12 Menit Bersama Calon Pemain Sayap Terbaik Inggris

Berita

by redaksi

12 Menit Bersama Calon Pemain Sayap Terbaik Inggris

Bukannya bermaksud melebih-lebihkan atau hiperbolis, apalagi kalau sudah melibatkan media Inggris. Seorang pemuda berusia 18 tahun 201 hari melakukan debutnya di Tim Nasional Senior Inggris pada pertandingan UEFA Nations League. Ia menjadi pemain termuda ke-10 sekaligus pemain pertama yang menjalani debut untuk Inggris yang lahir pasca-pergantian milenium. Pemuda tersebut bernama Jadon Malik Sancho.

Pada pertandingan yang digelar di Stadion HNK Rijeka pada Sabtu (13/10) dini hari WIB tersebut, Inggris memang hanya bermain imbang 0-0 dengan tuan rumah Kroasia. Sancho sendiri hanya bermain 12 menit. Ia menggantikan Raheem Sterling pada menit ke-78, menjadi satu-satunya pergantian pemain yang dilakukan oleh Gareth Southgate.

Waktu 12 menit sejatinya tak cukup untuk mengevaluasi seorang pemain untuk dicap sebagai "calon winger terbaik". Akan tetapi gelar tersebut Sancho dapatkan bukan dari 12 menitnya semalam, melainkan dari performa yang sudah ia tunjukkan sejauh ini yang akhirnya bisa membuatnya menjalani debut di usia belia.

Sancho lahir di Camberwell, London, pada 25 Maret 2000. Ia bergabung dengan akademi Watford pada usia 7 tahun. "Setelah sekolah aku selalu ingin bermain sepakbola," kata Sancho, dikutip dari BILD.

Pada usia 15 tahun ia pindah akademi ke Manchester City. Di Man City ia tak kunjung mendapatkan menit bermain, sehingga memutuskan pindah ke Borussia Dortmund pada musim panas 2017. "Itu keputusan sulit tapi waktunya tepat untuk tantangan baru di mana aku bisa mulai memaksimalkan potensiku," katanya.

Kepindahan pemain Inggris—pemain muda pula—ke luar Inggris adalah hal anti-mainstream, apalagi ia pindah dengan uang transfer 8 juta euro dan langsung diberikan nomor punggung 7 setelah nomor itu menganggur karena Ousmane Dembele pindah ke Barcelona. Namun perlahan-lahan ia menunjukkan kualitasnya.

Baca juga: Mengenal Miniatur Cristiano Ronaldo Rekrutan Dortmund

Pada 2017/18 ia mencetak satu gol dan empat asis di Bundesliga Jerman. Jumlah yang biasa-biasa saja, namun menjadi luar biasa jika melihat menit bermainnya yang hanya 684 menit.

Sampai sebelum melawan Kroasia di jeda internasional ini, Sancho juga baru mencetak satu gol dan enam asis musim ini, tapi lagi-lagi, dari menit bermain yang hanya 215. Ini menjadikan Sancho sebagai pemain paling menjanjikan soal mencatatkan asis untuk rekan-rekannya, yaitu dengan 11 asis sejauh ini (ditambah satu lagi dari Liga Champions UEFA); padahal ia baru bermain 1052 menit.

Tidak banyak pemain lain yang sudah menjalani 1000 menit yang bisa mencatatkan lebih dari 10 asis seperti Sancho.

"Sancho adalah orang yang sangat baik yang memiliki kecepatan dan handal dalam situasi satu lawan satu," kata Peter Stöger, Kepala Pelatih Dortmund ketika Sancho bergabung. "Jika ia terus berkembang seperti yang ia lakukan, mengenali situasi [di lapangan] dengan benar, maka dia punya masa depan yang bagus."

Southgate juga ikut berkomentar soal Sancho. "Adalah keputusan berani darinya untuk bermain di Bundesliga, tapi ia bermain di depan banyak suporter setiap pekan. Ia bisa menjalani dan melampaui itu," kata Southgate, dikutip dari London News Online.

Bersama Marcus Bettinelli, Alex McCarthy, Nathaniel Chalobah, James Maddison, dan Mason Mount, Sancho menjadi pemain-pemain dengan 0 caps yang dipanggil Southgate pada jeda internasional Oktober 2018.

Selain 12 menit yang Sancho mainkan, pertandingan UEFA Nation League antara Kroasia dan Inggris juga memiliki cerita unik lainnya. Pertandingan itu dijalankan tanpa adanya penonton di dalam stadion.

Hal itu terjadi karena UEFA menghukum Kroasia setelah adanya insiden simbol swastika di atas lapangan mereka pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Italia. Meski pertandingan tersebut terjadi pada 2015, hukuman itu tetap berdampak pada 2018.

Ini adalah pertandingan kandang Kroasia yang kelima tanpa adanya penonton. Mereka masih harus bermain tanpa penonton pada satu pertandingan lagi.

Meski tak boleh masuk ke stadion, beberapa suporter tamu yang datang jauh-jauh dari Inggris tetap terlihat menonton dan bernyanyi dari atas bukit di belakang salah satu tribun Stadion HNK Rijeka.

[dex]

Komentar