Pemuda Empat Belas Tahun Cetak Gol di Superclasico Paraguay

Berita

by redaksi

Pemuda Empat Belas Tahun Cetak Gol di Superclasico Paraguay

Apa yang terpikirkan oleh Fernando Ovelar? Di saat anak-anak seusianya masih sibuk mengerjakan tugas sekolah atau bermain sepakbola di lapangan dekat rumah, dirinya sudah ambil bagian di pertandingan besar yang ditonton 43 ribu pasang mata. Pertandingan besar tersebut adalah salah satu pertandingan terpanas yang ada di divisi teratas Liga Paraguay. Pada Minggu, (04/11), Ovelar bersama timnya—Cerro Porteno—berkunjung ke markas Club Olimpia untuk melakukan pertandingan di pekan ke-17 Liga Paraguay.

Duel antara Olimpia dan Cerro Porteno merupakan partai besar di Paraguay. Pertandingan keduanya bertajuk Superclasico Paraguay. Hal tersebut dikarenakan keduanya merupakan tim tersukses di Paraguay. Olimpia sudah 41 kali menjadi juara liga sementara Porteno 32 kali.

Pertandingan tersebut berakhir dengan hasil imbang 2-2, dengan gol pembuka (16`) dicetak oleh pemain bernama lengkap Fernando Fabian Ovelar Martinez itu.

Olimpia yang bertindak sebagai tuan rumah tidak tinggal diam. Mereka berhasil menyamakan kedudukan 11 menit berselang, melalui gol yang dicetak Nestor Camacho.

Skor 1-1 bertahan hingga 90 menit waktu normal lewat, namun pertandingan tak berakhir dengan kedudukan tersebut. Di menit kelima injury time babak kedua, tim tamu kembali unggul lewat gol Marcos Acosta.

Panasnya pertandingan membuat Victor Caceres (Cerro Porteno) dan Hernesto Caballero (Olimpia) mendapat kartu merah empat menit berselang. Pengusiran tersebut bukan drama terakhir di pertandingan ini.

Di menit ke-13 injury time babak kedua, Jorge Ortega sukses mengeksekusi penalti dan memaksa pertandingan kembali imbang. Semenit berselang, laga usai.

Kaum Elit vs Kelas Pekerja

Sembilan dari sepuluh penggemar sepakbola Paraguay adalah pendukung Club Olimpia atau Cerro Porteno. Sebesar itu keduanya, dan sebesar itu pula pertandingan yang mempertemukan keduanya.

Olimpia, yang didirikan oleh orang Belanda bernama Wiliam Paats pada 1902, adalah klub sepakbola pertama di Paraguay. Klub ini sering dikaitkan dengan orang-orang kelas atas. Pada 1978 hingga 1983, Olimpia tak pernah absen menjadi juara liga. Mereka juga satu-satunya klub Paraguay yang pernah menjadi juara di level Amerika Selatan.

Cerro Porteno, sementara itu, mewakili nilai-nilai kelas pekerja. Beberapa pelatih yang pernah menangani Cerro Porteno termasuk Tata Martino dan Ossie Ardiles juga berasal dari distrik Obrero di Argentina yang berarti pekerja. Cerro Porteño dijuluki "el club del pueblo" yang berarti Tim Rakyat kecil karena sebagian besar pendukung klub ini berasal dari latar belakang yang lebih sederhana ketimbang Olimpia.

Nama klub berasal dari sebuah pertempuran yang terjadi antar pasukan dari Buenos Aires, Argentina Porteños dengan kesatuan Militer Paraguay di wilayah Cerro Mbae. Pertempuran yang terjadi pada 19 Januari 1811 ini dinamai Pertempuran Cerro Porteño.

Cerro Porteno menjadi pemenang pada edisi pertama Superclasico Paraguay di tahun 1913. Saat itu Cerro Porteno unggul 3-1 atas Olimpia. Kemenangan terbesar Cerro Porteno atas Olimpia tercatat pada tahun 1937 dengan hasil akhir 8-1 untuk Cerro Porteno. Kemenangan terbesar bagi Olimpia terjadi pada pertandingan tidak resmi di tahun 1916, dimana pada saat itu Olimpia mengalahkan Cerro dengan skor telak 10-1.

Kedua tim sama-sama memiliki catatan sepuluh pertandingan tanpa kalah atas satu sama lain. Cerro pernah tidak terkalahkan sepuluh pertandingan antara Juli 1992 sampai Juli 1995. Sementara itu, Olimpia juga tidak terkalahkan selama 11 pertandingan (10 di kejuaran reguler) antara Okotober 2001 sampai September 2004.

Pencetak Gol Termuda

Ovelar memang baru saja memulai debut profesionalnya pada pekan lalu, saat berhadapan dengan 3 de Febrero. Di laga itu dia menjadi starter namun hanya bermain selama 58 menit. Kartu kuning membuat catatan Ovelar di laga perdananya kurang baik.

Namun pada kesempatan kedua, di laga besar pula, Ovelar membayar penuh kepercayaan pelatih Daniel Garneo yang kembali menurunkannya. Setelah berhasil lepas dari penjagaan pemain belakang lawan, Ovelar berlari untuk melepaskan tendangan cungkil dan memperdaya kiper Alfredo Aguillar. Secara bersamaan seisi stadion langsung bergemuruh menyambut gol yang dicetak pemain kelahiran tahun 2004 tersebut.

Berkat golnya pula, Ovelar berhasil mematahkan rekor pencetak gol termuda Liga Paraguay, yang sebelumnya dipegang Sergio Diaz (17 tahun 1 bulan 28 hari). Ovelar menjadi pemain termuda yang mencetak gol di Liga Paraguay dengan usia 14 tahun 9 bulan 27 hari.

[mag/pik]

Komentar