Penolong Para Penganggur

Cerita

by Redaksi 16

Redaksi 16

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Penolong Para Penganggur

Menjadi pengangguran, dalam pekerjaan apa pun, bukan hal yang diinginkan semua orang. Pesepakbola bukan pengecualian; mereka ingin kariernya tetap berjalan dengan memperkuat sebuah kesebelasan. Sayangnya pesepakbola sering dihantui ketidakpastian karier. Cedera berkepanjangan, performa menurun, atau usia yang sudah melewati masa keemasan menjadi penyebab ketidakmampuan seorang pesepakbola mendapat kesempatan memperkuat kesebelasan.

Para pesepakbola yang tinggal di Spanyol cukup beruntung dalam hal ini. Spanyol memiliki proyek bernama AFE Sessions untuk pemain yang menganggur. AFE Sessions mengumpulkan para pemain dengan status tanpa kesebelasan untuk berlatih bersama. Tak hanya itu, para pemain yang tergabung di AFE Sessions juga melakukan pertandingan uji coba dan mengikuti kompetisi semi-profesional. Diprakarsai AFE (Asosiasi Pesepakbola Spanyol), program ini digelar dua kali setahun, selama dua pekan pada masa bursa transfer musim panas dan musim dingin. Sampai tulisan ini dibuat, AFE Sessions telah 17 kali digelar.

Dengan adanya AFE Sessions, para pemain mendapat bantuan untuk tetap berada dalam kondisi prima sehingga kemampuan mereka sebagai pesepakbola tidak menurun meski belum bergabung dengan kesebelasan baru.

“Kami di sini untuk membantu kamu [para pemain tanpa status klub] dan menginginkan kamu untuk berlatih dengan baik sehingga dapat ideal secara fisik ketika menemukan tim,” tutur Jesus ‘Jesule’ Barbadilla, wakil presiden AFE, dikutip dari AS.

Program yang diberikan kepada pemain merupakan latihan dengan intensitas seperti klub profesional lainnya. Mereka digembleng untuk tetap memperlihatkan kualitas. Tidak hanya sekadar berlatih, para pemain pun mengikuti kompetisi semi-profesional; salah satunya kompetisi yang diadakan FIFPro untuk kesebelasan-kesebelasan Amerika Serikat atau asosiasi pesepakbola. Para pemain dituntut untuk mengeluarkan segenap kemampuannya, dengan harapan ada pemandu bakat yang tertarik kepada kemampuan mereka.

Tidak hanya itu, para pemain AFE Sessions pun dibekali berbagai keahlian. Nutrisi, pendidikan bahasa, tes medis, dan aktivitas lain diberikan demi menunjang karier di luar Spanyol. Semua itu dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan kualitas pemain, tetapi juga untuk memastikan mereka siap bersaing.

“Merupakan pengalaman yang tak terlupakan bisa bekerja bersama grup [AFE Sessions] dengan para staf yang bagus dan dapat membuat dirimu kembali fit serta mendapat kecepatan dalam berkompetisi di tim selanjutnya," ucap Yeray Patino, mantan pemain Elche yang pernah bergabung di AFE Sessions edisi 17, dikutip dari AFE-Futbol. "Mereka membuat kami merasa menjadi pemain sepakbola [kembali], dengan grup yang hebat, pemain veteran pun dapat membantu para pemain muda."

Program ini memang terbukti berhasil membantu para pesepakbola di Spanyol. Dikutip dari BBC, pada tahun lalu dari 78 pemain yang mengikuti AFE Sessions, 71 di antaranya menandatangani kontrak dengan klub baru. Bahkan sejak program ini dimulai pada 2011, sebanyak 85% pemain yang mendaftar tidak lagi berstatus tanpa klub setelah lolos dari program tersebut.

Manolo Gaspar menjadi salah satu pemain yang pernah mendapatkan program AFE Sessions. Pemain yang pernah memperkuat Malaga pada musim 2008/09 sampai dengan 2010/2011 itu pernah berstatus pengangguran selama beberapa bulan. Setelah dibuang oleh Cartagena pada awal musim 2012/13, ia praktis tidak memiliki klub lagi. Kemudian ia bergabung dengan program itu dan mendapatkan klub pada awal tahun 2013. Gaspar lalu bergabung dengan Olympiakos Nicosia yang berada di Siprus.

Addison Alves (pertama dari kanan) ketika bergabung AFE Sessions edisi ke-12 (via: afe-futbol.com)

Addison Alves yang kini berlaga di Persipura Jayapura juga pernah tergabung dalam AFE Sessions edisi 12. Saat itu dirinya bergabung bersama Jose Galan yang pernah memperkuat Pro Duta FC. Tak heran melihat Addison tergabung dalam program itu, mengingat dirinya pernah malang melintang di persepakbolaan Spanyol.

Kesuksesan dari proyek AFE ini memang beralasan. Addison, Gaspar, serta para pemain lainnya sudah berada pada usia yang sudah tidak muda, diberikan kesempatan untuk dapat menunjukkan kembali kualitas yang sudah tidak diperhitungkan.

“Ini merupakan kesempatan untuk menjadi seorang pesepakbola kembali,” ujar Cristobal Marquez Crespo, mantan pemain Villarreal dan Mitra Kukar yang pernah bergabung AFE Sessions, dikutip dari The Guardian. “Ketika waktumu sudah habis dan klub tidak bisa melihat dirimu bermain, kamu akan mudah dilupakan. Di sini, mereka bisa melihat bahwa kamu masih bisa melakukannya [bermain sepakbola] dan kamu masih bisa memiliki sesuatu yang berharga dan bisa ditawarkan."

Memang program AFE Sessions merupakan salah satu solusi bagi para pemain yang sedang menganggur. Para pemain dapat menjaga kondisi sekaligus membuktikan kualitas yang mereka miliki agar dapat dilirik oleh klub-klub profesional. Terobosan tersebut tak hanya terjadi di Spanyol saja. Belanda juga memiliki VVCS yang menaungi pemain yang belum bisa menemukan klub untuk melanjutkan kariernya. Menarik bila setiap asosiasi pemain, terutama Indonesia, bisa menerapkan program yang serupa dengan AFE Sessions.

Komentar