Tercorengnya Pertemuan Bersejarah Sepakbola Amerika Selatan

Berita

by redaksi

Tercorengnya Pertemuan Bersejarah Sepakbola Amerika Selatan

Laga Superclasico antara River Plate dan Boca Juniors akan tersaji pada final Copa Libertadores 2018. Leg pertama akan dihelat di La Bombonera, kandang Boca, Rabu (7/11). Leg kedua akan digelar di El Monumental tiga pekan berselang (Rabu, 28/11). Dua laga tersebut membuat final Copa Libertadores, untuk kali pertama, mempertemukan kedua klub.

River lebih dulu memastikan tiket final berkat keunggulan gol tandang dalam agregat 2-2 atas Gremio. Pada leg pertama di El Monumental, River kalah 0-1. Di leg kedua, River secara dramatis menang 2-1, setelah tertinggal lebih dulu di menit ke-36. Pasukan Marcelo Gallardo membalik keadaan lewat gol Rafael Santos Borre pada menit ke-82 dan Gonzalo Nicolas Martinez pada menit kedua injury time.

Boca sendiri lolos ke final berkat kemenangan agregat 4-2 atas Palmeiras. Pada leg pertama Boca menang dua gol tanpa balas; kedua gol Boca dicetak Dario Benedetto (83’ dan 88’). Pada leg kedua, Boca dan Palmeiras bermain imbang 2-2.

Tercoreng Dugaan Pelanggaran

Marcelo Gallardo diduga melakukan pelanggaran pada leg kedua semifinal Copa Libertadores. Kepala Pelatih River Plate tersebut berbicara kepada para pemainnya saat turun minum di laga melawan Gremio. Gallardo saat itu sedang dalam masa hukuman. Dia tak dibolehkan mendampingi timnya karena menunda masuknya para pemain ke lapangan pada beberapa pertandingan Copa Libertadores.

CONMEBOL langsung menginvestigasi mantan pelatih Paris Saint-Germain tersebut. Gremio meminta CONMEBOL menganulir lolosnya River ke final.

Presiden CONMEBOL, Alejandro Dominguez, menegaskan bahwa Komite Disiplin CONMEBOL akan menyelidiki dugaan yang disampaikan pihak Gremio tersebut. “Setiap keluhan harus disampaikan kepada Komite Disiplin dalam waktu dan bentuk yang ditentukan oleh peraturan, dan itu akan menjadi kompetensi eksklusif pengadilan disiplin," kata Dominguez melalui twitter pribadinya.

Gallardo sendiri mengakui bahwa dirinya berkomunikasi dengan pemainnya. Dia juga mengatakan bahwa dirinya tidak menyesali perbuatannya tersebut. “Saya mengambil keberanian itu karena saya pikir para pemain membutuhkannya dan saya membutuhkannya juga," ujarnya kepada Fox Sports. "Saya melanggar aturan, saya mengerti dan mengambil tanggung jawab, tetapi itulah yang saya butuhkan dan saya tidak menyesalinya.”

Pihak River diizinkan menyampaikan pembelaannya di hadapan Pengadilan Disiplin CONMEBOL. Akan tetapi, pihak CONMEBOL belum menyampaikan pernyataan resmi kapan pengadilan tersebut akan digelar.

[mag/pik]

Komentar