Sudah Ada 11 Kesebelasan yang Didiskualifikasi dari Piala Indonesia 2018/19

Berita

by redaksi

Sudah Ada 11 Kesebelasan yang Didiskualifikasi dari Piala Indonesia 2018/19

Piala Indonesia edisi kali ini berjalan cukup absurd. Jadwal yang berantakan membuat kompetisi yang awalnya hanya bertajuk Piala Indonesia 2018 kini bertambah durasi sehingga menjadi Piala Indonesia 2018/19. Ternyata ketidaksiapan operator penyelenggara kompetisi ini sejurus dengan tidak siapnya sejumlah kesebelasan.

Sejak babak 1 (kami menyebutnya babak 1, karena penyebutan babak 128 besar kurang tepat) sudah banyak kesebelasan yang mundur. Dalam catatan kami, ada 9 kesebelasan yang mengundurkan diri. Mereka adalah Sidrap United, Persigubin Gunung Bintang, Persibeng Bengkayang, PS Bintan, PSAD, Persekap Kapuas, Timah Babel, Perse Ende, dan PS Bengkulu.

Kesembilan kesebelasan di atas mundur atas kesadaran diri. Mereka merasa tidak sanggup mengikuti kompetisi ini. Beberapa di antaranya bahkan memutuskan untuk tidak ikut Liga 3 karena tak memiliki tim. Sidrap United misalnya, yang di babak 1 dijadwalkan menghadapi PSM Makassar dan berstatus tuan rumah, tidak bisa memenuhi pendaftaran pemain.

"Sesuai surat dari PSSI, Sidrap United tidak bisa lagi ikut di Piala Indonesia maupun Piala Soeratin. Regulasi pemain yang didaftar mengacu ke Liga 3, sedangkan kita absen di ajang tersebut. Gegara itu, kita otomatis juga dianggap mundur," kata Sekretaris Sidrap United, Muhammad Farid Galib, dikutip dari Tribun Makassar.

Di babak 1 yang berjalan pada periodei Mei hingga September ini, mayoritas kesebelasan yang mundur memang dari kesebelasan yang tidak bisa memenuhi pendaftaran pemain. Kesebelasan-kesebelasan tersebut dinyatakan kalah (WO) sehingga lawan-lawan mereka melenggang ke babak 2 yang diikuti 64 tim tanpa harus bertanding. Sembilan kesebelasan yang diuntungkan karena mundurnya 9 kesebelasan ini adalah PSM, Persipal Palu, Martapura FC, Nabil FC, Mitra Kukar, Borneo FC, Persimura, Persekaba, dan Beltim.

Tak berhenti sampai di situ, di babak 2 (babak 64 besar) pun dihiasi kesebelasan yang mundur. Terdapat dua kesebelasan yang mundur, yakni Persibara Banjarnegara dan Persipal Palu. Persibara yang dimanajeri oleh Lasmi Indriyandi telah membubarkan tim sejak gagal promosi ke Liga 2, bahkan Lasmi mengatakan dia sudah mundur dari pos manajer. Begitu juga dengan Persipal sehingga membuat Persidago Kabupaten Gorontolo lolos otomatis ke babak 3.

Di babak 3 tersisa 32 kesebelasan. Namun di babak ini pun masih menemui sejumlah kendala yang bisa menyebabkan pesertanya dinyatakan kalah WO. Laga antara Persinga Ngawi vs Persebaya Surabaya misalnya, yang kini sudah mengalami tiga kali penundaan jadwal. Tidak seperti pertandingan lain yang setidaknya sudah menjalankan satu leg (di babak 3 pertandingan berlangsung dua leg), Persinga vs Persebaya belum sekalipun bertanding.

Persinga kesulitan mendapatkan izin pertandingan untuk menghadapi Persebaya yang sejatinya digelar pada 22 Januari ini. Pihak Persebaya pun meminta operator Piala Indonesia mendiskualifikasi Persinga.

"Panpel tuan rumah harusnya sudah menentukan venue sejak H-7, tapi ini kurang tiga hari masih belum ada kepastian," tutur sekretaris Persebaya, Ram Surahman, dikutip dari Jawa Pos. "Persebaya tegas tidak mau diubah lagi jadwalnya. Kalau tidak bisa digelar 30 Januari, kami minta dikembalikan ke aturan main alias regulasi (WO)."

Walau begitu, masih dikutip dari Jawa Pos, Persinga nyatanya masih diberikan waktu untuk mendapatkan izin keamanan sehingga bisa menggelar pertandingan. “Secara [persiapan] tim oke, panpel siap. Hanya perizinan yang nggak dapat. Terus mau gimana? Karena ini kan bukan karena [panpel] nggak mampu menyelenggarakan. Terkendala izin. Apalagi sebabnya juga bukan dari Persinga sendiri. Persebaya juga harus sabar dulu. Nggak bisa kami langsung beri punishment,” kata Person in Charge Piala Indonesia, Dessy Arfianto.

Baca juga: Piala Indonesia Sebagai Tarkam Level Nasional

Selain Persinga, Persib Bandung juga mengalami kendala soal perizinan. Memasuki leg kedua, Persib seyogyanya menjamu Persiwa Wamena pada Senin (4/2). Tapi Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang dipilih panpel Persib tidak disetujui oleh pihak kepolisian sehingga pertandingan pun ditunda.

Laga leg kedua antara Persipura Jayapura melawan Persidago pun ditunda. Namun bukan karena izin keamanan, ditundanya pertandingan yang sementara diungguli oleh Persidago dengan skor 0-1 ini disebabkan oleh hari pertandingan (5/2) bertepatan dengan hari besar di Papua, yakni Hari Injil.

Satu laga lain yang masih menggantung adalah laga antara Persibat Batang vs PSIS Semarang. Pertandingan leg pertama batal digelar karena Batang dilanda musibah banjir sehingga pertandingan tidak memungkinkan untuk digelar. Karena Kota Batang terus dilanda hujan, akhirnya leg pertama digelar dengan PSIS yang bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu pada Selasa (5/2).

Dari pertandingan babak 3 yang masih belum tentu di atas, bukan tak mungkin ada kesebelasan ke-12 yang dinyatakan didiskualifikasi. Misalnya Persinga yang sudah tiga kali menunda jadwal atau Persib Bandung yang sudah dilaporkan Persiwa Wamena karena dianggap gagal menggelar pertandingan sesuai jadwal. Namun dari operator sendiri selama penundaan jadwal dikarenakan izin keamanan dari kepolisian belum keluar, operator tidak mempermasalahkannya.

Untuk kesebelasan yang mengundurkan diri atau didiskualifikasi, sebenarnya kesebelasan tersebut akan dijatuhi sanksi denda sebesar Rp250 juta. Persibara sebelumnya enggan mundur karena menghindari denda tersebut. Namun pada akhirnya, mereka tetap mundur sehingga sampai babak 1 ini sudah ada 11 kesebelasan yang mundur dari Piala Indonesia. Adanya 10 kesebelasan lain yang mundur pun menunjukkan bahwa mereka siap dengan denda tersebut.

Setelah babak 3, Piala Indonesia 2018/19 nantinya akan memasuki babak 16 besar. Namun babak ini akan ditunda untuk sementara terkait penyelenggaraan Piala Presiden 2019. Awalnya disebut akan berakhir Maret, nyatanya Piala Presiden 2019 baru digelar Maret mendatang dan akan berakhir pada April. Akhirnya babak 16 besar akan dimulai berbarengan dengan sepak mula Liga 1 2019, yakni pada Mei mendatang.

Komentar