Perang Kreativitas pada Video Perkenalan Pemain Baru

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Perang Kreativitas pada Video Perkenalan Pemain Baru

Oleh: Miftah Farid Luthfianto*

Di era sepakbola modern seperti sekarang, sepakbola bukan lagi cuma soal meraih prestasi di sebuah kompetisi. Di dalamnya pula terdapat unsur hiburan sebagai penunjang. Hal ini membuat tim media di klub mulai sibuk bekerja. Mereka kini berlomba-lomba membuat inovasi terbaru dalam membuat konten untuk media sosialnya. Saat ini media sosial seperti Instagram atau YouTube sudah menjadi elemen penting dalam sebuah kesebelasan.

Pada bursa transfer, beberapa kesebelasan Liga 1 sudah mulai mengenalkan para pemain barunya, baik pemain lokal, pemain asing lawas, maupun pemain asing yang belum pernah merumput di Indonesia sebelumnya. Cara klub memperkenalkan pemain baru pun cukup beragam. Bali United dan Borneo FC menjadi yang terdepan dalam urusan video perkenalan pemain untuk konten media sosialnya.

Bali United misalnya, mereka bahkan membuat live streaming untuk pengumuman pelatih barunya, Stefano Cugurra Teco. Jadwal untuk live streaming pengumuman pelatih baru sudah diinformasikan sejak beberapa hari sebelumnya.

Strategi manajemen Bali United ini cukup cerdik untuk membuat suporternya penasaran dan bertanya-tanya tentang siapa pelatih baru yang akan datang. Walaupun sebenarnya sudah banyak gosip yang beredar sebelumnya bahwa Teco-lah yang akan menangani Bali United untuk musim 2019.

Untuk perkenalan pemainnya, Bali United membuat video sendiri dengan konsep yang bervariasi, dan si pemain baru menjadi aktor dalam videonya. Tentunya ini merupakan inovasi baru, mengingat biasanya kesebelasan lain hanya membuat ucapan selamat datang dan ditambah dengan video-video sang pemain yang diambil dari YouTube.

Borneo FC juga membuat video perkenalan pemainnya untuk konten di Instagram. Walaupun tidak seperti Bali United yang merekam sendiri proses pembuatan videonya, tapi kinerja editor video Borneo FC patut diacungi jempol. Contohnya, saat perekrutan Javlon Guseynov asal Uzbekistan, video perkenalannya menuai pujian dari netizen.

Kala itu, Borneo FC menutup kuota pemain asing dengan mendaratkan Jan Lammers yang sebelumnya berkostum RKC Waalwijk. Perkenalan pemain berusia 23 tahun ini sangat amat berkelas.

Bahkan Borneo FC memiliki video perjalanan Jan Lammers saat masih di bandara Belanda. Kemungkinan Borneo bekerja sama dengan RKC Waalwijk untuk mendapatkan footage saat masih di Belanda menuju Indonesia, karena RKC Waalwijk juga membuat video perpisahan untuk Jan Lammes yang salah satu isi videonya berlokasi di bandara.

Contoh lainnya adalah Persija Jakarta. Sebelumnya mereka mendapat kritikan keras saat perkenalan Bruno Matos, pemain baru asal Brasil.

Video perkenalan Bruno terlihat sangat standar atau bahkan buruk sehingga mendapatkan cercaan dari netizen. Mereka mengatakan kesebelasan sebesar Persija harusnya bisa mengemas video perkenalan pemain dengan cara yang lebih menarik.

Beberapa hari setelahnya, mereka berbenah saat mendatangkan Jakhongir Abduminov asal Uzbekistan. Videonya dibuat saat Abduminov melakukan tes kesehatan bersama tim medis Persija. Walaupun terlihat simpel, tapi kali ini tim media Persija dapat mengemasnya menjadi menarik.

Beberapa hari kemudian, mereka kembali memperkenalkan penggawa asing anyar asal Brasil, Vinicius Lopes Laurindo, dan juga pelatih kepala baru rasa lama, Ivan Kolev. Keduanya juga dibuatkan video khusus yang sederhana dan minimalis, hanya beberapa detik di dalam locker room. Video ini terasa singkat tapi terlihat jauh lebih menarik ketimbang video awal saat mereka merekrut Bruno Matos.

PSM Makassar, sang runner-up Liga 1 2018, juga membuat video perkenalan yang istimewa. Eero Markkanen, pemain asing anyar asal Finlandia yang pernah merumput bersama Real Madrid Castilla, dibuatkan video dengan berlatar lokasi di dalam hotel yang tampak cukup mewah.

Serupa dengan Markkanen, pelatih baru pengganti Robert René Albert, Darije Kalezic, juga diperkenalkan dengan video yang berlokasi di hotel.

Persib Bandung juga melakukan sebuah inovasi yang cukup keren. Mereka membuat video yang berisikan sebuah clue tentang siapa pemain yang akan datang ke Maung Bandung. Di video tersebut terlihat Febri Haryadi sedang menelepon seorang pemain dan mereka berkomunikasi dalam bahasa Sunda. Videonya hanya berdurasi 16 detik, tapi memiliki makna yang mendalam dan cukup menyedot perhatian para penggemar sepakbola di Instagram.

Sebenarnya di liga-liga Eropa hal seperti video perkenalan pemain ini sudah lazim untuk dikemas secara menarik. Apalagi jika pemain yang datang merupakan pemain yang punya nama besar. Kesebelasan besar di Eropa sana sudah sadar bahwa industri sepakbola bukan hanya tentang meraih kemenangan, tapi juga bagaimana caranya untuk mendapatkan perhatian dari seluruh dunia. Salah satunya dengan cara video perkenalan pemain baru yang diunggah ke media sosial seperti Instagram dan YouTube.

Kita ambil contoh Alexis Sanchez. setelah proses transfernya dari Arsenal menuju Manchester United rampung, United kemudian membuat sebuah video perkenalan Alexis dengan cara yang sangat mengesankan, yaitu dengan konsep Alexis sedang memainkan lagu “Glory-Glory Man United” dengan menggunakan piano. Lalu, ia memasuki Old Trafford masih dengan alunan lagu GGMU. Tentu saja ini merupakan cara yang sangat baik untuk menyedot perhatian dunia.

Di belahan dunia lain, LA Galaxy sempat membuat gempar jagat sepakbola dunia ketika mereka berhasil mendatangkan bintang sepakbola asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic. Video perkenalannya pun sangat menarik dengan Zlatan dan seekor singa menjadi bintang iklannya.

Videonya cukup singkat namun sangat berkesan. Ketika Ibrahimovic mengatakan “Los Angeles, Welcome to Zlatan”, hal ini seolah menunjukkan keangkuhan seorang Zlatan Ibrahimovic, keangkuhan yang menjadi ciri khas dari bintang Swedia tersebut.

Hal-hal seperti inilah yang sepertinya mulai dipahami oleh klub-klub di Indonesia. Ini yang membuat kesebelasan di Liga 1 tidak hanya menggunakan bursa transfer untuk berlomba-lomba mendapatkan pemain terbaik, tapi juga saling berinovasi membuat konten-konten yang menarik tentang perkenalan pemain atau pelatih terbarunya, yang secara tidak langsung juga memengaruhi popularitas klub itu sendiri.

Dengan semakin menariknya konten media sosial sebuah kesebelasan, pastinya akan mengundang orang-orang untuk melihat media sosialnya. Ini adalah strategi marketing yang bagus untuk sebuah tim sepakbola, mengingat industri sepakbola menjadi semakin besar setiap tahunnya. Sponsor pun pasti tidak akan ragu untuk memberikan dukungan kepada kesebelasan, jika kesebelasan tersebut memiliki nilai market yang bagus.

Semoga kesebelasan-kesebelasan lain semakin tergerak untuk lebih menyemarakkan sepakbola melalui media sosial yang lebih terkelola dengan baik. Soalnya, media sosial menjadi salah satu sarana bagi para suporter untuk berkomunikasi dengan pemain maupun klub idolanya.


*Penulis bisa dihubungi lewat akun Twitter di @delfarid

**Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.

Komentar