Neymar Sempat Membenci Bola Usai Piala Dunia

Berita

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Neymar Sempat Membenci Bola Usai Piala Dunia

Pemain andalan Brasil, Neymar, mengaku sempat tidak ingin melihat bola usai Brasil tersingkir dari Piala Dunia 2018. Kalah dari Belgia di babak perempatfinal rupanya sangat menyakitkan bagi Neymar, sehingga ia pun sampai tidak ingin bahkan untuk sekadar melihat sebuah bola atau pertandingan sepakbola beberapa hari setelahnya.

"Aku tidak ingin melihat bola. Aku juga tidak ingin menyaksikan pertandingan sepakbola. Aku memutus hubungan dari segalanya. Aku dirundung duka, kesedihan, dan yang aku ingin lakukan hanyalah menyendiri," jelas Neymar kepada AFP.

Neymar merasakan kesedihan mendalam karena mimpinya menjuarai Piala Dunia gagal terlaksana. Namun di sisi lain, dari kesedihan itu Neymar juga mengambil sebuah pelajaran yang bisa dijadikan bekal jika kembali tampil di Piala Dunia suatu saat nanti.

“Itu [juara Piala Dunia] adalah sebuah mimpi. Bukan hanya bagiku, melainkan juga bagi 23 pemain lainnya sehingga sangat banyak kesedihan yang kami rasakan. Tidak ada yang lebih sedih selain aku dan rekan-rekanku. Tetapi di balik itu juga terdapat sebuah pelajaran, bahwa dalam meraih mimpi tersebut ternyata dibutuhkan upaya yang tidak mudah,” papar Neymar.

Keengganan Neymar melihat bola seusai Piala Dunia menjadi menarik karena Neymar merupakan pemain Brasil yang paling banyak menyentuh bola selama Piala Dunia 2018. Pemain Paris Saint-Germain itu menjadi yang paling sering menggiring bola dengan catatan rata-rata 4,4 kali di setiap pertandingan. Neymar juga menjadi pemain yang paling rajin melepaskan tembakan dengan rata-rata 5,2 tembakan di setiap pertandingan.

Bisa dipahami mengapa kekalahan dari Belgia begitu membekas di hati Neymar. Selain karena gagal meraih mimpi untuk menjuarai Piala Dunia, Brasil tampil sangat dominan di pertandingan tersebut. Brasil mencatatkan 57 persen penguasaan bola, berbanding Belgia yang 43 persen. Jumlah ercobaan tembakan yang dilakukan Brasil adalah 26 kali, berbanding Belgia yang hanya 8 kali. Di akhir-akhir pertandingan, intensitas Brasil dalam membombardir pertahanan Belgia semakin tinggi. Akan tetapi pada akhirnya, Brasil tetap tak mampu mengejar ketertinggalan satu gol dari Belgia. Usai pertandingan, Neymar yang menangis sempat dihibur oleh asisten pelatih Belgia, Thierry Henry.

Sepanjang Piala Dunia, Neymar sempat mengundang amarah banyak orang akibat aksi kontroversialnya yang gemar melakukan diving. Walau kecaman yang datang kepadanya begitu besar, Neymar mengaku tak pernah terganggu dengan semua itu.

“Kritik yang ditujukan kepadaku agak berlebihan, tetapi aku bisa mengendalikan semuanya. Aku juga melihat mereka yang membuat lelucon tentang diriku di sosial media, namun aku menyikapinya dengan humor,” terang Neymar.

Kini Neymar sudah pulih kembali dari penderitaan dan kesedihan yang dirasakannya. Orang-orang terdekat dicintai menjadi alasan Neymar untuk tidak terus-menerus larut dalam kesedihan.

“Kesedihan telah berlalu. Aku punya anak, keluarga, dan teman-teman. Mereka tidak ingin melihatku terus-menerus bersedih.”

Neymar mulai bersiap untuk menyongsong musim baru bersama PSG. Tak tanggung-tanggung, juara Liga Champions menjadi target yang ia pancang untuk musim 2018/19.

“Kami [PSG] berharap akan menjalani musim baik dengan banyak trofi diraih. Kami berharap bisa memenangi Liga Champions yang mana merupakan turnamen terbesar di dunia,” papar Neymar kepada ESPN.

Komentar