Mourinho Memancing dan Terpancing Emosi

Cerita

by redaksi

Mourinho Memancing dan Terpancing Emosi

Ada sesuatu yang unik saat pertandingan Manchester United melawan Chelsea di Stamford Bridge pada Minggu (20/10). Pertandingan tersebut berakhir dengan hasil imbang 2-2. Mourinho terlibat keributan dengan Asisten Pelatih Chelsea, Marco Ianni.

Awal mula keributan bermula saat Ross Barkley mencetak gol di menit kelima tambahan waktu babak kedua. Berkat gol tersebut, Barkley menyelamatkan Chelsea dari kekalahan di kandangnya sendiri.

Mourinho yang sedang tertunduk lesu saat kesebelasannya gagal menang terlihat sangat marah akibat ulah Ianni yang menunjukkan gerakan tubuh bernada provokasi.

Mourinho langsung bangkit dari tempat duduknya dan berusaha mengejar Marco ke dalam lorong stadion ketika Ianni masih sibuk dengan selebrasinya. Tetapi beberapa petugas keamanaan dengan cepat langsung menghalang Mourinho untuk bertindak lebih jauh.

"Saya bereaksi atas tindakan asisten Sarri. Tentu dia sangat tidak sopan," kata Mourinho, dikutip dari BBC.

Sarri pun mengakui bahwa Mourinho dilecehkan oleh asisten pelatihnya. Pada kesempatan itu Sarri langsung menemui Manajer Manchester United tersebut.

"Setelah pertandingan saya berbicara dengan Jose, saya mengerti kami salah," kata Sarri. "Saya langsung berbicara dengan anggota staf saya dan saya mengatakan kepadanya untuk berbicara dengan Mourinho dan mengatakan maaf. Sekarang semuanya sudah selesai."

Mourinho nampaknya tidak mengambil pusing kejadian tersebut. "Asistennya sudah datang kepada saya dan meminta maaf, saya mengatakan kepadanya untuk melupakannya. Saya telah membuat banyak kesalahan dalam karier saya, terutama ketika saya masih muda seperti dia."

Selepas peluit panjang dibunyikan, para pendukung Chelsea mencemooh Mourinho. Dengan mudahnya ia hanya membalas dengan hanya mengacungkan tiga jari guna menunjukkan jumlah gelar liga yang telah diberikannya saat masih menjadi pelatih di Chelsea.

"Saya memang tidak dihormati oleh pendukung Chelsea, tetapi itu bukan urusan saya. Saya tidak terganggu dengan hal tersebut," kata Mournho, dikutip dari BBC.

Bukan yang Pertama

Mourinho memang dikenal dengan pelatih yang suka berperilaku aneh baik di luar maupun di dalam lapangan. Enam tahun yang lalu, emosi Mourinho terpancing saat sedang melakukan konferensi pers jelang pertandingan melawan Steaua Bucharest di ajang Liga Champions UEFA.

Saat itu Mourinho masih berstatus sebagai Manajer Chelsea. Mourinho kesal lantaran wartawan bertanya mengapa ia tidak membawa Kevin De Bruyne ke Rumania pada saat itu. Tiba-tiba Mourinho langsung meninggalkan ruangan konfrensi pers dan meninggalkan Frank Lampard yang akhirnya menyelesaikan konferensi pers sendirian.

"Saya tak membawanya karena saya tak suka dengan permainannya saat lawan Swindon dan cara dia berlatih," ungkap Mou. "Hanya 11 pemain yang bisa saya mainkan. Saya memutuskan siapa yang bermain tergantung dari bagaimana mereka dalam latihan dan pertandingan sebelumnya. Frank di sebelah saya tahu persis bagaimana saya memperlakukan pemain."

Siapa juga yang tidak melupakan perilaku Mou yang mencolok mata mendiang Tito Vilanova yang saat itu masih menjadi asiten pelatih Pep Guardiola. Keributan tersebut terjadi saat Real Madrid bertemu Barcelona di ajang Piala Super Spanyol 2011.

Kejadian tersebut dipicu saat pemain bertahan Real Madrid, Marcelo melakukan tekel keras terhadap Cesc Fabregas. Merasa tidak terima dengan permainan kasar yang dilakukan oleh lawan, ofisial kedua kesebelasan larut dalam keadaan panas tersebut. Akibat kejadian tersebut Mourinho mendapatkan sanksi larangan mendampingi Real Madrid selama dua pertandingan dan denda sebanyak 600 euro.

"Saya seharusnya tidak melakukan apa yang sudah saya lakukan. Ada banyak cerita di belakangnya yang membuat saya tidak dapat mengontrol diri," ujar pelatih Portugal itu dalam wawancaranya dengan FOX Sports.

[mag/dex]

Komentar