Michael Laudrup, Skandinavia, dan El Clasico

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Michael Laudrup, Skandinavia, dan El Clasico

Oleh: Masdar Hilmi*

Michael Laudrup merupakan satu dari sekian bakat Skandinavia yang muncul di masa silam. Daerah Skandinavia atau sering disebut Nordik merupakan daerah Eropa Utara tempat suku legendaris Viking berkembang. Negara-negara yang masuk Skandinavia yaitu Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, Islandia dan Kepulauan Faroe serta Greenland.

Daerah Skandinavia sering melahirkan nama besar. Trio Grenoli dari Swedia: Gunnar Gren, Gunnar Nordahl, dan Nils Liedholm, pernah populer era 1950-an khususnya saat bermain untuk AC Milan. Lalu ada nama Zlatan Ibrahimovich dan Henrik Larsson yang populer sebagai striker saat aktif bermain membawa nama Swedia.

Norwegia memiliki Ole Gunnar Solskjær, Tore Andre Flo, Ronny Johnsen, dan John Carew. Mereka jajaran pemain depan yang pernah menghiasi Liga Inggris dan tim nasional Norwegia. Terkini, ada pemain yang berstatus wonderkid, Martin Ødegaard, yang masih merintis karier yang mapan.

Finlandia tak terlalu banyak menelurkan bakat sepakbola seperti negara Skandinavia lain. Jari Litmanen bisa jadi pesepakbola Finlandia yang paling populer untuk generasi kini. Dia pernah merumput di Belanda, Spanyol, dan Inggris. Lalu ada Sami Hyypiä yang pernah pula populer di Liga Inggris.

Kemudian ada Islandia yang merupakan pulau di area Skandinavia yang dekat tanah Amerika. Namun pemain berakhiran “son” seperti Gylfi Sigurðsson begitu akrab di telinga penggemar sepakbola. Meski begitu, salah satu pemain paling terkenal dari Islandia bukan berakhiran “son”, yaitu Eidur Gudjohnsen. Kiprah mengejutkan Islandia saat Piala Eropa 2016 masih cukup segar dalam ingatan.

Barangkali wilayah Skandinavia yang tak terlalu sukses hanya Kepulauan Faroe. Mereka lebih sering menjadi lumbung gol negara-negara Eropa. Greenland sendiri lebih dekat dengan benua Amerika dan juga tak terlalu diingat tentang prestasi sepakbola mereka.

Sedangkan Denmark mungkin menjadi tim tersukses Skandinavia dalam hal raihan juara. Mereka menjadi kesebelasan pertama dari Skandinavia yang menjadi juara Eropa pada 1992. Kisah keajaiban yang tak pernah terbayang kala itu, yang kalau dibandingkan mirip dengan keajaiban Yunani pada Piala Eropa 2004.

Pemain besar yang berasal dari Denmark antara lain Peter Schmeichel yang merupakan salah satu kiper terbaik dunia yang pernah ada. Lalu ada Brian Laudrup yang bersama Schmeichel sukses membawa Denmark secara mengejutkan menjadi juara Eropa. Selain Brian Laudrip, ada pula Michael Laudrup yang sukses di Spanyol bersama Barcelona juga Real Madrid.

Michael Laudrup memang bakat besar dari Skandinavia. Dia merupakan kakak Brian Laudrup. Karier Michael merentang dari KB dan Brøndby di Denmark, lalu menyeberang ke Italia bersama Juventus dan Lazio. Selanjutnya dia berpindah dan meraih sukses di Spanyol sebelum memulai menutup karier di Vissel Kobe, Jepang, dan mengakhiri kariernya bersama Ajax Amsterdam.

Bersama Barcelona, Michael Laudrup meraih sukses besar. Di bawah asuhan Johan Cruyff memimpin Dream Team Barcelona, Michael Laudrup menghadang dominasi Real Madrid. Laudrup memang pemain kunci Barcelona kala itu. Raihan juara Piala Champions pertama Barcelona merupakan andil besarnya. Dominasi La Liga saat itu lalu menjadi salah satu fondasi kesuksesan Barcelona hingga kini. Namun Laudrup sempat berselisih paham dengan Cruyff. Final Piala Champions saat AC Milan menghancurkan Barcelona 0-4 terjadi saat Laudrup secara mengejutkan tak masuk starting eleven.

Tak lama berselang, Laudrup bergabung ke Real Madrid. Banyak yang menyebut hal itu karena hubungan dengan Cruyff dan Barcelona yang tak harmonis, meski hal itu dibantah Laudrup yang mengatakan butuh tantangan baru. Kedatangannya di Real Madrid mengembalikan dominasi Real Madrid di La Liga.

Hal yang unik dari Laudrup adalah karena ia mencatatkan dua rekor di La Liga bersama Barcelona dan Real Madrid. Pertama, dia mencatatkan rekor juara dua musim beruntun dua klub berbeda. Ini sekaligus juga melengkapi rekor Laudrup untuk menjadi pemain yang pernah juara La Liga sebanyak lima kali beruntun; hal yang boleh dikatakan tak sering terjadi sebelum dan sesudahnya.

Menariknya Laudrup juga terlibat dalam dua pertandingan El Clasico yang unik. Pada pertandingan terakhir El Clasico bersama Barcelona, ia membawa Barcelona mengalahkan Real Madrid. Enam bulan berselang, pada pertandingan pertama El Clasico bersama Real Madrid, ia berganti membawa Real Madrid mengalahkan Barcelona. Skornya yang menjadi perhatian. Kedua pertandingan itu berakhir dengan skor identik 5-0 masing-masing untuk kemenangan klub yang tengah dibela Laudrup. Tak banyak pemain yang bisa melakukannya dalam El Clasico.

Sementara itu kariernya di tim nasional sedikit rumit; serumit kisah Laudrup yang tak terlalu sukses di Italia. Laudrup sebenarnya tampil apik bersama Denmark. Dia kerap masuk skuat tim nasional Denmark pada turnamen besar. Namun dia memilih absen masuk Piala Eropa 1992, turnamen yang kemudian dijuarai oleh Denmark. Memang Denmark kala itu datang sebagai peserta pengganti karena Yugoslavia yang dilarang tampil karena konflik bersenjata di negera mereka sendiri.

Setelah turnamen itu, Laudrup kembali ke tim nasional. Penampilan ke-100 bersama Denmark didapat pada Piala Dunia 1998. Dia tampil sebagai kapten tim selama turnamen. Bersama Brian dan Peter Schmeichel, Denmark melaju ke perempat final Piala Dunia. Penampilan Denmark di Piala Dunia 1998 itu disebut-sebut sebagai salah satu penampilan terbaik Denmark selain saat juara Piala Eropa 1992.

Laudrup lalu pensiun total dari sepakbola setelah Piala Dunia 1998. Dia lalu merintis karier kepelatihan di Denmark, Rusia, Spanyol, dan Inggris, serta terakhir Qatar. Karier kepelatihan Laudrup memang belum terlalu cemerlang. Namun ia sempat sukses di Liga Inggris bersama Swansea City. Ada kisah menarik dari Alan Tate, mantan pemain asuhannya di Swansea. Tate menyebut Laudrup masih yang terbaik saat latihan tim meski berusia 48 tahun dan telah lama pensiun.

Laudrup seperti pemain besar lain yang memiliki reputasi cemerlang namun juga diselingi turun prestasi. Dia tetap diingat salah satu bakat terbesar dari Denmark dan Skandinavia. Kehebatannya masih diingat terutama dari mantan pemain dari kedua klub El Clasico. Pemain dunia seperti Raul, Romario, Ivan Zamorano, Anders Iniesta hingga Lionel Messi pun terang-terangan mengagumi kualitas Laudrup.


*Penulis merupakan guru. Bisa dihubungi lewat akun Twitter di @hilmi_masdar

**Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.

Komentar