahankan gelar.

Caballero Lebih Berpengalaman

Caballero saat ini berusia 37 tahun dan punya lebih banyak pengalaman menghadapi penalti ketimbang Kepa yang masih berusia 24 tahun. Walau begitu, memang Caballero mulai jarang mendapatkan kesempatan tampil sebagai kiper utama sejak pindah ke Manchester City pada 2014.

Caballero tercatat sudah menghadapi 28 penalti sepanjang kariernya. Menurut catatan Transfermarkt, sebanyak 39% tembakan penalti alias 11 dari 28 penalti berhasil digagalkannya. Kepa, sementara itu, "hanya" mampu menahan empat tendangan penalti dari 17 tembakan penalti yang pernah dihadapinya: 23% penyelamatan penalti.

Tidak hanya itu, Caballero juga punya pengalaman melakukan penyelamatan penalti pada laga penting. Jika Kepa menggagalkan penalti untuk mengamankan kemenangan Athletic Bilbao atas Celta Vigo atau mengamankan hasil imbang melawan Villareal, Caballero pernah menggagalkan eksekusi penalti Riyad Mahrez dan penalti Radamel Falcao pada musim 2016/17. Ketika menggagalkan Mahrez, City berhasil menang 2-1 atas Leicester City. Sementara ketika menggagalkan tendangan Falcao, City nyaris kalah 1-3 lebih dulu. Tapi penyelamatan Caballero membuat City menggila dan mampu membalikkan keadaan dari 1-2 jadi menang 5-3 (walau pada leg kedua City tetap tersingkir setelah kalah 1-3).

Caballero juga punya pengalaman menahan tembakan penalti pemain-pemain top spesialis penalti. Selain Falcao dan Mahrez, pemain yang gigit jari menghadapi Caballero adalah Eden Hazard, Neymar Jr, Cristiano Ronaldo dan Oscar. Bandingkan dengan empat nama penendang yang digagalkan Kepa: Youssef En-Nesyri, Manu Trigueros, Chuli dan Samu Saiz.

Salah Paham

Mantan pemain, kapten sekaligus legenda Chelsea, John Terry, ikut buka suara terhadap insiden Kepa semalam. Menurutnya, setiap pemain harus menghormati keputusan pelatih dan menilai apa yang dilakukan Kepa adalah kesalahan besar yang bisa berpengaruh pada kariernya.

"Aku pikir ini membuat Sarri di posisi sulit, saya terkejut ia tidak masuk dan memaksanya keluar,” ujar Terry kepada Sky Sports. "Jika aku pelatihnya, dia harus pergi. Ini mencoreng penampilannya yang benar-benar bagus. Jika nomormu terlihat [di papan pergantian pemain], kamu harus keluar.

“Bagaimana ini berimbas pada pemain Liga Primer ke depannya? Apakah pemain mulai menolak ditarik keluar? Ini berat dan sulit untuk pemain, pelatih telah membuat keputusan dan kamu harus keluar. Akan menarik melihat apakah Kepa main di laga berikutnya? Jika aku di ruang ganti, aku harap manajer masuk dan menghadapinya secara langsung.”

David Luiz, pemain yang sempat mendekati Kepa pada insiden ini, buka suara atas apa yang terjadi ketika itu. Luiz mengaku sempat meminta Kepa untuk keluar lapangan. Tapi dalam situasi itu, Luiz mendapatkan penjelasan dari Kepa bahwa dia baik-baik saja dan tak perlu diganti, Penjelasan itu membuat Luiz membiarkan Kepa tetap berada di lapangan karena ia pun tak tahu maksud Sarri menggantikan Kepa, apakah termasuk bagian dari strategi atau karena kondisinya yang cedera.

"Saya cuma bilang kepadanya, kita harus menghormati keputusan pelatih," ujar Luiz kepada Sky Sports News. "Tapi saya tidak tahu apakah pelatih ingin menggantinya karena dia (Kepa) merasakan sakit atau itu keputusan taktis. Saya kira pelatih ingin melakukan pergantian karena (dia tidak yakin soal) cedera, dia tidak memahami itu. Dia bilang kepada kami kalau dia baik-baik saja. Dalam pertandingan, kadang Anda tidak punya banyak waktu untuk memberi penjelasan, itu tak masalah."

Kepa juga langsung menjelaskan duduk perkara yang menyedot perhatian khalayak ini. Tak lama usai laga, kiper termahal dunia ini memberikan klarifikasi lewat akun Twitternya dengan mengatakan bahwa yang terjadi hanyalah kesalahpahaman.

"Aku pikir semuanya cuma kesalahpahaman yang terjadi di panasnya partai puncak yang menentukan sebuah gelar. Aku tidak bermaksud membangkang pelatih. Pelatih berpikir bahwa aku dalam kondisi tidak siap melanjutkan pertandingan," cuitnya.

Kepa memang dua kali mendapatkan perawatan pada laga ini. Tampaknya hal itulah yang membuat Sarri hendak memasukkan Caballero. Sarri sendiri mengakui hal itu usai laga.

"Sekitar 3-4 menit setelah dia [Kepa] mendapatkan perawatan, dokter tim baru kembali sementara aku ingin memainkan Caballero karena mengira dia kram. Tapi sang pemain mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Jadi ini kesalahpahaman yang besar dan disikapi banyak orang dengan cara yang salah. Secara mental dia sudah melakukan hal benar karena dia siap untuk menghadapi adu penalti," kata Sarri pada konferensi pers.

Pada wawancara lain, Kepa sendiri mengaku bahwa ketika mendapatkan perawatan sebenarnya ia hanya pura-pura cedera. Menurutnya itu jadi siasat agar rekan setimnya yang mendapatkan gempuran dari lini serang Chelsea bisa beristirahat sejenak sehingga bisa terus mengamankan gawang dari kebobolan.

"Mereka yang berada di bangku cadangan mengira aku tak bisa melanjutkan pertandingan setelah aku dua kali jatuh di lapangan. Itu periode perpanjangan waktu di mana kami sudah banyak berlari. Jadi itu cara untuk menghentikan pertandingan. Kami menjalani beberapa momen yang membuat kami menderita, bertahan, dan itu dilakukan untuk menghentikan pertandingan. Tujuannya supaya tim ini bisa menarik napas, bukan karena aku tak bisa melanjutkan pertandingan."

Penjelasan Kepa dan respons Sarri usai laga menunjukkan bahwa di antara keduanya tidak ada masalah. Insiden pada laga melawan City menjadi kesalahpahaman Sarri melihat situasi. Sementara para pendukung Chelsea mulai mencaci Kepa, Sarri tampaknya tetap akan mengandalkan Kepa untuk laga-laga Chelsea ke depan.

Komentar