Satu Posisi untuk Kovacic atau Barkley

Analisis

by Redaksi 16

Redaksi 16

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Satu Posisi untuk Kovacic atau Barkley

Kemenangan yang direngkuh Chelsea semalam (15/9) semakin menegaskan superioritas mereka. Dengan skor 4-1, The Blues memaksa Cardiff City pulang dengan tangan hampa dari Stamford Bridge.

Tiga poin tersebut meneruskan start sempurna Chelsea. Pasukan Maurizio Sarri tidak hanya berhasil meraih kemenangan kelima secara beruntun, tetapi juga menunjukkan performa yang mengesankan.

Chelsea mampu menguasai pertandingan dengan persentase penguasaan bola yang tinggi, 76.6%. Strategi yang diterapkan Sarri layaknya antitesis dari permainan Chelsea di musim-musim sebelumnya—mengandalkan pertahanan dan serangan balik cepat.

Lini tengah menjadi kunci dari permainan Chelsea, yang tampil dalam formasi 4-3-3. Jorginho menjadi pembagi bola bagi rekan-rekannya, sedangkan N`Golo Kante berperan sebagai gelandang box-to-box. Yang menarik, satu posisi gelandang tersisa masih diperebutkan dua pemain.

Mateo Kovacic dan Ross Barkley kini memperebutkan posisi tersebut. Sejauh ini, Sarri tampak belum memiliki andalan untuk peran pengatur serangan. Pada pertandingan melawan Huddersfield dan Arsenal, Barkley menjadi starter. Setelah itu, Kovacic yang bermain sejak menit pertama di laga melawan Newcastle United, Bournemouth, dan Cardiff.

Keduanya saling menggantikan di laga melawan Arsenal, Newcastle, serta Cardiff. Biasanya Kovacic maupun Barkley menjadi pengganti di menit ke-63. Mengesampingkan Ruben Loftus-Cheek, sebenarnya siapa yang lebih pantas menjadi pemain andalan Sarri?

Melihat performa sejauh ini, Kovacic memiliki catatan yang lebih apik ketimbang Barkley. Pemain berusia 24 tahun tersebut memiliki persentase umpan tepat yang tinggi, 93,7%. Catatan tersebut merupakan yang ketujuh terbaik di Liga Primer Inggris.

Selain itu, kemampuan bertahan Kovacic menjadi salah satu nilai lebih bagi dirinya. Total ia telah melakukan 11 tekel dan 9 di antaranya berhasil. Catatan tersebut menjadi yang terbaik ketiga di skuat Chelsea, setelah Kante dan Cesar Azpilicueta.

Melihat kemampuan komplet yang dimiliki Kovacic, dirinya memang pantas diandalkan oleh Sarri. Tidak hanya piawai melepas umpan, ia juga cakap membantu pertahanan. Dirinya lebih cocok berada dalam tim Chelsea yang saat ini mengandalkan penguasaan bola.

“Saya merasa dirinya [Kovacic] bisa bermain 3 [peran] pada posisi gelandang. Ia memiliki kemampuan menyerang sebagai pemain, tapi ia juga telah berkembang dalam situasi bertahan ketika dua tahun memperkuat Real Madrid,” ujar Sarri pada awal musim, dikutip dari Goal.

Hal itulah yang membuat Kovacic akhir-akhir ini terus diandalkan sebagai starter. Barkley sendiri belum bisa menunjukkan performa terbaiknya. Didatangkan dari Everton pada pertengahan musim lalu, ia sempat dipercaya penuh pada pertandingan pra-musim 2018/19 bersama Chelsea.

Barkley memang memiliki teknik yang tinggi sebagai seorang gelandang. Terlebih lagi fisik yang dimilikinya termasuk kuat. Namun ia terlihat belum bisa sepenuhnya bermain dalam pola yang diterapkan oleh Sarri. Dengan permainan kolektif, Barkley belum bisa memberikan kontribusi ketika tim kehilangan bola dan membantu pertahanan.

Sejauh ini, catatan bertahan dari Barkley memang tidak terlalu mengesankan. Dari 179 menit bermain, ia hanya sanggup melakukan dua tekel dan dua sapuan. Bahkan catatan tersebut masih kalah dari Olivier Giroud yang mampu melepaskan tiga tekel dan empat clearance meski berposisi sebagai penyerang.

“Ia [Barkley] merupakan pemain yang memiliki teknik bermain. Saya sangat menyukainya, tapi ia harus meningkatkan kemampuannya dalam fase bertahan,” tutur Sarri, ketika kalah dari Manchester City pada Community Shield, dikutip dari Express.

Sampai saat ini, Sarri masih belum memberikan kepercayaan penuh kepada kedua pemain tersebut. Ia masih meraba-raba kekuatan keduanya agar bisa tampil baik dan cocok dengan permainan yang diterapkan.

Akan tetapi, melihat performa saat ini, nampaknya Kovacic selangkah lebih maju dibandingkan dengan Barkley. Jika mampu mempertahankan konsistensi serta terbebas dari cedera, ia bisa menjadi andalan bagi Chelsea. Barkley pun sebenarnya memiliki peluang untuk mengisi pos gelandang The Blues, jika ia mampu memperbaiki kekurangannya dalam bertahan.

Komentar