Prediksi Brasil vs Belgia: Dua Kesebelasan Jago Menyerang

Analisis

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Prediksi Brasil vs Belgia: Dua Kesebelasan Jago Menyerang

Brasil akan bertemu dengan Belgia di babak perempat final Piala Dunia 2018. Pertandingan yang akan digelar di Kazan Arena, Sabtu (7/7) dini hari WIB itu sangat berpotensi menyuguhkan pertarungan yang sengit mengingat Brasil dan Belgia merupakan dua tim yang sejauh ini sama-sama belum pernah menderita kekalahan di Piala Dunia 2018.

Di fase grup, Brasil sukses menjadi pemimpin klasemen dengan koleksi 7 poin (2 kali menang, 1 seri). Saat berlaga di babak 16 besar, Neymar dan kolega sukses mengatasi perlawanan Meksiko dengan skor yang mantap, 2-0. Meksiko sempat digadang-gadang akan mampu berbicara banyak di Piala Dunia tahun ini setelah apa yang mereka tunjukkan di fase grup—terutama saat mengalahkan sang juara bertahan, Jerman.

Di sisi lain, Belgia juga tampil memukau selama fase grup dengan memenangi seluruh laga mereka. Di babak 16 besar, anak asuh Roberto Martinez tersebut juga berhasil mengalahkan Jepang setelah tertinggal dua gol lebih dulu. Kemenangan dramatis itu agaknya menunjukkan bahwa mental juara ada di dalam skuat Belgia saat ini.

Catatan Belgia ini agaknya akan menjadi ancaman tersendiri bagi Brasil. Terlebih lagi dalam tiga edisi Piala Dunia terakhir, Brasil punya catatan selalu kalah dari tim asal Eropa saat bertemu di fase gugur.

Di edisi Jerman 2006, Brasil kalah dari Perancis di babak perempat final. Di edisi Afrika Selatan 2010, Brasil dikalahkan Belanda juga di perempat final. Sementara saat bermain di negeri sendiri pada 2014, Brasil dikalahkan Jerman dengan skor telak 1-7 di babak semifinal.

Namun rekam jejak Belgia saat bertemu dengan tim asal Amerika Selatan juga sama buruknya. Bukan hanya belum pernah menang, Belgia bahkan belum pernah mampu mencetak gol ke gawang tim asal Amerika Selatan. Kekalahan terakhir Belgia dari tim asal Amerika Selatan adalah saat bersua Argentina di perempat final Piala Dunia 2014. Belgia kalah dengan skor 1-0 kala itu.

Adapun catatan yang membedakan Brasil dan Belgia secara mencolok adalah dalam hal perolehan jumlah gol. Dibandingkan Brasil, produktivitas gol Belgia jauh lebih baik dengan koleksi 12 gol sejauh ini. Jumlah tersebut menjadikan Belgia sebagai tim yang paling banyak mencetak gol di Piala Dunia 2018. Brasil sejauh ini baru mencetak tujuh gol di Piala Dunia 2018.

Memanfaatkan Absennya Casemiro

Predikat sebagai tim yang paling banyak mencetak gol setidaknya menunjukkan bahwa Belgia memiliki agresivitas dan efektivitas yang sangat tinggi dalam melakukan serangan. Gol-gol yang mereka ciptakan mayoritas terjadi melalui situasi open play. Hanya 3 dari total 12 gol yang diciptakan Belgia melalui bola mati.

Belgia kerap mengerahkan hingga lima pemain dalam melakukan serangan. Caranya adalah dengan membuat kedua pemain sayap mereka (Thomas Meunier dan Yannick Carrasco) turut naik ke area pertahanan lawan. Alhasil formasi dasar 3-4-3 yang selalu diterapkan Martinez lebih sering terlihat menjadi 3-2-5 saat membombardir pertahanan lawan.

Sementara Meunier dan Carrasco naik, tiga pemain depan Belgia yakni Eden Hazard, Romelu Lukaku, dan Dries Mertens, akan lebih merapat posisinya untuk menerima umpan atau memanfaatkan bola liar. Total lima gol berhasil Belgia ciptakan melalui serangan lewat sayap. Meunier sudah membukukan 2 asis sejauh ini. Gol kemenangan Belgia saat melawan Jepang juga lahir melalui umpan yang dilepaskan dari sektor kanan, sebelum akhirnya diselesaikan oleh Nacer Chadli.

Untuk mewaspadai kanan Belgia, Brasil sebenarnya lebih ideal memasang Filipe Luis di sektor bek kiri. Bek kiri Atletico Madrid tersebut tak seperti Marcelo yang lebih banyak membantu serangan. Marcelo yang sempat mengalami cedera dan diparkir saat melawan Meksiko diprediksi akan kembali tampil saat menghadapi Belgia.

Walaupun begitu Brasil bukan kesebelasan yang mudah dibobol. Thiago Silva dan kolega baru kebobolan satu gol sejauh ini, paling sedikit bersama Uruguay. Satu-satunya gol yang menaklukkan Alisson terjadi di laga pembuka melawan Swiss melalui skema sepak pojok.

Persoalannya Brasil pada laga ini akan bermain tanpa gelandang bertahan mereka, Casemiro, yang sudah mengoleksi dua kartu kuning. Gelandang Real Madrid tersebut menjadi figur penting di lini pertahanan dengan mencatatkan 4,7 tekel per laga, terbanyak tidak hanya di Brasil, tapi juga di antara kesebelasan yang lolos ke 16 besar. Ia juga andal dalam duel udara dengan catatan 2,5 per laga, menyamai Miranda dan Thiago Silva. Fernandinho yang kemungkinan diplot sebagai penggantinya punya tanggung jawab yang amat besar.

Memaksimalkan Daya Jelajah Lini Kedua

Dalam hal melakukan ancaman ke gawang Belgia, Brasil bisa memaksimalkan peran Neymar di lini depan. Terlepas dari aksi-aksi kontroversialnya yang sering melakukan diving, Neymar sangatlah pintar dalam hal membuka celah pertahanan lawan. Bersama Philippe Coutinho, Neymar juga masih memimpin sebagai pencetak gol terbanyak di Timnas Brasil pada Piala Dunia 2018.

Neymar tak tergantikan di skuat Brasil. Empat laga dijalaninya tanpa diganti oleh pemain pengganti. Ia menjadi pemain dengan menit bermain terbanyak Brasil, 360 menit, bersama Alisson, Miranda dan Thiago Silva.

Dalam formasi dasar Brasil yang memainkan pola dasar 4-2-3-1, Neymar diplot sebagai winger kiri. Namun pada praktiknya, ia bisa bergerak bebas menjelajah setiap area sepertiga akhir lawan. Dinamisnya pergerakan Willian dan Coutinho pun membuat penjagaan pada para pemain Brasil, termasuk Neymar, cukup sulit dilakukan.

Skema tersebut yang membuat Brasil menciptakan banyak gol dari skema open play. Dari tujuh gol, lima merupakan buah dari skema open play. Catatan tersebut menegaskan bahwa Brasil menjadi salah satu kesebelasan yang skema open play-nya cukup berhasil. Di Piala Dunia 2018 ini, gol lebih banyak dicetak melalui sepak pojok bahkan penalti.

Brasil pun tercatat sebagai kesebelasan kedua dengan rataan tembakan terbanyak per laga, 19,3 tiga per laga. Kalah dari Jerman yang melepaskan rerata 24 tembakan. Bukan tak mungkin Belgia akan kewalahan menghadapi daya jelajah lini kedua Brasil ini di mana dua dari empat gol yang bersarang ke Thibaut Courtois dicetak melalui skema open play.

Akan tetapi Brasil pun tidak akan bisa begitu saja membombardir pertahanan Belgia. Belgia menjadi kesebelasan ketiga dengan rataan tembakan terbanyak, 19 kali per laga, kalah tipis dari Brasil. Catatan ini bisa membuat Brasil akan sibuk di lini pertahanan. Walau begitu kebobolan dua gol Belgia oleh Jepang bisa menjadi harapan untuk Brasil untuk menemukan celah di lini pertahanan Belgia.

***

Brasil melawan Belgia akan menjadi duel antara dua kesebelasan yang andal mencetak gol dan mahir menciptakan peluang. Potensi laga akan berjalan terbuka dan kedua kesebelasan saling serang cukup besar. Namun yang patut menjadi perhatian adalah Belgia yang kemungkinan akan mengubah susunan pemain bahkan strategi usai nyaris kalah dari Jepang dan Brasil yang tidak diperkuat Casemiro.

Adanya dua faktor pembeda di atas membuat kami memprediksi pertandingan akan berakhir imbang di 2x45 menit. Tapi laga tidak akan berjalan hingga adu penalti. Gol kemenangan akan tercipta di masa perpanjangan waktu. Brasil, kami prediksi, menjadi tim yang berhasil mencetak gol kemenangan itu.

Komentar