Tiga Partai Klasik Chelsea vs Manchester United di Stamford Bridge

Cerita

by redaksi

Tiga Partai Klasik Chelsea vs Manchester United di Stamford Bridge

Chelsea kedatangan Manchester United di matchday sembilan Liga Primer Inggris, Sabtu (20/10). Stamford Bridge, kandang Chelsea, cukup angker bagi United. Tak jarang Setan Merah pulang dengan tangan hampa dari kunjungannya ke London Barat Daya.

Beberapa dari sekian banyak pertemuan kedua kesebelasan di kandang Si Biru meninggalkan cerita. Berikut tiga partai klasik Chelsea melawan United di Stamford Bridge:

2005/06

Chelsea hanya membutuhkan tambahan satu poin dari pertandingan pekan ke-36 untuk mengunci gelar juara Liga Inggris. Tugas yang tidak bisa dibilang mudah karena tamu mereka adalah Manchester United. Walau demikian, semangat Chelsea berlipat karena memastikan diri menjadi juara dengan mengalahkan United, di hadapan para pendukung sendiri pula, tentu amat manis rasanya.

William Gallas membuka keunggulan tuan rumah di menit kelima. Sambaran kepala dari jarak dekat membuat Edwin van der Sar tak mampu berbuat banyak.

Di menit ke-61, Joe Cole menggandakan keunggulan Chelsea setelah mengelabui Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic. Posisi Chelsea cukup aman, tapi mereka tak berhenti di situ.

Mencuri bola dari kaki Ruud van Nistelrooy, Ricardo Carvalho memulai sebuah serangan balik. Dia pula yang mengakhirinya dengan sepakan kaki kanan ke tiang dekat. Unggul tiga gol tanpa balas di menit ke-73, Chelsea semakin dekat saja ke podium juara.

Deita United tak berhenti di situ. Memasuki 15 menit terakhir, Wayne Rooney menerima tekel keras Paulo Ferreira. Bukan pelanggaran memang, tapi tetap saja Rooney berteriak dan memegangi kakinya yang pernah patah dua tahun sebelumnya. Penyerang andalan Inggris itu ditandu keluar tak lama berselang.

Begitu peluit akhir ditiup, pesta juara Chelsea dimulai.

2011/12

Manchester United bertandang pada pekan ke-24 dengan ambisi meraih tiga poin, karena persaingan dengan City semakin ketat. Tugas yang terhitung berat mengingat Chelsea sulit dikalahkan di Stamford Bridge.

United bermain buruk di babak pertama. Jonny Evans mencetak gol bunuh diri di menit ke-36. Kedudukan bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, permainan United sama saja. Gol spektakuler Juan Mata di menit ke-46 menggandakan keunggulan tuan rumah.

United tak berdaya sementara Chelsea, yang diarsiteki Andre Villas-Boas, tampak melakukan semua hal yang tepat untuk bisa membalas kekalahan di putaran pertama, 1-3 di Old Trafford (pekan kelima). Di menit ke-50, David Luiz memperdalam luka United. Hasil akhir pertandingan tampak sudah bisa dipastikan.

Walau demikian United tetap United. Mereka punya mental juara. Tim tamu membalas lewat dua gol Wayne Rooney, keduanya penalti, masing-masing di menit ke-58 dan ke-69. Di menit ke-84, setengah jam setelah masuk menggantikan Ashley Young, Javier Hernandez mencetak gol ketiga United. Pertandingan berakhir sama kuat 3-3.

“Yang pertama jelas penalti,” ujar Villas-Boas mengomentari kinerja Howard Webb, yang bertugas sebagai wasit utama di pertandingan ini. “Namun yang kedua sangat, sangat bisa diragukan.”

Satu poin dari Stamford Bridge ini terbukti sangat berharga karena United terus memuncaki klasemen sampai pertandingan terakhirnya musim itu. United nyaris memulai pesta, namun satu sepakan Sergio Aguero di pertandingan Manchester City melawan Queens Park Rangers mengubah segalanya.

2012/13

Chelsea tak terkalahkan di Stamford Bridge sepanjang musim 2012/13, setidaknya hingga mereka menjamu Manchester United di pekan kesembilan. Dua kartu merah yang dikeluarkan Mark Clattenburg untuk Fernando Torres dan Branislav Ivanovic berpengaruh besar dalam kemenangan United.

Memasuki menit keempat, United sudah unggul lewat gol bunuh diri David Luiz. Keunggulan United berlipat ganda delapan menit berselang, lewat sontekan Robin van Persie.

Chelsea bukannya tanpa perlawanan. Satu menit menjelang turun minum, gol Juan Mata memangkas ketinggalan Si Biru. Chelsea bahkan mampu menyamakan kedudukan di menit ke-53, lewat sundulan Ramires.

Petaka bermula ketika Ivanovic menerima kartu merah langsung di menit ke-63. Fernando Torres menyusul rekannya di ruang ganti setelah menerima kartu kuning kedua di menit ke-69 karena melakukan diving. Sebelumnya, pada injury time babak pertama, Torres diganjar kartu kuning karena melanggar lawan.

Unggul jumlah dua pemain dimanfaatkan benar oleh United. Javier Hernandez, yang masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-65, hanya membutuhkan sepuluh menit untuk mencetak gol. Keunggulan yang sempat terkejar kembali menjadi milik United, dan skor 3-2 bertahan hingga pertandingan berakhir.

Stamford Bridge, ternyata, bukan tak mungkin ditaklukkan—walau United jarang sekali berhasil melakukannya.

Komentar