Kala Man United Menang Telak di Turin

Berita

by redaksi

Kala Man United Menang Telak di Turin

Manchester United akan bertandang ke Allianz Stadium, markas Juventus, Kamis (8/11) dini hari WIB. United memiliki kenangan manis kala bertandang ke Turin. Lima belas tahun silam mereka membungkam tuan rumah tiga gol tanpa balas di pertandingan Grup D Fase Grup Kedua Liga Champions 2002/03, 25 Februari 2003. Pada pertemuan pertama, di Old Trafford enam hari sebelumnya, United menang 2-1.

Pada pertandingan tersebut United masih ditangani manajer terbaik mereka, Sir Alex Ferguson. United juga masih diperkuat generasi emas mereka, para pemain Class of `92 seperti David Beckham, Ryan Giggs, Gary dan Phil Neville, Nicky Butt, serta Paul Scholes.

Marcelo Lippi, Kepala Pelatih Juventus, sangat berambisi mengalahkan United karena timnya membutuhkan tiga poin untuk lolos ke perempat final.

Manchester United, yang bertindak sebagai tim tamu, mencetak gol pembuka di menit ke-15. Giggs, yang masuk menggantikan Diego Forlan di menit ketujuh, memanfaatkan dengan baik umpan Juan Sebastian Veron. Dengan dingin pemain sayap berkebangsaan Wales tersebut menceploskan bola ke gawang Gianluigi Buffon.

Tertinggal satu gol membuat tim tuan rumah berambisi membalas untuk mencetak gol. Dimotori gelandang terbaik mereka, Pavel Nedved, Juventus berhasil membuat lini belakang United bekerja ekstra, akan tetapi penampilan apik Rio Ferdinand membuat frustrasi para penyerang Juventus. Ferdinand kala itu menjalani musim pertamanya setelah ditransfer United dari Leeds United dengan nilai transfer 46 juta euro dan menyandang status pemain termahal United.

Alih-alih mencetak gol, Juventus malah kecolongan gol lewat aksi menawan Giggs. Giggs mencetak gol setelah berhasil memotong umpan tidak sempurna dari Antonio Conte di tengah lapangan. Giggs berlari ke gawang Juve setelah mengecoh Ciro Fererra dan Paolo Montero. Giggs dengan tenang menendang bola dengan kaki kanannya ke gawang Juve, Buffon kala itu tidak berkutik seolah mati gaya oleh sepakan Giggs yang tidak begitu keras. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0.

Pada babak kedua Juventus mengganti dua pemain sekaligus: Igor Tudor menggantikan Conte dan Marcelo Salas menggantikan Marco Di Vaio. Akan tetapi taktik penggantian Marcelo Lippi tidak berjalan dengan baik. Meskipun Juventus menguasai pertandingan, Setan Merah bermain rapi dalam bertahan, seolah tidak mau kebobolan gol di tanah Turin.

United pada pertandingan tersebut hanya mengandalkan serangan balik setelah unggul dua gol. Juve yang keasyikan menyerang malah kemasukan lagi lewat Ruud Van Nistelrooy di menit ke-60, setelah umpan silang Garry Neville ke kotak penalti membuat Igor Tudor melakukan kesalahan fatal, dia salah mengantisipasi umpan dari Garry Neville, Tudor bermaksud untuk memberikan bolanya ke Buffon akan tetapi bola tersebut menggenai tiang gawang dan mengarah ke Van Nistelrooy yang berdiri bebas. Penyerang Belanda itu pun dengan mudah mengubah skor menjadi 3-0.

Kedudukan bertahan hingga Markus Merk, wasit asal Jerman, meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Meski kalah, Juventus berhak lolos ke babak berikutnya sebagai runner-up. Mengumpulkan 7 poin, Juve hanya unggul selisih gol dari Basel dan Deportivo La Coruna yang sama mengumpulkan 7 poin. Di akhir kompetisi Juve berhasil menjadi runner up setelah kalah adu penalti dari tim dari Italia lainnya, AC Milan, pada laga pamungkas yang digelar di Old Trafford.

Kini Manchester United kembali ke Turin, tapi bukan ke Olimpico Turin (ralat: Delle Alpi) yang mempunyai kenangan manis kala 15 tahun lalu, melainkan ke Allianz Stadium, kandang baru Juventus. Manchester United sedang tidak dalam performa terbaik seperti dulu kala mereka datang ke Italia. Sebaliknya Juventus sedang berada dalam performa terbaik mereka, Juve pun menang pada lawatannya ke Old Trafford di pekan ketiga, lewat gol tunggal Paulo Dybala.

Komentar