Suhu Panas Tunda Sepak Mula dan Makan Korban Jiwa

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Suhu Panas Tunda Sepak Mula dan Makan Korban Jiwa

Untuk kali pertama dalam sejarah, K League menunda pertandingan karena suhu panas. Sepak mula pertandingan-pertandingan liga Korea Selatan akhir pekan ini diundur ke setelah matahari terbenam.

Pihak K League telah memonitor suhu selama beberapa pekan ke belakang. Kesepakatan pengunduran waktu sepak mula dicapai setelah berdiskusi dengan klub-klub peserta.

“Kami tidak punya pedoman khusus suhu namun dengan telah berlangsungnya gelombang panas selama lebih dari sepakan, kami mengambil keputusan atas dasar pertimbangan kesehatan pemain serta keselamatan dan kenyamanan para penonton,” ujar Lee Jong-kwoun, petugas humas liga Korea Selatan.

Lee menambahkan, kecil kemungkinan pertandingan dibatalkan. Pihak liga telah memfasilitasi wasit dengan kewenangan memberi water break.

30 Korban Jiwa

Korea Selatan sedang dilanda suhu panas. Rekor suhu tertinggi pecah pada Selasa (1/8), saat suhu Seoul tercatat mencapai 39,6 derajat celsius. Sejak Korea Selatan mulai mencatat suhu pada 1907, tak pernah suhu mencapai setinggi itu.

Masih menurut Badan Meteorologi Korea Selatan, tercatat pula setidaknya 15 hari yang suhunya mencapai lebih dari 35 derajat celsius.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan melaporkan 30 orang meninggal dunia karena suhu panas. Sebanyak 2.549 orang lainnya membutuhkan perawatan dari penyakit yang diakibatkan suhu panas.

Kantor Perdana Menteri Korea Selatan mengeluarkan perintah agar semua pekerja konstruksi publik tidak bekerja pada siang hari selama suhu tinggi masih melanda.

Jepang Lebih Parah

Suhu panas juga melanda Jepang, negara tetangga Korea Selatan. Suhu di Jepang bagian tengah mencapai 40 derajat celsius dua hari berturut-turut, Kamis (2/8) dan Jumat (3/8). Rekor suhu tinggi tercatat pada 23 Juli 2018 di Kumagaya, 41,1 derajat celsius.

Suhu tinggi 23 Juli menyebabkan 96 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari korban meninggal dunia akibat suhu panas Juli 2017, 25 orang.

Dari 30 April hingga 29 Juli 2018, 125 orang Jepang meninggal dunia akibat suhu panas. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang juga melaporkan 57.534 dirawat selama rentang waktu tersebut.

Suhu panas yang semakin tinggi dari tahun ke tahun menimbulkan pertanyaan mengenai pelaksanaan Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, yang akan berlangsung dari 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.

Komentar