Tetap Dipuja Walau Rajin Cedera

Backpass

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Tetap Dipuja Walau Rajin Cedera

Ilkay Guendogan menjadi rekrutan pertama Pep Guardiola di Manchester City. Dengan mahar sekitar 20 juta paun, Guendogan diboyong dari Borussia Dortmund pada musim panas 2016. Pep bahkan tak peduli akan kondisi Guendogan yang ketika itu tengah cedera dislokasi lutut—kondisi yang membuatnya dipastikan absen untuk tiga bulan pertama di City.

Guendogan sebenarnya pemain yang rentan cedera. Lima musim di Dortmund, menurut catatan Transfermarkt, setidaknya ada 22 cedera yang pernah melukai Guendogan. Di Nuernberg, kesebelasannya sebelum Dortmund, dalam dua musim ia cedera sebanyak lima kali.

Tidak hanya itu, Guendogan juga pernah mengalami cedera parah. Pemain kelahiran 24 Oktober 1990 ini mengalami cedera saraf tulang belakang yang membuatnya absen sepanjang musim 2013/14.

Walau begitu, Guendogan punya talenta hebat sebagai pesepakbola. Sebelum ke City, juga sebelum mengalami cedera parah pada 2013, ia pernah diincar Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson. Bahkan Spiegel menyebut bahwa Barcelona asuhan Pep Guardiola juga meminati jasa Guendogan.

Lalu apa hebatnya Guendogan? Direktur Olahraga City, Txiki Begiristain, berpendapat bahwa pemain kelahiran Gelsenkirchen tersebut merupakan pemain pintar. "Dia seorang pemain pintar dan seorang gelandang serba bisa yang dapat bermain di berbagai posisi dan peran. Ia akan menjadi pemain penting kami di masa yang akan datang," kata Begiristain saat City memperkenalkan Guendogan.

Juergen Klopp, saat masih melatih Guendogan di Dortmund, ternyata punya pandangan yang sama dengan Begiristain. Karena itu pula ia menyebut bahwa pemain keturunan Turki itu cocok dengan skema sepakbola modern, khususnya skema Gegenpressing andalannya.

"Guendogan mau belajar dan ia sangat pintar. Ia juga menunjukkan sikap yang baik. Ia punya kemampuan dalam permainan mengoper, seorang pemain lengkap, dan sangat sempurna untuk sistem sepakbola kami," ujar Klopp pada 2015 seperti yang dikutip Sky Sports.

Klopp saat itu mendapatkan pertanyaan tentang Guendogan karena sang pemain kembali dikaitkan dengan Manchester United yang kala itu sedang dilatih Louis van Gaal. Van Gaal menyebut ia tengah mencari penerus Michael Carrick, dan hanya mengatakan "merekrut pemain kreatif akan menjadi prioritas utama kami di musim panas, saya mencari keseimbangan dan saya membutuhkan itu di tengah" ketika ditanya tentang kemungkinan United merekrut Guendogan.

Kemampuan Guendogan pun tak lepas merupakan hasil polesan Klopp. Klopp juga yang memberikannya "pelajaran" ketika ia tampil buruk dan mengirimnya ke tim cadangan karena gagal menutupi kepergian Nuri Sahin ke Real Madrid. Tapi setelah itu, Guendogan tumbuh menjadi pemain yang lebih memahami permainan.

"Itu adalah masa yang sulit," ujar Guendogan ketika mengenang kariernya pada musim 2011/12. "Segalanya tidak berjalan seperti yang saya pikirkan. Tapi pelatih (Klopp) mengambil keputusan tepat dengan menyingkirkan saya dari tim untuk melindungi saya sendiri. Bagus buat saya untuk mengambil langkah mundur dan mendapatkan kembali sejumlah perspektif."

Pep, sementara itu, senang bukan kepalang ketika Guendogan sembuh dari cedera yang membuat gelandang tengah asal Jerman tersebut menepi nyaris di sepanjang musim keduanya di City. Ya, ia kembali diterpa cedera parah setelah sempat pulih dari cedera pertamanya di City—kali ini cedera ligamen. Pada laga melawan Tottenham Hotspur, Guendogan mengisi pos yang ditinggalkan Fernandinho karena suspensi. City menang 4-1. Guendogan mencetak gol pertamanya untuk City, plus satu asis.

"Ilkay [Guendogan] adalah seorang pria dengan kualitas spesial," ujar Pep seperti yang dikutip Independent. "Ia seorang gelandang yang luar biasa, yang punya insting mencetak gol dan senang melaju ke kotak penalti lawan. Ketika saya melihatnya bermain, saya menyadari betapa kami merindukannya musim lalu. Ia absen selama 9 bulan dan kami merindukannya. Ia pemain spesial. Ia tidak merasa tekanan. Ia seorang pemain top."

Pujian Pep pada Guendogan juga diberikannya ketika ia ditanya soal tak adanya pengganti Fernandinho pada skuat City musim 2018/19 ini oleh Jamie Carragher pada acara Sky Sports. Saat eks pemain Liverpool itu menanyakan kemungkinan John Stones bermain sebagai gelandang bertahan, Pep malah memuji Guendogan habis-habisan.

"Guendogan bisa bermain di posisi itu [posisi Fernandinho]. Ia mengejutkan saya musim lalu ketika kami bertandang ke markas Tottenham—Fernandinho absen dan Guendogan bermain top. Saya menyukainya, ia punya insting spesial di kotak penalti. Dia seperti punya sesuatu di hidungnya, untuk mencium tempo apa yang tepat sampai waktu yang tepat untuk mencetak gol.

"Guendogan agak mengingatkan saya pada Paul Scholes ketika ia punya insting di kotak penalti. Kami tidak punya banyak pemain seperti itu," ujar Pep yang kemudian baru menjawab kemungkinan Stones bermain di posisi Fernandinho.

Jangan lupakan juga gimmick yang dilakukan para pemain City saat menghadapi Arsenal pada 2016/17. Para pemain City menggunakan seragam Guendogan dengan nama dan nomor punggung Guendogan di depan sebagai bentuk dukungan untuk Guendogan yang mengalami cedera parah. Momen yang tak sedikit dianggap terlalu berlebihan itu, tak lepas atas seizin dan "kecintaan" Pep pada Guendogan.

"Sekarang yang harus kami lakukan adalah berdoa dan berharap agar Ilkay tidak mengalami cedera yang terlalu parah dan bisa segera kembali merumput di lapangan. Saya tahu itu adalah situasi yang sulit baginya, dan sekarang ia pasti mengalami kesedihan yang cukup dalam. Kami akan merindukannya. Setelah dioperasi, semoga ia bisa cepat kembali," ujar Pep seperti dikutip Daily Mirror.

Baca juga: Jersey Terbalik, Makna yang Tak Tersampaikan dengan Baik

Joachim Loew, pelatih Timnas Jerman, punya firasat sama seperti Pep tentang Guendogan. Loew bahkan langsung memberikan debut Timnas Jerman untuk Guendogan ketika usianya masih 21 tahun. Namun sekarang, gara-gara fotonya bersama Presiden Turki, Recep Erdogan, pada Mei 2018 lalu, membuatnya mulai tidak dilirik Timnas Jerman, begitu juga Mesut Oezil yang juga bersamanya saat itu.

[ar/pik]

Komentar