Adisak Kraisorn Berkaki Kaca

AFF

by redaksi

Adisak Kraisorn Berkaki Kaca

Adisak Kraisorn memulai Piala AFF 2018 dengan mencetak enam gol alias double hat-trick gawang Timor-Leste. Thailand sendiri pada laga yang digelar Jumat (09/11) tersebut menang dengan skor 7-0. Satu gol lain dicetak pemain pengganti dirinya, Supachai Jaided.

Sebenarnya, Adisak menjalani Piala AFF kali ini dengan penuh keraguan. Sebelum turnamen dua tahunan ini digelar, dia hanya memikirkan bagaimana caranya memberikan kontribusi pada Thailand untuk bisa meraih kemenangan. Dia pun tak mementingkan berapa gol yang bisa dicetaknya selama Piala AFF 2018 ini. Tak heran pemain berusia 27 tahun ini kaget dengan enam gol yang dicetaknya ke gawang Thailand.

"Aku senang bisa mencetak banyak gol tapi aku lebih senang kami bisa meraih tiga poin," ujar Adisak pada Bangkok Post. "Enam gol yang tercipta merupakan kejutan besar buatku karena sebenarnya aku hanya ingin menjadi bagian dari permainan. Ini tidak mudah. Ini merupakan perjalanan yang melelahkan dan aku sebenarnya sedang berada dalam tekanan."

Adalah cedera yang mengganggu fokus Adisak saat ini. Meski tidak ada cedera yang dideritanya saat ini, pemain Muangthong United ini masih trauma dengan cedera lutut yang mendera kakinya pada awal Februari 2018. Cedera robek ligamennya itu membuatnya harus menepi selama lebih dari 5 bulan.

"Aku masih khawatir aku akan cedera lagi. Aku juga khawatir para pendukung berharap aku bisa mencetak gol lebih banyak laga nantinya," ujarnya lagi.

Lutut Adisak memang cukup rentan cedera. Pemain berjuluk "Golf" ini memang berkaki kaca. Sebelum itu, dirinya mengalami cedera lutut setidaknya tiga kali sepanjang 2016-2017. Pada September 2016, pemain kelahiran 1 Februari 1991 itu juga mengalami cedera ACL yang membuatnya harus menepi selama 6 bulan dan melewatkan Piala AFF 2016. Pada April 2017, cedera ACL-nya itu kambuh, walau tidak separah sebelumnya.

Cedera lutut yang kembali diderita Adisak pada Februari 2018 membuatnya harus absen hampir di sepanjang musim Thai League 1. Situasi ini sempat membuatnya ingin pensiun dini.

"Delapan bulan terakhirku sangat berat. Aku kehilangan ambisi bermain dan terkadang aku ingin berhenti [pensiun]. Tapi banyak orang yang terus mendukungku, termasuk timku [Muangthong United] dan para suporter. Aku beruntung."

Pemain bertinggi 182 cm ini hanya bermain sebanyak sembilan kali pada musim ini dengan hanya satu kali bermain sejak menit pertama (87 menit). Tidak ada satu gol pun yang berhasil dicetaknya (akan tetapi berhasil mencetak empat asis).

Walau begitu, Adisak tetap terpilih pelatih Timnas Thailand, Milovan Radovac, yang bersiap untuk Piala AFF 2018 dengan menjalani dua laga tanding melawan Hong Kong dan Trinidad & Tobago. Pada kedua laga tersebut, tak ada gol juga yang dicetaknya. Adisak hanya bermain selama 14 menit pada laga melawan Hong Kong dan bermain selama 87 menit melawan Trinidad & Tobago. Di Piala AFF 2018, Adisak menjadi andalan di lini depan menggantikan Teerasil Dangda dan Siroch Chattong yang tidak dibawa Rajevac.

"Aku tidak pernah mengira bisa terpilih untuk skuat final 23 pemain," ujar Adisak pada laman resmi Piala AFF. "Aku menderita cedera serius sebelumnya dan aku hanya ingin segera kembali merumput. Jadi, aku ingin berterima kasih pada pelatih yang mempercayaiku."

Berikutnya, Thailand akan menghadapi Timnas Indonesia pada Sabtu (17/11). Thailand sendiri akan menjalani laga kedua, sementara Indonesia menjalani laga ketiga. Thailand untuk sementara ini memuncaki klasemen sementara dengan tiga poin plus selisih tujuh gol, diikuti Indonesia dan Filipina dengan tiga poin plus satu gol.

foto: affsuzuki.com

[ar/dex]

Komentar