Potensi Hujan Gol di Final Liga Champions

Cerita

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Potensi Hujan Gol di Final Liga Champions

Final Liga Champions musim 2017/18 akan mempertemukan Liverpool dan Real Madrid. Kepastian itu didapat setelah Liverpool berhasil mengakhiri pertandingan semifinal leg kedua melawan AS Roma dengan unggul jumlah agregat 7-6.

Final antara Liverpool dan Real Madrid sebelumnya juga pernah terjadi di Liga Champions 1981. Ketika itu, Liverpool berhasil keluar sebagai juara. Tentunya, selain untuk meraih gelar Liga Champions tiga kali secara berturut-turut, Real Madrid juga ingin menjadikan final musim ini sebagai ajang pembalasan kekalahan mereka dari Liverpool 37 tahun silam tersebut.

Pertandingan final yang akan digelar di Olimpiyskiy Stadium, Kiev, (26/5) nanti, sangat berpotensi akan dihujani banyak gol. Hal ini dikarenakan Liverpool dan Real Madrid merupakan dua tim dengan tingkat produktivitas gol tertinggi di Liga Champions musim ini. Dari dua belas kali penampilannya di putaran final Liga Champions sejauh ini, Liverpool sudah mencetak total 40 gol. Sementara Real Madrid, dengan jumlah penampilan yang sama, sudah mencetak 30 gol.

Meski keduanya sama-sama memproduksi banyak gol, Liverpool lebih produktif dari Real Madrid karena The Reds lebih efektif dalam memaksimalkan peluang.

Di ajang Liga Champions musim ini, rata-rata jumlah percobaan tembakan yang dilakukan Liverpool di setiap pertandingannya adalah 15,9. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7,4 di antaranya berhasil mengarah ke gawang. Sementara itu, Real Madrid rata-rata melakukan percobaan tembakan di setiap pertandingannya sebanyak 17,6. Dari jumlah itu, hanya 7 di antaranya yang berhasil mengarah ke gawang lawan.

Faktor lain yang membuat pertandingan final nanti berpotensi akan menghasilkan banyak gol adalah karena kedua tim dihuni oleh para pemain yang merupakan pencetak gol terbanyak di Liga Champions musim ini. Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, masih memimpin deretan pencetak gol terbanyak dengan 15 gol. Di peringkat kedua dan ketiga, pemain depan Liverpool, Mohamed Salah dan Roberto Firmino, menguntit dengan masing-masing capaian 10 gol.

Jumlah pencapaian gol tersebut memang berbanding lurus dengan upaya masing-masing pemain dalam menciptakan gol di setiap pertandingan. Cristiano Ronaldo lebih rajin melakukan percobaan tembakan, dengan jumlah rata-rata tembakan sebanyak 6,6 kali di setiap pertandingannya. Dari jumlah itu, sebanyak 2,8 tembakan yang dilesakkan Ronaldo berhasil mengarah ke gawang lawan.

Sementara itu, Mohamed Salah rata-rata melakukan percobaan tembakan di setiap pertandingannya hanya sebanyak 3,4 kali, dan 1,9 di antaranya berhasil mengarah ke gawang lawan. Roberto Firmino tidak jauh berbeda dengan Salah. Firmino melakukan percobaan tembakan ke gawang lawan di setiap pertandingannya dengan jumlah rata-rata sebanyak 3,3 kali; 1,5 di antaranya berhasil mengarah ke gawang.

Area kotak penalti menjadi tempat yang sejauh ini paling sering digunakan oleh ketiga pemain tersebut untuk mencetak gol. Dari 15 gol berhasil diciptakan Ronaldo, 14 di antaranya tercipta di area kotak penalti. Mohamed Salah mencetak 8 gol di area kotak penalti dari total 10 golnya. Sementara kesepuluh gol yang dicetak Roberto Firmino, semuanya diciptakan di area kotak penalti.

Catatan ini juga yang menjadi salah satu faktor yang membuat pertandingan final nanti berpotensi dihujani gol. Baik Liverpool maupun Real Madrid sama-sama memiliki lini pertahanan yang rapuh. Kedua tim yang sama-sama produktif mencetak gol ini sama-sama menerima jumlah gol yang tak sedikit pula.

Real Madrid sejauh ini sudah kebobolan sebanyak 12 gol di Liga Champions. Di sisi lain, Liverpool total sudah 9 kali memungut bola dari gawang sendiri. Di setiap pertandingannya, rata-rata jumlah tembakan yang berhasil mengancam gawang Madrid adalah 11,9. Sementara Liverpool, rata-rata mendapat ancaman tembakan sebanyak 11 kali di setiap pertandingannya.

Jika hujan gol benar-benar terjadi di pertandingan final nanti, tentunya hal tersebut akan membuat laga final menjadi semakin menarik. Mengulang apa yang terjadi setahun lalu, ketika pertandingan final antara Real Madrid dan Juventus total menghasilkan lima gol dalam satu pertandingan. Sementara Liverpool sendiri, terakhir kali menjalani final Liga Champions dengan banyak gol tercipta adalah ketika menghadapi AC Milan tahun 2005. Saat itu pertandingan total menghasilkan enam gol.

Skor terbesar di final Liga Champions sendiri, pernah terjadi pada 1960. Saat itu total sepuluh gol tercipta dalam satu pertandingan antara Real Madrid vs Enracht Frankfurt. Madrid berhasil mengalahkan Einracht Frankfurt dengan skor telak, 7-3.

Komentar