Berbagai Tafsir Gestur Tengil Mourinho

Berita

by redaksi

Berbagai Tafsir Gestur Tengil Mourinho

Jose Mourinho kembali berulah. Padahal Manchester United berhasil melanjutkan tren positif tiga kemenangan beruntun mereka. Pada lanjutan Liga Champions UEFA dini hari tadi (08/11), mereka berhasil mengalahkan raksasa Italia, Juventus, 2-1 di Allianz Stadium, Turin.

Man United sempat tertinggal lebih dulu lewat sepakan voli mantan pemainnya, Cristiano Ronaldo, pada menit ke-65. Kemudian Juan Manuel Mata berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-86 melalui tendangan bebas, sebelum gol bunuh diri Leonardo Bonucci memastikan kemenangan untuk Setan Merah.

Dengan hasil ini, United berhasil memutus catatan tak terkalahkan Juventus musim ini.

Kemenangan United diwarnai dengan konflik Manajer United, Jose Mourinho dengan para pendukung Juve. Di akhir laga, Mou menelungkupkan tangannya di samping telinganya seolah bereaksi terhadap gemuruh pendukung Juventus. Kemudian beberapa pemain Juventus seperti Bonucci, Paulo Dybala, Rodrigo Bentancur, dan Wojciech Szczesny mengira bahwa Mourinho telah melakukan selebrasi provokatif.

Mereka pun langsung mendekati dan mengerumuni Mourinho. Untungnya Ashley Young, wasit, petugas keamanan dan ofisial masing-masing kesebelasan segera melerai Mourinho dan empat pemain Juventus tersebut.

Mourinho kemudian mengklarifikasi gesturnya tersebut. Dia merasa tersinggung dengan dengan hinaan pendukung Juve terhadap dirinya. Seperti diketahui, Mourinho pernah menangani Internazionale Milan selama dua musim, yang mana merupakan rival Juve di Serie A.

“Saya dihina selama 90 menit, saya datang ke sini untuk melakukan pekerjaan saya, tidak lebih,” ujarnya kepada BT Sports. “Pada akhirnya saya tidak menghina siapa pun, saya hanya melakukan gerakan, saya ingin dengar lebih banyak.”

Meski begitu ia berkata ia memang seharusnya tak melakukannya. “Saya tidak akan melakukannya lagi. Tetapi saya datang ke sini sebagai seorang profesional yang melakukan pekerjaannya dan orang-orang menghina keluarga saya, inilah mengapa saya bereaksi dengan cara ini. Saya tidak ingin memikirkannya.”

Di lain pihak, Manajer Juventus, Massimiliano Allegri, seolah tak peduli dengan insiden tersebut. “Semua orang memiliki reaksi pribadi mereka sendiri, saya tidak bisa mengatakan apakah dia benar atau salah,” ujarnya seperti dilansir BBC.

Insiden ini menimbulkan reaksi beragam dari para legenda United. Paul Scholes mengatakan bahwa Mourinho seharusnya menunjukkan kelasnya sebagai manajer papan atas. Menurut Scholes, gestur seperti itu seharusnya tidak dilakukannya. “Ke mana dia pergi, terkadang Anda harus menang dengan sedikit berkelas, menjabat tangan manajer misalnya. Saya tidak berpikir ada kebutuhan untuk itu tapi begitulah dia,” ujarnya kepada BT Sports.

Mantan penyerang United, Dion Dublin, juga sependapat dengan Scholes. “Tidak ada kebutuhan nyata bagi Jose Mourinho untuk terlibat di sana. Para pemain semua saling mengucapkan selamat dan beberapa orang pergi untuk memberi selamat kepada Cristiano Ronaldo,” ujarnya kepada Radio 5 BBC.

“Kemudian semua perhatian beralih ke Tuan Mourinho, dia mendekatkan tangan kanannya ke telinga kanannya seolah-olah mengatakan kepada semua penggemar Juve, `Mau ngonomg apa lagi kalian?”

Sementara mantan pemain United lainnya, Owen Hargreaves, tidak terlalu menganggap insiden tersebut penting. “Itu (insiden Mou) tidak perlu, tetapi ini adalah hasil yang luar biasa dan ini adalah minggu yang besar bagi United dan Mourinho.” ujarnya kepada BT Sports.

Musim ini Mourinho memang terlihat tidak akur dengan pendukung lawan. Pada laga leg pertama di Old Trafford, Mourinho menunjukkan gestur tiga jari kepada pendukung Juve, merujuk pada trigelar yang dia menangkan bersama Inter.

Tak hanya Juventus, Mourinho juga menunjukkan gestur serupa kepada pendukung mantan kesebelasannya, Chelsea, Oktober silam. Ia merujuk pada tiga gelar Liga Primer Inggris yang ia persembahkan kepada The Blues. Sepertinya aksi tiga jari atau yang serupa seperti itu sudah mainstream, ya, Mourinho?

[mag/dex]

Komentar