AC Milan dan Juventus Sama-sama Untung

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

AC Milan dan Juventus Sama-sama Untung

Leonardo Bonucci kembali ke Juventus. Sementara itu Juve kembali melepas pemainnya ke AC Milan. Setelah musim lalu menjual Bonucci, kini giliran Gonzalo Higuain dan Mattia Caldara yang hijrah dari Bianconeri ke Rossoneri. Bagi banyak orang, transfer ini menguntungkan Milan. Benarkah demikian?

Kedatangan Higuain dan Caldara memang memperkuat Milan langsung di dua sektor, belakang dan depan. Dampaknya bisa cukup signifikan.

Caldara Sosok Penting di Lini Pertahanan Atalanta

Caldara bisa langsung menjadi pilihan utama di musim pertamanya bersama Milan. Dua musim di Atalanta, pemain berusia 24 tahun ini selalu menjadi pilihan utama. Total 63 penampilan ia torehkan di segala ajang. Setelah musim 2016/17 mengakhiri di posisi keempat, musim lalu Atalanta menempati posisi ke-7.

Dua musim terakhir menjadi prestasi terbaik Atalanta dalam sejarah. Musim lalu, mereka untuk pertama kalinya tampil di kompetisi Liga Europa setelah terakhir kali tampil pada musim 1990/91 (saat masih bernama UEFA Cup). Perlu diketahui juga, sebelum dua musim yang impresif, Atalanta selalu mengakhiri musim di peringkat belasan dan baru kembali ke Serie A pada 2011/12.

Caldara menjadi bagian dari keberhasilan Atalanta di bawah asuhan Gian Pero Gasperini. Selain Caldara, Gasperini memang menyulap pemain-pemain muda menjadi pemain matang yang kemudian direkrut kesebelasan besar. Selain Caldara, Franck Kessié, Mattia Gagliardini, Andrea Conti, Leonardo Spinazzola, dan Alessandro Bastoni adalah sebagian pemain yang hijrah ke kesebelasan besar setelah Atalanta ditangani Gasperini.

Peran Caldara di skuat Gasperini begitu vital. Kekuatan pertahanan jadi kunci keberhasilan Gasperini berprestasi bersama Atalanta. Pada musim 2016/17, Atalanta hanya kebobolan 41 gol, tersedikit keempat di Serie A saat itu. Musim lalu Atalanta kebobolan 39 gol, tersedikit kelima. Kokohnya lini pertahanan itu menambal minimnya gol yang dicetak Atalanta. Musim lalu hanya 57 gol, sementara dua musim lalu 62 gol.

Caldara bermain dalam skema tiga bek Gasperini. Ia diapit oleh Rafael Toloi dan Andrea Masiello. Di Milan, Gennaro Gattuso jadi punya opsi memainkan skema tiga bek dengan kedatangan Caldara. Pemain kelahiran 5 Mei 1994 ini bisa dipasangkan bersama Alessio Romagnoli dan Mateo Musacchio di Milan.

Meski terbilang masih muda, pengalaman bermainnya yang cukup di Atalanta membuat kemampuannya matang. Pemain yang sempat dipinjamkan ke Cesena itu sudah memiliki caps di Timnas Italia walau hanya sekali. Tapi dengan semakin berkembangnya Caldara, panggilan bermain di timnas pun seolah tinggal menunggu waktu.

Pengalamannya bermain di Liga Europa pada musim lalu juga akan membantu Milan yang musim ini bermain di Liga Europa. Jadi meski kehilangan bek sekaliber Bonucci, Milan punya pengganti sepadan bahkan lebih fresh secara usia sehingga bisa menjadi investasi untuk jangka panjang.

Striker Top Dalam Diri Higuain

Sebelum mendatangkan Higuain, sebenarnya Milan punya stok penyerang melimpah. Andre Silva, Patrick Cutrone, Nikola Kalinic, dan Fabio Borini. Carlos Bacca juga kembali dari masa pinjaman. Tapi dari kelima penyerang tersebut, ketajaman mereka tidak ada apa-apanya dibanding Higuain.

Silva gagal menunjukkan kapasitasnya dengan hanya mencetak 10 gol dari 40 penampilan, hanya 2 gol di Serie A. Kalinic punya catatan yang lebih buruk, hanya 6 gol dari 41 penampilan. Cutrone lebih baik, 18 gol dari 46 penampilan. Tapi dengan usianya yang masih 20 tahun, Cutrone tidak bisa selalu diandalkan di lini depan.

Selain Cutrone, Bacca sebenarnya masih bisa diandalkan. Di Villarreal musim lalu ia mencetak 18 gol dari 44 penampilan. Tapi tampaknya ia tak masuk dalam skema Gattuso. Catatan golnya di Villarreal pun tak jauh berbeda dengan Cutrone. Milan mungkin akan lebih memberikan kepercayaan pada Cutrone agar di masa depan bisa menjadi penyerang yang subur gol.

Higuain, sementara itu, datang dengan catatan yang lebih baik dari penyerang-penyerang Milan di atas. Dua musim di Juventus, 55 gol dicetak dari 105 penampilan. Musim lalu ia mencetak 23 gol dari 50 penampilan. Tapi jika menghitung catatan golnya di Napoli, maka dalam lima musim terakhir penyerang asal Argentina tersebut selalu mencetak lebih dari 20 gol. Bahkan eks pemain Real Madrid tersebut pernah menjadi top skor Serie A pada 2015/16 dengan 36 gol.

Perlu diingat juga, Higuain dilepas Juventus bukan karena ia cedera atau ketajamannya menurun, melainkan karena Juventus punya penyerang baru, Cristiano Ronaldo.

Bersambung ke halaman berikutnya

Komentar