Dua Senjata Rahasia Real Madrid

Cerita

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Dua Senjata Rahasia Real Madrid

“Aku tak pernah lagi melihat duo berbahaya seperti ini sejak Tango dan Cash!”

Ungkapan itu ditulis bekas pemain Real Madrid, Alvaro Arbeloa, di akun Twitter pribadinya. Arbeloa tidak sedang memuji duo detektif baru yang kehebatannya setara Ray Tango dan Gabriel Cash dalam film Tango and Cash (1998) garapan sineas Andrei Konchalovsky. Yang dipuji Arbeloa lewat cuitan tersebut adalah duo sayap Real Madrid, Marco Asensio dan Lucas Vazquez. Keduanya tampil gemilang di pertandingan leg satu semifinal Liga Champions 2017/18, melawan Bayern Munchen.

Di pertandingan tersebut Vazquez bermain sejak sepak mula, sementara Asensio baru masuk sebagai pengganti Isco di awal babak kedua. Kedudukan masih 1-1 saat itu. Asensio hanya membutuhkan 12 menit untuk mengubah jalannya pertandingan.

Dari blunder Rafinha di lapangan tengah, Asensio dengan sigap mengirim bola mendatar ke sisi kanan. Vazquez menerimanya. Hanya tersisa Joshua Kimmich dan Sven Ulreich di lini pertahanan Bayern. Vazquez hanya dua kali menyentuh bola. Ia mengembalikannya kepada Asensio yang berdiri bebas di kotak penalti. Asensio menembakkan bola ke pojok kanan gawang Bayern.

Skor 1-2 untuk Madrid bertahan hingga laga yang berlangsung di Allianz Arena tersebut tuntas.

***

Lucas Vazquez dan Marco Asensio bukan pemain utama Real Madrid. Di Liga Champions musim ini Asensio lebih banyak memulai laga dari bangku pemain pengganti. Vazquez sedikit berbeda—jumlah laga yang ia mainkan sebagai starter dan pemain pengganti sama banyaknya.

Kendati keduanya bukan pemain utama, Vazquez dan Asensio sangat penting bagi Madrid. Mereka sering menjadi penentu kemenangan Madrid di laga krusial.

Baca juga: Usaha Real Madrid (Kembali) Menjadi Mitos

Hal tersebut mulai terlihat di pertandingan leg satu 16 besar. Madrid menjamu Paris Saint-Germain saat itu.

Kedudukan 1-1 tak kunjung berubah hingga pertengahan babak kedua. Zinedine Zidane yang menerapkan formasi 4-4-2 di pertandingan itu kemudian coba menyuntikkan tenaga baru di kedua sisi sayap Madrid. Vazquez dan Asensio dimasukkan berbarengan, menggantikan Casemiro dan Isco pada menit ke-79. Tak sampai lima menit, efeknya langsung terasa.

Berawal dari penetrasi Asensio di sisi kiri, Cristiano Ronaldo (83`) menyambar bola liar di mulut gawang. Madrid berbalik unggul 2-1. Dua menit berselang, Madrid memperbesar keunggulan lewat gol Marcelo. Seperti gol Ronaldo, gol Marcelo pun diawali pergerakan Asensio di sayap kiri.

Zidane menurunkan Asensio dan Vazquez sejak awal laga pada leg dua di Parc des Princes. Keputusan pelatih asal Perancis tersebut terbukti tepat. Asensio dan Vazquez berperan penting dalam terciptanya gol pertama di pertandingan tersebut, yang dicetak Ronaldo (51`).

Vazquez melepaskan diri dari kawalan Adrien Rabiot di sisi kiri. Asensio yang menguasai bola dan melihat pergerakan rekannya langsung menyodorkan umpan terobosan. Vazquez dengan leluasa menerimanya, lalu melepaskan umpan silang yang langsung disambut sundulan tarik Ronaldo.

Usai pertandingan, Zidane memuji penampilan Vazquez dan Asensio. “Lucas dan Marco memiliki performa yang bagus,” ucap Zidane. “Mereka berdua tampil sebagai starter dan bermain sangat baik. Senang melihat penampilan mereka, di saat saya harus menentukan susunan pemain setiap tiga hari sekali.”

Saat Madrid bertanding melawan Juventus di leg dua perempatfinal Liga Champions, peran Vazquez dalam menentukan kemenangan untuk Real Madrid juga sangat terlihat. Saat itu Juventus sudah berhasil mengejar defisit 3 gol dari Real Madrid. Namun satu insiden di kotak penalti Juventus di masa perpanjangan waktu mengubah segalanya. Vazquez menjadi aktor utamanya.

Di mulut gawang, pemain bernomor punggung 17 itu menerima umpan sundulan dari Cristiano Ronaldo. Saat hendak mengeksekusi umpan itu, Vazquez diterjang Medhi Benatia. Wasit menganggap Vazquez dilanggar. Madrid mendapat penalti. Ronaldo berhasil mengeksekusinya. Madrid lolos ke semifinal.

Baca juga: Kontroversi-kontroversi Milorad Mazic, Wasit Final UCL 2018

Asensio dan Vazquez tidak hanya berbahaya di Liga Champions, tetapi juga di La Liga. Yang paling terlihat adalah saat Real Madrid bertanding melawan Real Sociedad dan Real Betis di putaran kedua La Liga 2017/18.

Pada dua pertandingan itu Asensio dan Vazquez diturunkan sejak awal laga. Hasilnya, Real Madrid memenangi kedua laga tersebut dengan mencetak 5 gol di setiap pertandingannya. Di pertandingan melawan Real Sociedad, Vazquez mencetak 1 gol dan 1 asis. Di laga melawan Betis, giliran Asensio mencetak 2 gol dan Vazquez menciptakan 2 asis.

Jika melihat rekam jejak bermain Asensio dan Vazquez di Liga Champion musim ini, kemungkinan besar keduanya tidak akan langsung diturunkan sejak awal laga di pertandingan final melawan Liverpool. Namun ketika keduanya dimainkan oleh Zidane, tentunya Liverpool harus waspada mengingat mereka kerap jadi penentu kemenangan Madrid.

Komentar