Cerita Gol Pertama Cristiano Ronaldo

Berita

by redaksi

Cerita Gol Pertama Cristiano Ronaldo

"Saya agak cemas. Ekspektasi sangat tinggi," kata Ronaldo. Ungkapan Cristiano Ronaldo usai laga melawan Sassuolo (16/09) itu menegaskan perayaan gol Ronaldo pada menit ke-50 yang cukup emosional. Padalah ia hanya menceploskan bola sundulan Gianmarco Ferrari yang nyaris menjadi gol bunuh diri.

Gol pertama Ronaldo untuk Juventus dicetak dengan "biasa" saja—bukan tendangan salto, bukan tendangan jarak jauh, bukan melalui proses yang indah. Bola kemelut mendatanginya yang berada beberapa senti di depan garis gawang Sassuolo. Tapi ia merayakannya dengan berteriak, berlari ke pinggir lapangan, lalu melakukan lompatan memutar yang diakhiri memunggungi penonton dengan kedua tangan terbuka—perayaan gol khasnya.

Bandingkan dengan gol kedua yang lebih berproses dan menunjukkan kualitas Ronaldo sebagai pencetak gol ulung. Usai tendangan kaki kirinya mengecoh kiper Sassuolo, Ronaldo tak seekspresif gol pertama walau ia tetap melakukan perayaan gol identiknya.

Nyatanya Ronaldo memang begitu menantikan gol pertamanya untuk Juventus setelah di tiga laga perdana nihil gol. Apalagi kapten Timnas Portugal itu bukannya tanpa peluang. Gol pertamanya itu baru lahir setelah tendangan ke-27, di pertandingan keempat, serta 320 menit tanpa mencetak gol.

"Saya sangat senang. Sassuolo bermain sangat baik, kami harus mendapatkan hal yang pantas untuk kami dapatkan. Kami sangat berambisi, menciptakan banyak peluang. Jelas saya senang mencetak gol pertama saya [untuk Juventus]. Saya sangat menginginkannya," tutur Ronaldo seperti yang dikutip Express.

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, mengamini. Ia melihat pemain barunya itu sangat bernafsu mencetak gol pertamanya sejak pertandingan pertama Serie A.

"Dia hanya sekadar nyaris di tiga laga awal," kata Allegri pada laman resmi Juventus. "Saya rasa dia tergesa-gesa pada beberapa peluang, menunjukkan betapa ia begitu menginginkan gol. Sepakbola kemudian memberikan jalannya malam ini dan itulah cerita untuk gol pertamanya: bola membentur tiang lalu mendatanginya. Tapi gol keduanya brilian. Saya turut senang untuknya."

Ronaldo melepaskan sembilan tembakan (dari total 18 tembakan yang dilepaskan Juventus) pada laga melawan Sassuolo tersebut. Gol lahir pada kesempatan kelimanya. Ronaldo nyaris mencetak trigol ketika tendangan kaki kanannya nyaris kembali membobol Andrea Consigli. Meski Juventus kebobolan di pengujung laga, Si Nyonya Tua tetap mengemas tiga poin lewat kemenangan 2-1 yang membuat mereka satu-satunya kesebelasan dengan poin penuh di empat laga perdana.

Sebenarnya, Ronaldo memang kerap kesulitan di awal musim. Musim lalu, gol pertamanya baru datang pada pekan ke-8 (empat match awal tak bermain). Dalam lima musim terakhir, hanya pada musim 2015/16 Ronaldo langsung rajin mencetak gol sejak pekan pertama liga.

Dua gol Ronaldo ke gawang Sassuolo sendiri seolah menegaskan bahwa usia 33 tahun tak membuat ketajamannya menurun signifikan. Bahkan gol Ronaldo datang ketika Juventus sebenarnya sedang tidak dalam penampilan terbaik. Hal ini dibutuhkan Juventus yang punya ekspektasi besar musim ini yakni menjuarai Liga Champions dengan harapan Ronaldo bisa mencetak gol-gol krusial.

foto: juventus.com

[ar]

Komentar