Loyalitas Kuba

Cerita

by redaksi

Loyalitas Kuba

Jakub "Kuba" Blaszczykowski memutuskan untuk "meninggalkan" hiruk-pikuk sepakbola profesional. Dia tak pensiun. Karier sepakbolanya masih berlanjut. Namun pemain yang kini berusia 33 tahun ini memilih pulang ke Wisla Krakow, kesebelasan yang pernah dibelanya pada periode 2004 sampai 2007, tanpa bayaran sepeserpun.

Kuba bermain untuk Wisla karena prihatin dengan kesebelasan asal Polandia tersebut yang sedang dirundung masalah finansial. Kuba, yang dibantu pebisnis lokal, bahkan membantu kesebelasan divisi teratas Liga Polandia tersebut dengan meminjamkan uang sebesar 310 ribu euro (sekitar 5 miliar rupiah) untuk menggaji pemain lain sambil menunggu datangnya investor baru. Tanpa uang tersebut, Wisla bisa kehilangan lisensinya untuk berlaga di divisi teratas Polandia.

Dilaporkan Kicker, tahun lalu Kuba juga memberikan sejumlah bantuan dana untuk Wisla. Bergabungnya Kuba ke Wisla sebagai pemain tanpa digaji menjadi puncak loyalitasnya terhadap kesebelasan yang membesarkan namanya tersebut.

Di VfL Wolfsburg, kesebelasan yang dia bela sebelumnya, gajinya "hanya" sekitar 50 ribu euro (809 juta rupiah) per pekan. Jumlah tersebut terbilang rendah untuk pemain sekelas Kuba: pemain inti, senior, kapten, dan pemain Timnas Polandia. Gajinya hanya seperempat gaji Robert Lewandowski yang merupakan pemain dengan gaji tertinggi di Bundesliga atau sepertiga gaji mantan rekannya di Dortmund, Mario Götze yang duduki pertingkat tiga tertinggi Bundesliga.

Meski kehilangan 50 ribu euro per pekan karena memutus kontraknya dengan Wolfsburg yang tersisa enam bulan lagi, menurut Players Wiki, Kuba masih memiliki sekitar 20 ribu euro per pekan dari kontraknya dengan Puma. Dari situlah Kuba coba melanjutkan kariernya sebagai pemain tanpa harus membuat Wisla mengeluarkan uang untuknya.

Selain loyal, Kuba memang dikenal juga sebagai pemain yang rendah hati. Dia dikenal sebagai pemain yang tak materialistis.

Pada 2013, Kuba dikabarkan menolak kenaikan gaji dari Dortmund dengan alasan bahwa dirinya pemain yang tak layak dibayar dengan gaji tinggi. "Sebagai pesepakbola, tak pantas untuk bermewah-mewah dan mendapatkan gaji besar melebihi seorang dokter, pemadam kebakaran, ataupun seorang polisi," katanya waktu itu.

Belum ada sumber pasti soal itu. Tapi sebelum dikabarkan menolak kenaikan gaji, Kuba lebih dulu menolak bergabung Manchester City padahal dirinya diiming-imingi kontrak bernilai tinggi. Durasi kontraknya di Dortmund malah bertambah hingga lima tahun tanpa adanya kenaikan gaji.

"Borussia mendapatkan hatiku," katanya. "Seperti yang aku sebutkan, kami memiliki tim, pelatih, penggemar yang hebat, serta prospek yang menarik. Uang selalu dapat menentukan. Tapi aku memperhitungkan banyak faktor. Penting buat keluargaku untuk merasa bahagia di Dortmund. Kami mengenal kota ini, orang-orangnya, dan kami punya teman."

Loyalitas Kuba memang tidak perlu dipertanyakan. Saat diminati Man City dan kabarnya juga Juventus, Kuba sudah atau kemudian kehilangan rekan-rekannya yang lain seperti Nuri Sahin, Lucas Barrios, Shinji Kagawa, Götze, Ivan Perisic, dan Lewandowski. Hanya Marco Reus yang bisa menandingi loyalitasnya untuk Dortmund yang sudah dibelanya sejak 2007.

Baca juga: Dari Saksi Pembunuhan ke Pahlawan Nasional

foto: Blog Poland

Komentar