Penjelasan PSSI Soal Kontroversi Vujovic dan Sandi Sute

Berita

by redaksi

Penjelasan PSSI Soal Kontroversi Vujovic dan Sandi Sute

Baru pertandingan pertama Liga 1 2018 digelar, kontroversi sudah menyeruak ke permukaan. Pada laga pembuka Liga 1 2018 antara Bhayangkara FC vs Persija Jakarta (23/3), keabsahan pemain Bhayangkara FC, Vladimir Vujovic, dipertanyakan. Hal ini dikarenakan menjelang akhir musim lalu, bek asal Montenegro tersebut mendapatkan hukuman larangan bertanding sebanyak lima kali.

Vlado mendapatkan hukuman lima kali berdasarkan hasil putusan Komisi Disiplin (Komdis) tertanggal 7 November 2017 atas perbuatannya pada laga Persija Jakarta vs Persib Bandung. Pada laga tersebut, Vlado yang saat itu masih bermain untuk Persib, dianggap melakukan intimidasi terhadap wasit. Selain lima laga, ia juga didenda 30 juta rupiah.

Jika menghitung laga setelah melawan Persija, Persib tercatat hanya melakoni dua laga saja (melawan Borneo FC dan Perseru Serui). Dari situlah keabsahan Vlado dipertanyakan.

Vlado, saat kami hubungi, mengatakan jika ia sudah bebas dari sanksi. Menurutnya Bhayangkara FC sudah mendapatkan konfirmasi akan hal itu dari PSSI. "Sekarang saya bebas dari sanksi. Satu atau dua minggu yang lalu ada konfirmasi dari federasi tentang itu di klub."

Kami menanyakan soal ini kepada Plt Ketum PSSI, Joko Driyono. Joko Driyono mengatakan jika Vlado memang sah bermain pada laga tersebut karena sebelumnya Bhayangkara FC sudah mengajukan banding terkait hukuman untuk Vlado (mengajukan tanggal 27 Februari 2018). Dalam keputusan terbaru Komdis pada 14 Maret 2018, banding tersebut diterima oleh Komdis.

Hukuman Vlado pun berubah dari lima pertandingan menjadi tiga pertandingan saja. Namun yang lebih ditekankan dalam keputusan itu, seperti yang kami terima, hukuman itu akan berlaku jika Vlado melakukan kesalahan yang sama (mengintimidasi wasit). Karena pada putusan itu juga menyebutkan jika Vlado mendapatkan keringanan dengan masa percobaan terlebih dahulu selama 6 bulan. Jika dalam 6 bulan ke depan Vlado melakukan kesalahan yang sama, baru hukuman tiga laga itu berlaku.

Maka dari itu Vlado adalah pemain yang sah pada laga Bhayangkara FC melawan Persija Jakarta semalam. Lagipula menurut Joko Driyono pun kedua kesebelasan sudah bertemu dalam match coordination meeting (MCM). Karena itulah tidak ada keberatan dari pihak Persija terkait bermainnya Vlado di laga semalam.

"Intinya Vlado valid to play," kata pria yang akrab disapa Jokdri itu saat kami hubungi. "Lebih dari itu, perlu dikupas pentingnya MCM (match coordination meeting) h-1, yang dipimpin Liga (Match Commissioner). Itu menjadi forum yang sah, yang memastikan validitas seluruh pemain; valid to play/not."

Bagaimana dengan Sandi Sute?

Selain Vlado, status salah satu pemain Persija Jakarta pun dipertanyakan khalayak. Ini terkait Sandi Sute yang bermain pada laga semalam padahal ia mendapatkan kartu merah langsung di menit ke-55 pada laga terakhir Liga 1 2017 lalu melawan Bhayangkara FC. Atas hal tersebut banyak yang menganggap dengan otomatis larangan bertanding satu laga akibat kartu merah, Sandi seharusnya tidak bisa bermain di laga pembuka Liga 1 2018 melawan Bhayangkara FC semalam.

Jokdri mengatakan status Sandi Sute pun sah di laga semalam. Dalam regulasi Liga 1, kartu kuning dan merah hanya berlaku pada musim liga yang sama. Ini artinya saat menjalani musim yang baru, bisa dibilang, para pemain mendapatkan pemutihan kartu, kecuali yang berdasarkan putusan Komisi Disiplin seperti dalam kasus Vlado.

"Soal kartu [Sandi Sute], itu terkait single event. Artinya berlaku pada musim yang sama. Kecuali diatur dalam regulasi Liga 1. Itu berbeda dengan keputusan Komisi Disiplin," tutur Jokdri.

Apa yang dikatakan Jokdri ini bisa dibilang pengejawantahan pasal 57 ayat 10 regulasi Liga 1 yang berbunyi: "Pemain yang terkena kartu kuning dan/atau kartu merah dan belum berakhir masa berlakunya kemudian pindah ke klub lainnya pada musim Liga 1 yang sama, maka kartu kuning dan/atau kartu merah tersebut masih tetap berlaku dan melekat bagi pemain yang dimaksud pada klub barunya."

Meski dalam poin tersebut membahas soal aturan kartu pada pemain yang pindah, namun terdapat kalimat "pada musim Liga yang sama", yang artinya setiap hukuman kartu memang hanya berlaku pada musim yang sama. Maka dari itu terlepas aturan ini berbeda dengan aturan di liga lain, Sandi Sute, sesuai regulasi, sah bermain.

Kami sempat bertanya terkait pasal 57 ayat 11 yang berbunyi: "Tidak ada pemutihan kartu dalam pelaksanaan Liga 1". Jokdri sendiri tidak mengomentari hal ini dan tetap mengatakan jika hukuman kartu hanya berlaku pada musim yang sama.

foto: liga-indonesia.id

Komentar