Laga Hidup Mati Liverpool di Liga Champions

Berita

by redaksi

Laga Hidup Mati Liverpool di Liga Champions

Liverpool boleh memimpin klasemen sementara Liga Primer Inggris, namun mereka akan menjalani misi balas dendam sekaligus wajib menang pada pertandingan matchday keenam Grup C Liga Champions UEFA melawan Napoli di Stadion Anfield, Rabu (12/12).

Langkah berat harus ditempuh Liverpool setelah mereka menelan kekalahan 1-2 beberapa waktu lalu saat berhadapan dengan Paris-Saint Germain di matchday kelima. Satu-satunya cara yang harus ditempuh finalis Liga Champions musim lalu itu agar lolos ke babak 16 besar adalah meraih kemenangan.

Liverpool bukan saja harus meraih kemenangan, Roberto Firmino dan kawan-kawan harus menang dengan keunggulan lebih dari dua gol untuk unggul dalam jumlah head-to-head atas Napoli. Hal tersebut diakibatkan oleh gol telat yang dicetak oleh Lorenzo Insigne pada pertemuan pertama (04/10).

Menyadari akan hal itu, Juergen Klopp selaku manajer Liverpool mengatakan: “Kami harus menjadikan malam melawan Napoli spesial. Jika kami mampu melakukannya, kami akan merasa pantas untuk lolos. Jika tidak, kami pun tidak berhak untuk lolos.”

Wakil dari Inggris tersebut berada di posisi ketiga. Mereka mengantongi enam poin, tertinggal tiga poin dari Napoli yang bertengger nyaman di peringkat pertama. Bagi Napoli, hasil imbang sudah cukup mengantarkan mereka ke babak 16 besar.

Sebenarnya Napoli pun tetap bisa lolos meski pada akhirnya kalah dari Liverpool, selama PSG juga menelan kekalahan di kandang Red Star Belgrade.

Kapten Liverpool, Jordan Henderson, menyadari bahwa kesebelasannya sedang berada dalam posisi tidak menguntungkan. Sesaat setelah pertandingan melawan PSG, Hendo mengatakan bahwa dia memahami bahwa kesebelasannya perlu segera bangkit menyusul dua kekalahan beruntun di Liga Champions.

“Kami kecewa. Kami merasa cukup bagus untuk bertandang ke sini dan meraih kemenangan. Pada akhirnya malam ini bukan milik kami, tetapi kami sudah mencoba untuk mengejar gol penyama kedudukan,” ujar Henderson kepada BT Sport.

Klopp mengakui bahwa langkah anak asuhnya pada Liga Champions musim ini kurang memuaskan. Maka dari itu, dirinya sangat membutuhkan dukungan penuh dari para suporter Liverpool yang hadir memadati Anfield. “Kami meminta para suporter membantu kami. Ini pertandingan yang sangat besar,” kata Klopp dikutip dari FourFourTwo.

Catatan pertahanan Liverpool di Liga Champions musim ini kurang meyakinkan dengan kebobolan tujuh gol dalam lima pertandingan. Hal tersebut diperparah tanpa hadirnya Joe Gomez yang baru saja dibekap cedera. Dejan Lovren pun masih diragukan untuk tampil pada pertandingan Rabu besok.

Dalam tujuh pertandingan terakhir Liverpool di Eropa mereka memang memiliki catatan buruk. Mereka harus rela kalah lima kali dan hanya dua kali meraih kemenangan. Dua kemenangan tersebut didapat saat berhadapan dengan PSG di matchday pertama dan Red Star di matchday ketiga. Semua kekalahan Liverpool didapatkan saat Liverpool bermain di luar Inggris.

Tetapi itu berbeda cerita ketika Liverpool bermain di Anfield, kandang mereka sendiri. Liverpool tidak terkalahkan dalam 18 laga kandang terakhirnya di Eropa. Terakhir kali Liverpool menerima kekalahan di kandangnya saat ditekuk Real Madrid 0-3 tahun 2014 lalu.

Joe Gomez Memperpanjang Kontrak

Di tengah keseriusan Liverpool dalam menatap laga hidup mati di Liga Champions, kabar baik datang dari pemain belakang mereka, Joe Gomez. Gomez yang sempat mengalami cedera pergelangan kaki saat berhadapan dengan Burnley, Kamis (06/12), resmi menandatangani kontrak berdurasi panjang bersama Liverpool.

Dilansir dari beberapa laporan media Inggris seperti The Telegraph dan The independent, Gomez dikontrak selama enam tahun. Dalam laman resmi kesebelasan, dia juga mengatakan bahwa penandatanganan kontrak baru sangat berarti baginya.

“Saya sudah berada di kesebelasan beberapa tahun sekarang dan merasa senang bermain untuk Liverpool dan itu sangat berarti, jadi saya senang mendapatkan kesempatan untuk memperpanjang kontrak saya di sini. Saya suka kesebelasan ini, saya suka bermain dan belajar di sini, dan saya senang hal-hal tersebut terus berlanjut.”

Beralih ke Napoli, Carlo Ancelotti menegaskan bahwa anak asuhnya tidak akan bermain bertahan meski hanya butuh hasil imbang untuk lolos. Namun Ancelotti tetap mengakui bahwa Napoli terbebani akan rekor bagus yang dimiliki Liverpool ketika bermain di kandang.

“Kami akan pergi ke Anfield dan memainkan pertandingan seperti biasa. Tapi ini akan menjadi pertandingan yang sulit sekaligus menyenangkan dan parkir bus bukanlah cara bermain kami,” ujarnya dikutip melalui Daily Star.

Napoli juga datang dengan tekad membara. Mereka ingin mempertahankan rekor tidak terkalahkan mereka di babak penyisihan grup. Sembilan poin berhasil mereka kumpulkan dari hasil dua kemenangan dan tiga hasil imbang.

Jika Liverpool gagal menang, mereka harus terlempar ke Liga Europa UEFA, tepatnya ke babak 32 besar. Di sana sudah menati Arsenal dan Chelsea yang sudah memastikan lolos dari fase grup. Mereka juga berkesempatan berjumpa dengan Celtic yang dilatih oleh Brendan Rodgers atau Rangers yang dilatih oleh Steven Gerrard.

Foto: Twitter @Squawka

(kim/dex)

Komentar