Claudio Ranieri Ditugaskan Jadi Juru Selamat Fulham

Berita

by redaksi

Claudio Ranieri Ditugaskan Jadi Juru Selamat Fulham

Slavisa Jokanovic menjadi manajer Liga Primer Inggris 2018/19 pertama yang dipecat. Dirinya tak lagi jadi manajer Fulham. Pemilik Fulham, Shahid Khan, mengatakan keputusan tersebut diambil karena merasa perlunya ada perubahan dari Fulham yang kini menduduki posisi juru kunci klasemen sementara Liga Primer.

"Saya tidak mengira akan mengambil keputusan ini pada Slavisa, tapi jalur kami pada musim ini membuat saya tahu bahwa ini adalah keputusan tepat, pada waktu yang tepat, untuk para pemain, klub dan suporter kami," ujar Khan pada laman resmi Fulham. "Slavisa akan selalu mendapatkan apresiasi dan rasa hormat dari saya karena telah mengembalikan Fulham ke level teratas sepakbola."

Pengumuman pemecatan Jokanovic sendiri dibarengi dengan pengumuman penggantinya. Ternyata sebelum itu, manajemen Fulham sudah menghubungi beberapa kandidat pengganti Jokanovic. Pilihan kemudian jatuh pada eks pelatih Chelsea dan Leicester City, Claudio Ranieri. Ranieri sebelumnya memang tak bekerja untuk klub mana pun sejak tak lagi melatih Nantes.

Ranieri dianggap menjadi manajer yang tepat untuk menyelamatkan musim Fulham. Rekam jejaknya sebagai pelatih di berbagai kesebelasan dengan segala kesuksesannya, termasuk membawa Leicester City juara, diharapkan menjadi pilihan tepat dalam membawa angin perubahan untuk Fulham.

"Membuat perubahan tanpa punya jawaban tepat atau rencana sukses bukanlah sebuah opsi, jadi mendapatkan seseorang sekaliber Claudio yang siap menerima tantangan kami akan menjadi keputusan esensial. "Claudio gemar mengambil risiko dan siap untuk Liga Primer, dan itulah yang dibutuhkan Fulham saat ini. Jika melihat pengalamannya bersama Chelsea dan klub besar di Eropa lain, tak aneh jika pada akhirnya kami menyambut seorang yang luar biasa untuk Fulham FC."

Di tangan Jokanovic, dalam 12 laga Liga Primer, Fulham baru meraih lima poin hasil dari satu kemenangan dan dua kali imbang. Kekalahan dari Manchester City di ajang Piala Liga pun membuat Fulham saat ini sedang dalam rentetan tujuh kekalahan beruntun. Fulham menjadi kesebelasan yang paling banyak kebobolan, 31 kali.

Hasil tersebut tidak sesuai harapan sang pemilik klub karena Fulham, meski berstatus tim promosi, telah menggelontorkan banyak dana untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas. Sebanyak 12 pemain baru didatangkan. Tujuh pemain dibeli dengan total transfer 98 juta paun (terboros keempat di Liga Primer). Fulham pun saat ini dihuni oleh nama-nama besar seperti Aleksandar Mitrovic, Luciano Vietto, Andre Schuerrle, Jean Michael Seri, dan Sergio Rico.

"Sebuah kehormatan menerima undangan dan kesempatan dari Mr. Khan untuk memimpin Fulham, sebuah kesebelasan fantastis dengan tradisi dan sejarahnya," kata Ranieri pada laman resmi Fulham. "Target Fulham seharusnya bukan lagi bertahan di Liga Primer. Kami harus menjadi lawan yang menyulitkan dan harusnya menargetkan kesuksesan. Skuat Fulham ini tidak sebanding dengan posisi di klasemen. Saya tahu tim ini bisa tampil lebih baik, dan kami akan langsung bekerja menyiapkan diri melawan Southampton di Stadion Cottage."

Ranieri memang akan menjalani debut saat Fulham menjamu Southampton pada 24 November mendatang, usai jeda internasional. Uniknya, setelah laga melawan Southampton, pelatih asal Italia tersebut akan menghadapi dua kesebelasan yang pernah dilatihnya: Chelsea dan Leicester City.

[ar/pik]

Komentar