Wenger Masih Ingin Bersantai

Berita

by Redaksi 16

Redaksi 16

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Wenger Masih Ingin Bersantai

Sejak mundur dari Arsenal pada Mei 2018, Arsene Wenger masih belum mengambil keputusan terkait kelanjutan kariernya sebagai manajer. Bahkan Wenger belum punya rencana untuk kembali ke dunia kepelatihan setelah 22 tahun mengarsiteki The Gunners, setidaknya sampai September.

"Saya memutuskan untuk tidak mengambil keputusan apa pun," ujar Wenger kepada surat kabar Corse Matin, sebagaimana diwartakan The Guardian. "Saya terlalu sibuk untuk jangka waktu yang lama, dan telah berjanji untuk tidak mengambil keputusan sampai bulan September. [Istirahat] ini berlangsung lebih baik dari yang saya bayangkan. Jika Anda sesibuk saya, Anda pasti khawatir merasakan sedikit kehampaan".

Sepanjang Piala Dunia 2018 sendiri Wenger disibukkan dengan kegiatan sebagai pandit Bein Sports. Kemungkinan besar, jika Wenger kembali bekerja, dia akan tetap bekerja sebagai pelatih. Wenger tidak akan menggeluti karir di luar kepelatihan seperti menjadi arkeolog ataupun politisi.

“Untuk [bidang] arkeologi, saya tidak tahu banyak tentang komposisi tanah. Sama halnya dengan politik. Yang saya suka dari pekerjaan manajer adalah kami punya teori, tapi pada Sabtu kami harus membuktikan teori-teori itu berfungsi dan hasilnya segera. Dalam politik, antara teori dan pembuktian dari teori tersebut memiliki rentang waktu yang jauh lebih lama."

Menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk melatih AS Nancy, AS Monaco, Nagoya Grampus Eight, dan Arsenal, Wenger kini memiliki banyak waktu untuk bersantai dan dia menikmatinya. Wenger, yang tetap rajin berolahraga, sekarang punya lebih banyak waktu untuk teman-temannya. Juga untuk duduk berjam-jam merenungkan kehidupan, dan membaca.

"Saya juga membaca setiap hari. Saat ini," ujarnya. "Buku yang sedang dibaca adalah karya Philip Roth yang berjudul ‘I Married A Communist’."

Komentar