Kecenderungan Transfer Real Madrid Bergeser

Cerita

by redaksi

Kecenderungan Transfer Real Madrid Bergeser

Belum lama ini Marca melaporkan bahwa Presiden Real Madrid, Florentino Perez, melakukan pertemuan dengan Presiden Corinthians, Andres Sanchez, menyusul keberadaan pria berusia 54 tahun tersebut di Spanyol. Kabarnya pertemuan tersebut digelar untuk memuluskan transfer remaja Brasil berusia 18 tahun yang bermain di Corinthians, Pedrinho.

Dalam skuat Madrid saat ini sendiri sudah ada beberapa sebaya Pedrinho. Vinicius Junior masih berusia 18 tahun saat dipanggil dari masa pinjamannya di Flamengo. Selain Vinicius, salah satu wonderkid asal Norwegia, Martin Odegaard, juga telah ditarik dari masa pinjamannya di Heerenveen. Saat itu Odeegard dipinjamkan Real Madrid selama 18 bulan sejak bulan Januari 2017.

Selain yang sudah dalam skuat, ada pula yang baru akan bergabung belakangan. Rodrygo namanya. Penyerang muda potensial asal Santos FC yang mendapat julukan titisan Neymar oleh publik Brasil berhasil didapatkan Madrid pada Juni lalu. Mereka harus rela mengeluarkan dana sebesar 45 juta Euro untuk mendatangkan pemain yang baru satu tahun lalu dipromosikan ke dalam tim senior Santos.

“Real Madrid dan Santos FC telah bersepakat bahwa Rodrygo Goes akan memainkan sepakbolanya di Real Madrid ketika ia mencapai persyaratan usia legal. Sang pemain dapat bermain untuk klub lamanya sampai Januari 2019, dia akan bergabung dengan Real Madrid juga pada Juli tahun 2019," kata klub Spanyol itu pada laman resminya.

Tidak ketinggalan nama kiper muda Ukraina berusia 19 tahun, Andriy Lunin, yang didatangkan dari klub Zorya Luhansk. Ketika didatangkan Real Madrid pun dirinya sudah sadar betapa ketatnya persaingan di klub tersebut. Dirinya menolak menyerah untuk memberikan yang terbaik bagi klub barunya itu.

“Saya berkomitmen untuk memberikan segala kemampuan saya dengan harapan bisa berkembang lebih baik. Saya ingin melakukan yang terbaik untuk Madrid dan terus menjadi yang terbaik. Saya akan mempelajari nilai-nilai yang ada di klub ini, yakni kerja keras dan tekun. Saya juga ingin membalas dukungan yang diberikan oleh fans dan juga klub kepada saya," ucap Lunin.

Keseriusan Real Madrid membangun fondasinya untuk masa depan tampaknya tidak main-main. Pasalnya Lunin diberikan kontrak jangka panjang, yaitu enam tahun. Ada peran besar Florentino Perez untuk kepindahan pemuda yang juga pernah bermain di FK Dnipro tersebut.

"Terima kasih kepada semua orang yang ada di Madrid dan terutama Florentino. Dirinya telah memberikan kesempatan untuk saya bermain di klub terbaik dunia saat ini," kata Lunin.

Sedikit Ingatan tentang Los Galacticos

Sematan Los Galacticos melekat di Real Madrid bukan tanpa alasan. Julukan tersebut muncul karena kegemaran Presiden El Real, Florentino Perez, mengoleksi pemain-pemain bintang. Sebenarnya kegemaran tersebut bukan hanya terjadi di era Perez saja , tetapi sudah sejak dulu, tepatnya sejak Santiago Bernabeu Yeste duduk sebagai presiden klub. Di era Santiago, Real Madrid kerap mendatangkan pemain terbaik di zamannya. Bahwa pemain yang dimaksud berasal dari negara yang jauh tak jadi soal.

Bagi para penikmat sepakbola khususnya yang menikmati Real Madrid di medio 2000-an, mungkin saja akan menanggap bahwa era Galacticos bermula ketika Real Madrid berhasil menyelesaikan transfer kontroversialnya dengan memboyong Luis Figo dari Barcelona di tahun 2000. Saat itu Figo ditebus dengan harga 38,7 juta paun.

Sejak saat itu Real Madrid terlihat rajin mengoleksi pemain bintang dari berbagai negara. Penyerang andalan Brazil, Ronaldo, diboyong setelah gelaran Piala Dunia 2002. Selanjutnya tahun 2006 ada nama Fabio Cannavaro yang berhasil didatangkan berkat penampilan gemilangnya di Piala Dunia.

Sebenarnya proyek Perez yang bertujuan mengoleksi pemain bintang sempat terhenti saat dirinya kehilangan jabatan di tahun 2006. Proyek tersebut berlanjut di tahun 2009, ketika dirinya berhasil mendapatkan kembali jabatannya.

Kita akan berdebat semalam suntuk untuk menentukan kapan awal mula Los Galacticos terbentuk. Tetapi suatu hal yang pasti adalah ketika Perez kembali menjadi orang nomor satu di Real Madrid dia tetap menjadi Perez yang dulu. Dengan segudang mimpinya membangun klub dengan kumpulan pemain bintang. Nyatanya nama besar Cristiano Ronaldo, Xabi Alonso, dan Ricardo Kaka berhasil didapatkan.

Lanjut di tahun 2010, gelandang serang Jerman, Mesut Ozil, juga mendarat di Bernabeu. Ada juga gelandang serang dengan insting mencetak gol tinggi dan bersinar bersama Kolombia di Piala Dunia 2014 yang didatangkan Real Madrid. Dia adalah James Rodriguez. Saat itu James berhasil didatangkan setelah berhasil menyabet predikat gol terbanyak.

Atas kegemaran Real Madrid melakukan transfer dengan harga tinggi. Beberapa waktu lalu, pemain belakang Barcelona, Gerard Pique, menyindir Real Madrid. Pique juga melempar kabar bahwa Real Madrid mendapat sokongan dana melimpah dari Bankia, salah satu bank terbesar di Spanyol.

“Saya telah membaca bahwa sejak tahun 2002, Madrid telah menghabiskan sekitar 1.200 juta euro,” kata Pique kepada La Gazzetta dello Sport.

Lebih Memilih Pemain Muda

Setelah terakhir mendatangkan James Rodriguez di tahun 2014, kebijakan transfer Madrid cenderung berubah. Mereka tidak lagi mendatangkan pemain berlabel bintang. Selama empat tahun, Real Madrid lebih memilih mengembangkan berbagai pemain muda potensial. Dimulai dari Raphael Varane, Marco Asensio, dan Isco. Akademi Real Madrid juga nampaknya mulai membuahkan hasil, ketika nama Nacho Fernandez dan Jese Rodriguez (sebelum berpindah-pindah klub) kerap terlihat mengisi barisan susunan pemain.

Dalam konferensi pers saat memperkenalkan Vinicius beberapa waktu lalu, Perez memberikan keterangan mengapa Real Madrid tidak lagi memburu pemain bintang. Menurutnya situasi jendela transfer sudah tidak masuk akal dalam beberapa tahun terakhir. Perez tidak mau Real Madrid terjebak dalam situasi seperti itu.

"Kami mengetahui bahwa percaturan sepak bola di dunia sudah berubah menjadi hal yang memusingkan dan kami harus bisa beradaptasi serta menghadapi situasi sekarang," ujar Perez dilansir dari Marca.

"Kami juga harus mengingat betapa pentingnya kontribusi akademi maupun pemain muda. Tujuannya untuk kelanjutan tim utama. Tim utama merupakan salah satu dari identitas kami. Itu sebabnya Real Madrid secara intens menguatkan proses untuk mencari pemain muda berbakat," tutup Perez.

Pep Guardiola bereaksi mengenai strategi transfer Madrid. Pernyataan Pep seakan meruntuhkan argumen Perez yang mengatakan bahwa pasar transfer sangat memusingkan.

"Real Madrid mendatangkan remaja 16 tahun dengan harga 46 juta euro. Anda dapat bayangkan bagaimana pasar pemain saat ini. Seorang remaja 16 tahun asal Brasil yang bernilai 46 juta euro akan bermain di Real Madrid, itulah pasar pemain sepak bola pada era saat ini," ujar Guardiola.

Real Madrid juga mendapatkan tanda tangan pemain berusia 22 tahun dari Real Sociedad, Alvaro Odriozola. Dana sebesar 40 juta Euro harus rela Madrid keluarkan. (Saat mendatangkan Odriozola yang berposisi sebagai bek kanan, sebenarnya El Real masih memiliki slot pemain muda yang biasa ditempati oleh Achraf Hakimi.) Hanya nama besar Thibaut Courtois yang akhirnya didatangkan Real Madrid pada musim ini.

Sekarang, di Real Madrid hanya lima nama yang tercatat dengan tahun kelahiran lebih dari tahun 1990. Luka Modric dan Sergio Ramos menjadi pemain tertua di Real Madrid dengan masing-masing umur 33 dan 32 tahun.

Kegemaran menghamburkan uang mungkin tidak berubah, tetapi Madrid kini telah benar-benar menggantungkan nasibnya kepada pemain-pemain muda ketimbang para bintang yang sudah matang.

[maw/pik]

Komentar