Superioritas Liverpool Atas PSG

Analisis

by redaksi

Superioritas Liverpool Atas PSG

Secara dramatis Liverpool FC berhasil menumbangkan Paris Saint-Germain pada Rabu (19/09) dini hari WIB. Imbang 2-2 pada waktu normal, Roberto Firmino mencetak gol kemenangan Liverpool pada injury time babak kedua. Penampilan Liverpool sepanjang pertandingan sendiri membuat mereka layak mendapat poin penuh.

Liverpool mengubah susunan pemain andalannya pada laga ini. Firmino dan Naby Keita yang biasanya bermain sejak menit pertama digantikan Jordan Henderson dan Daniel Sturridge. Firmino baru masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-72; Keita tak diturunkan sama sekali.

PSG, sementara itu, bertanding dengan sejumlah pemain inti yang tak bisa tampil. Gianluigi Buffon dan Marco Verratti tak tampil karena hukuman kartu. Layvin Kurzawa dan Daniel Alves mengalami cedera. Absennya Verratti dan Buffon sendiri membuat Thomas Tuchel menurunkan Alphonse Areola di pos penjaga gawang dan Marquinhos diplot sebagai gelandang bertahan.

Pincangnya PSG dimanfaatkan betul oleh Liverpool. Skuat asuhan Juergen Klopp tersebut tampil mendominasi dan menguasai jalannya pertandingan. PSG yang menurunkan Neymar, Kylian Mbappe, dan Edinson Cavani di lini depan hanya mampu melepas 9 tembakan, sementara Liverpool melepaskan 17 tembakan.

Peluang-peluang yang diciptakan PSG mayoritas merupakan hasil aksi-aksi individual trio lini serang mereka. Setelah gol pertama yang diciptakan Thomas Meunier memanfaatkan antisipasi gagal Andrew Robertson terhadap umpan silang, gol penyama kedudukan PSG terjadi ketika Neymar berhasil menembus lini tengah Liverpool dengan melewati tiga pemain yang kemudian menghasilkan Mbappe menerima bola di kotak penalti dalam posisi cukup leluasa untuk menaklukkan Alisson Becker.

Tak seperti PSG, peluang-peluang Liverpool tercipta melalui proses open play yang rapi. Jika kecepatan Mohamed Salah dan Sadio Mane gagal, muncul Trent Alexander-Arnold dan Robertson di kedua sayap untuk mengirimkan umpan silang. Gol pertama Liverpool terjadi setelah Sturridge memanfaatkan umpan silang Robertson.

Tidak hanya sekali Sturridge mendapatkan peluang pada laga ini. Bermain selama 72 menit, total 4 tembakan berhasil ia ciptakan. Jumlah tersebut lebih banyak dari Mane dan Salah yang bermain penuh. Penyerang berusia 29 tahun tersebut tampil impresif pada laga ini.

Liverpool unggul 2-0 setelah James Milner mengeksekusi penalti dengan baik. Pelanggaran terjadi di kotak penalti PSG setelah Georginio Wijnaldum dilanggar Juan Bernat.

Saat situasi 2-1, gol Meunier terjadi setelah gol Milner, Liverpool sebenarnya mencetak gol melalui Salah. Namun gol tersebut dianulir karena Sturridge terlebih dahulu melanggar Areola. Namun hal tersebut menunjukkan bahwa Liverpool tampil begitu trengginas di lini depan. Apalagi Areola tercatat melakukan empat penyelamatan gemilang.

Firmino yang masuk pada menit ke-72 menjadi pahlawan setelah tendangannya tak mampu dibendung Areola di pengujung laga. Proses ini tercipta lagi-lagi dari tekanan yang tak henti-hentinya diberikan Liverpool. Satu serangan gagal, para pemain Liverpool selalu berusaha merebut kembali bola di lini pertahanan PSG untuk kembali menciptakan peluang.

Liverpool dan PSG pada laga ini menunjukkan kolektivitas tim melawan penampilan individu. Para pemain Liverpool yang bermain sebagai kesatuan lebih unggul. Neymar yang mencatatkan 9 dribel hanya 2 kali berhasil melewati lawan. Alexander-Arnold bermain apik di sisi kanan dengan mencatatkan 5 tekel berhasil dari 6 percobaan. Robertson di sisi kiri terbantu oleh pembacaan permainan yang baik dari Milner, yang juga mencatatkan 5 tekel berhasil dari 6 percobaan.

Pertahanan yang solid tersebut menyempurnakan lini serang Liverpool yang terus membombardir pertahanan PSG. Tercatat 19 blok dan 42 sapuan dilakukan para pemain PSG (sementara Liverpool 5 blok dan 12 sapuan) untuk membendung serangan Liverpool. Angka tersebut menunjukkan bahwa bola lebih sering membahayakan gawang PSG ketimbang gawang Liverpool.

[ar]

Komentar