Panduan Pintar Menonton Final Liga Champions 2018

Football Culture

by redaksi

Panduan Pintar Menonton Final Liga Champions 2018

Sementara kita di Indonesia bisa menonton pertandingan final Liga Champions 2017/18 sambil santap sahur, di Kiev orang-orang menyaksikan pertandingan satu jam setelah buka puasa. Jadi jika kamu cukup beruntung bisa menonton pertandingan di Kiev atau sekitarnya, baik langsung di stadion maupun di tempat-tempat nonton bareng, maka satu hal yang jangan kamu lewatkan adalah waktu berbuka. Tentu jika kamu berpuasa.

Waktu berbuka di Kiev (atau Kyiv, sama saja) di final ini jatuh pada 20.54 EEST (Eastern European Summer Time), atau satu jam kurang sembilan menit sebelum sepak mula. Karena lebih baik tiba setidaknya satu jam sebelum sepak mula, atau bahkan dua jam jika kamu ingin menonton Dua Lipa, maka pastikan kamu menyiapkan makanan dan minuman. Bahkan jika tidak berpuasa pun kamu sebaiknya tetap menyiapkan makanan dan minuman.

Kenapa ini penting? Karena waktu berbuka sampai subuh di Kiev sangat sempit. Kamu harus mulai puasa lagi sejak subuh yaitu pada pukul 02:28 di hari berikutnya. Hanya ada 5 jam lebih 34 menit sejak buka puasa sampai subuh. Luar biasa sempit. Sementara sisa 18 jam setelahnya kamu akan berpuasa lagi.

Itu jika kamu beruntung bisa menonton di Kiev. Berikutnya, ini yang paling penting, bagaimana dengan penonton layar kaca seperti kita di Indonesia, baik di zona waktu WIB, WITA, maupun WIT?

***

Untuk sebagian besar pecinta sepakbola, Liga Champions adalah kompetisi paling prestisius. Bahkan mungkin lebih prestisius jika dibandingkan dengan Piala Dunia (kecuali jika suatu hari Indonesia masuk ke Piala Dunia. Aamiiiin!).

Apalagi laga dini hari nanti adalah pertandingan final yang mempertemukan dua kesebelasan peraih gelar terbanyak Liga Champions. Real Madrid sudah 12 kali menjuarai Liga Champions (terbanyak) sementara Liverpool 5 kali (terbanyak ketiga, atau terbanyak pertama di Inggris).

Dikombinasikan dengan kehadiran Bulan Ramadan, (tanpa bermaksud menyepelekan ibadah) kita seolah ditakdirkan menyambut final Liga Champions sebagai kesempatan untuk berkumpul bersama teman, siapa pun mereka, apapun kesebelasan yang mereka dukung, bahkan sekalipun mereka yang tidak berpuasa, sambil makan camilan dan bahkan makan berat saat sahur bagi Muslim yang berpuasa.

Sejujurnya final ini bisa dinikmati oleh siapa saja, bahkan bagi kamu yang pendukung Barcelona atau pendukung Manchester United sekalipun. Karena syarat utama kamu bisa menikmati pertandingan final Liga Champions adalah kamu harus menyukai sepakbola. Ini adalah syarat sah.

Kita semua, baik itu pendukung Barcelona atau Man United, menyukai sepakbola. Bahkan kamu yang membaca tulisan ini saja seharusnya menyukai sepakbola. Berikut kami sertakan panduan menonton final Liga Champions 2018.

Tidur atau Tidak Tidur?

Sepak mula akan jatuh pada 01:45 WIB, tapi sebenarnya rangkaian acara final sudah dimulai dengan upacara pembukaan sejak pukul 00:00 WIB.

Jam siaran tengah malam menuju dini hari suka membuat kita dilematis. Jika tidur bisa bablas, tapi jika tak tidur ada potensi mengantuk. Dari sisi kesehatan, ada baiknya kita tidur dahulu. Namun melihat pertandingan ini akan digelar Minggu dini hari, maka kamu bisa begadang saja dari malam sampai final, sampai selesai sahur dan salat subuh.

Kamu kemudian bisa tidur pulas setelahnya karena itu adalah hari libur. Kecuali kamu memiliki agenda penting di pagi harinya atau harus tetap bekerja di hari itu. Semuanya kembali kepada masing-masing individu.

Pastikan Ada Sumber Siaran Langsung

Apalah arti menonton pertandingan final jika tidak ada pertandingan yang ditonton. Oleh karena itu, pastikan kamu memiliki akses ke siaran langsung (pastikan jangan siaran tunda) pertandingan tersebut. Di Indonesia, kamu bisa menyaksikannya di saluran SCTV dengan gratis atau beIN Sports 1 serta beIN Sports 2 untuk televisi berbayar.

Untuk pengalaman siaran langsung yang hakiki, SCTV secara umum sebenarnya lebih "cepat". Perbedaan waktu pertandingan antara televisi terestrial dengan televisi berbayar (satelit, kabel, digital, maupun yang lainnya) bisa berkisar 3-8 detik. Ini cukup signifikan.

SCTV menyiarkan dengan tradisional, yaitu pembawa acara berbahasa Indonesia dengan analisis "seadanya" (karena dikejar iklan); iklan-iklan itulah yang membuat kita bisa menonton pertandingan dengan gratis.

Berikutnya, beIN Sports 1 menampilkan pembawa acara dan komentator berbahasa Inggris dari studio beIN Sports Asia, sementara beIN Sports 2 menampilkan pembawa acara dan komentator berbahasa Indonesia dari studio beIN Sports di Indonesia. Lagi-lagi, tergantung selera masing-masing.

Jika kesemuanya tidak memungkinkan karena alasan apa pun, kamu bisa mencari tautan streaming (tapi biasanya ilegal) dengan berselancar di internet, yang perbedaan waktunya bisa lebih dari 10 detik. Jika itu tidak memungkinkan juga, kamu bisa memantau pertandingan dari linimasa Twitter, Facebook, atau bahkan situs seperti LiveScore.

Jika semua opsi di atas tidak tersedia juga, maka kamu sedang apes saja. Bersabarlah, sesungguhnya sabar itu adalah ibadah, apalagi ini Bulan Ramadan.

Siapkan Televisi atau Proyektor

Menonton pertandingan di televisi dengan proyektor besar memiliki perbedaan yang signifikan. Akan tetapi, kamu harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Berapa banyak teman yang menonton bersama, seberapa besar ruangan yang dipakai menonton, dan lain sebagainya. Jangan sampai televisi atau layar terlalu kecil. Sebaliknya, jika terlalu besar sebenarnya tidak apa-apa, terutama jika kamu memiliki home theatre sendiri.

Siapkan Makanan dan Minuman

Pertandingan final nanti akan berlangsung dari pra-pertandingan, sekitar pukul 00:00 WIB (mungkin yang ini hanya di beIN Sports), kemudian sepak mula 01:45 WIB, sampai pasca-pertandingan, termasuk presentasi trofi dan analisis pertandingan. Jadi, kira-kira rangkaian final Liga Champions akan berakhir pada 04:30 WIB.

Waktu yang panjang ini akan beririsan dengan waktu sahur, waktu imsyak, dan azan subuh terutama untuk Indonesia bagian barat. Jadi sebaiknya kamu siapkan makanan dan minuman yang cukup banyak karena tidak ada sahur (atau ikut-ikutan sahur bagi yang tidak berpuasa) yang lebih menyenangkan untuk pecinta sepakbola daripada sahur yang ditemani oleh pertandingan final Liga Champions.

Menu yang cocok untuk menemani pertandingan ini mulai dari yang ringan seperti camilan (snack), air putih, pizza, dan buah-buahan. Sebaiknya jangan minum kopi atau teh karena bisa menyebabkan dehidrasi secara cepat, artinya saat puasa di pagi hari jadi cepat kehausan. Namun bagi kamu yang tidak peduli dengan sains, silakan—tidak haram juga, kok.

Siapkan Skuat Penonton Terbaik

Zinedine Zidane dan Juergen Klopp harus menyiapkan susunan skuat mereka untuk final; begitu juga kamu. Menonton sendiri sebenarnya tidak tabu. Jika kamu suka nonton sendiri, kamu bisa melakukannya. Namun kami menyarankan kamu menonton bersama teman-teman atau keluarga.

Maka dari itu, kamu harus menyiapkan susunan skuat penonton terbaik dengan formasi ideal seperti ini: pendukung Real Madrid, pendukung Liverpool, pembenci Real Madrid (bisa dibaca: pendukung Barcelona), pembenci Liverpool (bisa dibaca: pendukung Man United), si raja statistik, si-yang-suka-membanggakan-sejarah (bisa merangkap sebagai pendukung Liverpool), si awam sepakbola, dan si pelawak.

Ini menjadi penting untuk memperkaya wawasan dan pandangan sepakbola ketika menonton final tersebut. Oh iya, pastikan tidak ada teman yang bertipikal rakus, yang hanya datang untuk menghabiskan makanan dan minuman, bahkan sekalipun ia yang membawa semua makanan dan minuman itu. Jika kamu adalah si rakus tersebut, ya tahu diri, lah.

Karaoke bersama Saat Lagu Tema Liga Champions

Bagi mayoritas penonton sepakbola, salah satu ciri kemegahan dan keagungan Liga Champions terletak pada lagu tema (anthem) Liga Champions. Ya, kami tahu ini bukan ‘Indonesia Raya’, tapi justru di situ letak menariknya.

Kita harus menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ dengan khidmat, tapi tidak dengan lagu tema Liga Champions. Anggap saja sebagai karaoke sebelum pertandingan dimulai.

Berikut lirik lagu Liga Champions:

Baca Tinjauan Pandit Football mengenai Final Liga Champions 2018

Membaca bisa membuka wawasan. Maka dari itu, sebelum, saat, dan setelah pertandingan, ada baiknya selalu memantau situs dan media sosial Pandit Football untuk mengetahui informasi dan pengetahuan mengenai final nanti.

Kumpulan artikel final Liga Champions 2018 bisa disimak di tautan ini, mulai dari sejarah logo Liga Champions, artikel-artikel soal Real Madrid, soal Liverpool, soal pemain-pemain Muslim yang puasa 18 jam di Kiev, cerita tentang Kota Kiev, infografis tentang trofi Liga Champions, pratinjau pertandingan, komentar para pemain dan manajer, sampai nantinya analisis pertandingan.

Lagipula kamu bisa terlihat lebih pintar saat “berdiskusi” bersama teman-temanmu di nonton bareng nanti jika kamu sudah membaca artikel-artikel Pandit Football yang kekinian. Ingat, link-nya ada di sini. Hanya butuh satu klik.

Setelah Final Selesai, Lalu Apa?

Tidak ada hal yang lebih bermanfaat daripada beribadah di Bulan Ramadan. Namun kalau kamu memang terpancing untuk meledek kesebelasan yang kalah atau berdebat di media sosial, lakukan saja, karena itu adalah bagian dari menjadi penonton sepakbola. Namun ingat, jangan berlebihan.

Begitu juga sebaliknya, bagi pendukung kesebelasan yang kalah, jangan berkecil hati. Bersabarlah. Karena sabar adalah bentuk ibadah lainnya. Satu hal yang jelas, pertandingan final Liga Champions ini akan menutup musim 2017/18 untuk sepakbola Eropa.

Setelah final kita masih disajikan banyak tayangan menarik. Pukul 04:00 WIB dan seterusnya, sampai setidaknya pukul 11:00 WIB, akan dilanjutkan ke siaran langsung tujuh pertandingan Major League Soccer Amerika Serikat untuk saluran beIN Sports 1, 2, dan 3.

Sementara untuk SCTV, mereka akan melanjutkan siaran ke FTV (jika masih ada waktu), ceramah dari Quraish Shihab (pendukung Real Madrid), acara berita, acara Ramadan, dan lanjut lagi ke FTV.

Setelah Hari Minggu, acara sepakbola besar berikutnya adalah pertandingan-pertandingan persahabatan di jeda internasional, Liga 1 Indonesia (ada setiap hari sampai 9 Juni 2018), MLS, Liga Champions CAF (Afrika), Piala Konfederasi CAF (Liga Europa-nya Afrika), dan tentu saja: Piala Dunia 2018!

Gue Sudah Baca Semua, Gue Mau Gak Nonton Aja, Deh

Ini juga sah-sah saja dilakukan, terutama bagi para pendukung Barcelona atau Man United. Lagipula banyak hal yang lebih bermanfaat daripada menonton final Liga Champions di Bulan Ramadan ini, seperti salat malam atau bahkan tidur. Yang penting para penonton sepakbola dan yang tidak menonton sepakbola bisa saling menghargai, menghormati, dan tidak saling mengganggu.

Teks: Dex Glenniza

Infografis: Mayda Ersa Pratama

Komentar