Kriminal 60 Ribu Paun Kesayangan Everton

Backpass

by Redaksi 15

Redaksi 15

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kriminal 60 Ribu Paun Kesayangan Everton

Sebelum Zinedine Zidane menanduk Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006, seorang pesepakbola melakukan hal serupa dan masuk penjara. April 1994, Rangers bertemu Raith Rovers di Liga Skotlandia. John McStay ditanduk lawannya setelah memenangkan bola di dekat kotak penalti.

Dia ditanduk penyerang Rangers, Duncan Cowan Ferguson, yang merasa kesal kalah pada pertarungan tersebut. Duncan Ferguson memang dikenal sebagai pemain yang keras dan cenderung kasar. Pemain kelahiran Stirling, 27 Desember 1971 ini dijuluki ‘Big Dunc’ karena bentuk tubuh yang begitu besar. Tapi dia juga dijuluki ‘Duncan Disorderly’ karena sering meluapkan amarahnya di lapangan.

Mantan bek Republik Irlandia, Kenny Cunningham, mengakui emosi Duncan Ferguson adalah sesuatu yang berbahaya untuk setiap bek. Bukan karena dia bisa berlaku kasar ke lawan, tapi itu hanya akan membangkitkan semangatnya.

“Bagi beberapa bek, saat penyerang kehilangan akal sehat mereka, merasa frustrasi, itu adalah sebuah prestasi. Kami bisa memecah konsentrasi ujung tombak lawan. Tapi jika hal itu dilakukan kepada Ferguson, dia justru semakin hebat. Saya selalu berusaha menjauh dari dirinya,” aku Cunningham di OffTheBall.

Sammy Hyppia, Jimmy Bullard, dan lain-lain sudah merasakan amarah Duncan Ferguson di Premier League. Sebelum mereka semua bertemu Ferguson, McStay adalah korban terbesar ‘Big Dunc’. McStay memaksa Ferguson menghabiskan 44 hari di penjara.

Ferguson menetap di Barlinnie karena tandukannya ke McStay. Dia adalah pesepakbola pertama yang harus merasakan penjara karena kekerasan di atas lapangan. Penjara Barlinnie adalah salah satu penjara mematikan di Skotlandia. Sebanyak 34 kasus bunuh diri dan 41 kekerasan terjadi antar tahanan. Untungnya, Ferguson mendapatkan perhatian khusus oleh penjaga penjara.

Pelatih edukasi fisik Barlinnie, Willie McGurk, mengumpulkan pegawainya dan memberikan pengumuman tentang kedatangan Ferguson. “Dengar semua, kita kedatangan pesepakbola empat juta paun. Jika dia keluar dari sini dan memiliki nilai di bawah empat juta paun, kita akan ada di dalam masalah besar,” kata McGurk.

Empat juta paun adalah uang yang besar pada 1995, Ferguson bahkan memiliki status sebagai pemain Skotlandia termahal saat dibeli Rangers dari Dundee United. Sayang, kekerasan yang ia lakukan ke McStay membuat karier dia di Rangers terhenti. Ferguson hanya tampil 12 kali dan mencetak dua gol untuk Rangers sebelum diasingkan ke Everton.

Ketika masuk penjara pada 24 November 1995, Ferguson sudah berstatus pemain Everton. Pahlawan bahkan. Dia dipinjam Everton dari Rangers selama tiga bulan ketika The Toffees sedang terancam degradasi. Ferguson membantu mereka lolos dari degradasi dalam waktu singkat tersebut.

Ferguson keluar dari penjara dijemput limosin dan ditunggu para suporter di gerbang penjara. Sial bagi Ferguson, limosin tersebut berwarna merah. “Limosin merah? Saya kira Anda pemain Everton,” canda seorang penjaga kepada Ferguson.

Ferguson benci kepada warna merah, warna Liverpool. “Merah sialan, saya kesal dengan mereka (Liverpool). Tapi mereka selalu bisa mengeluarkan kemampuan terbaik saya,” aku Ferguson. Ini juga bukan pertama kalinya dirinya menggunakan warna merah ketika sudah berstatus pemain Everton.

Saat ia diperkenalkan Everton, Ferguson menggunakan jaket merah di konfrensi pers. “Itu sama seperti menggunakan atribut hijau sebagai pemain Rangers,” jelas Ferguson. Duncan Ferguson memang dikenal keras dan kasar, tapi dia juga salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Everton. Dirinya sangat menghargai Everton.

Ferguson merupakan pemain paling subur Everton di era Premier League dengan 60 gol. Setidaknya hingga 2017, sebelum rekor tersebut dipecahkan Romelu Lukaku. Lukaku juga bisa memecahkan rekor karena Ferguson.

‘Big Dunc’ adalah mentor Lukaku selama di Everton. Kesuksesan penyerang Belgia itu jadi salah satu penyerang terbaik Premier League hingga ditebus 75 juta paun, berawal dari Ferguson. “Awalnya sulit untuk mengikuti Ferguson. Dia mengajarkan saya untuk menjadi penyerang klasik, tradisional, memaksimalkan tubuh besar. Sulit, karena Ferguson selalu punya ekspektasi kepada saya. Tapi akhirnya, itu terjadi. Hubungan kami sangat baik,” kata Lukaku.

Secara tidak langsung, Wayne Rooney juga ada di bawah naungan Ferguson. “Kami selalu menghormati satu sama lain. Saya tahu dia selalu mendukung Everton dan itu memudahkan hubungan kami. Duncan Ferguson selalu ada saat dibutuhkan, saya tahu dia bisa diandalkan,” ungkap Rooney.

Selalu ada saat dibutuhkan, itulah yang mematenkan status Duncan Ferguson sebagai pahlawan Everton. Dia menyelamatkan The Toffees dari degradasi. Mengantarkan Piala FA berlabuh di Goodison Park. Saat David Moyes kekurangan penyerang, Ferguson juga mau untuk kembali ke bagian biru Kota Liverpool.

Hubungan itu juga berawal dari perlakuan Everton kepada Ferguson. Ketika dipinjam dari Rangers, Ferguson bukanlah pemain bintang. Dia mungkin memiliki harga mahal, akan tetapi penampilannya ada di bawah standar. Everton mengubah dirinya menjadi bintang.

Saat Ferguson harus menetap di penjara karena tindak kekerasan yang ia lakukan saat masih di Rangers, Everton tetap mempertahankan dirinya. Bahkan membayar 60.000 paun kepada Ferguson selama ada di Barlinnie. Keputusan yang dikritik oleh publik, tapi dibayar dengan kesetiaan oleh ‘Big Dunc’.

Bagi Everton, Duncan Ferguson adalah penyerang terbaik setelah era Dixie Dean (1925-1937). Sementara di mata Ferguson, Everton adalah sosok penyelamat. “Jujur, saya tidak tahu apa yang akan terjadi tanpa tim ini. Saya akan berterima kasih kepada kalian di akhir nanti. Untuk semuanya, benar-benar semuanya,” kata Ferguson.

Komentar