Gol Injury Time Membawa Rochdale Menuju Wembley

Berita

by redaksi

Gol Injury Time Membawa Rochdale Menuju Wembley

Setiap kesebelasan Inggris bermimpi bermain di Wembley. Stadion nasional Inggris ini sudah menjadi kiblat sepakbola bagi mereka semua.

Biasanya mereka akan lebih semangat jika bermain di Wembley yang selalu menjadi stadion ketika pertandingan-pertandingan final kompetisi di Inggris, dari mulai Piala FA (juga semifinal), Piala Liga, Community Shield, sampai kompetisi khusus untuk kesebelasan level divisi tiga ke bawah semisal EFL Trophy, FA Trophy, dan FA Vase.

Beruntung bagi 19 kesebelasan Liga Primer Inggris dan para pendukungnya, mereka semua setidaknya akan bermain satu kali di Wembley dalam dua musim ke depan. Hal tersebut terjadi karena Tottenham Hotspur sementara menyewa Wembley sebagai kandang mereka selagi White Hart Lane direnovasi.

Selain lawan-lawan Spurs di Liga Primer, beberapa lawan The Lilywhites di Piala FA, Piala Liga, dan Liga Champions juga merasakan atmosfer Wembley ketika bertamu ke kandang temporer Spurs itu.

Pada pertandingan babak kelima (16 besar) Piala FA semalam (18/02), Spurs ditahan imbang di kandang juru kunci League One (divisi ketiga), Rochdale. Ini artinya, Rochdale akan bermain di Wembley pada pertandingan replay Piala FA!

Gol Injury Time Menyelamatkan Mimpi ke Wembley

Mimpi bermain di Wembley datang lebih dini bagi Rochdale. Namun, mereka mendapatkannya dengan penuh perjuangan. Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Spotland, Rochdale membuka keunggulan melalui Ian Henderson di akhir babak pertama. Spurs sempat menyamakan kedudukan melalui Lucas Moura pada menit ke-59.

Mauricio Pochettino yang mencadangkan beberapa pemain kunci mereka, memasukkan Harry Kane di babak kedua. Kane kemudian mencetak gol lewat sepakan penalti pada menit ke-88. Gol tersebut sempat memupuskan mimpi para pemain Rochdale. Apalagi Keith Hill, manajer Rochdale, sempat menuduh Bamidele Alli "mengincar penalti" ketika dijatuhkan di kotak penalti Rochdale yang menyebabkan penalti tersebut.

"Aku percaya ia (Alli) mengincarnya (penalti). Tapi kenapa tidak?" kata Hill, dikutip dari The Guardian. "Jika pemain merasa ada kesempatan menguntungkan, bagus, lah. Aku tak menahannya. Jika ia melakukannya untuk Inggris di Piala Dunia musim panas ini, maka aku pasti akan mendukungnya,"

Namun pada injury time, kesebelasan yang memiliki julukan The Dale tersebut meluncurkan umpan silang terakhir, peluang terakhir, untuk menyelamatkan mimpi mereka. Spotland bergemuruh ketika Steve Davies mencetak gol penyama kedudukan tiga menit setelah ofisial keempat menunjukkan papan waktu injury time. Magis Piala FA.

Salah satu kesebelasan semenjana yang sedang kesulitan finansial dan berada di juru kunci League One, mampu menyulitkan kesebelasan yang pada tengah pekan lalu mendominasi lini tengah Juventus di Liga Champions.

"Itu adalah perasaan seperti mendapatkan penghargaan [ketika Davies mencetak gol], bukan perasaan lega, karena performa [kami] berhak setidaknya mendapatkan kesempatan bermain di Wembley untuk replay," kata Hill.

"Aku selalu menginginkan itu melawan tim dan manajer Liga Primer. Kenapa tak kita coba dan memenanginya? Itu bisa jadi bunuh diri di sepakbola tapi aku pikir kami mendapatkan respek mereka dan untuk mencetak gol seperti itu adalah luar biasa. Para pemain sangat hebat."

Laga Replay Berarti Pemasukan Tambahan

Bagi kesebelasan yang sedang kesulitan finansial seperti Rochdale, bermain di pertandingan replay di Wembley bukan hanya soal menggapai impian, tapi juga bisa menyelamatkan ekonomi kesebelasan mereka. Mereka bisa mendapatkan tambahan 1 juta paun (19,1 miliar rupiah) dari uang hadiah Piala FA. Angka ini sangat besar untuk kesebelasan League One.

Hill berkata jika uang 1 juta paun tersebut bisa mendukung finansial Rochdale untuk dua sampai tiga musim ke depan. Ia juga berkata jika performa semacam ini akan baik untuk mentalitas kesebelasannya dalam menghindari degradasi ke League Two.

Sementara itu, Pochettino mencoba menghibur diri dengan berkata: "Kabar baiknya adalah [peluang] kami masih hidup [di Piala FA]."

Sebelum pertandingan, Pochettino sempat sangsi dengan kondisi lapangan di Spotland. Ia ragu lapangannya akan bagus karena sebelumnya terlihat becek ketika pertandingan League One. Namun, pada akhirnya ia minta maaf di konferensi pers karena ternyata kondisi lapangan kandang Rochdale tak seburuk yang ia takutkan.

Manajer Rochdale, Hill, sempat setengah bercanda jika tambahan uang yang ia dapatkan di pertandingan replay nanti akan ia pakai untuk lapangan baru. "Aku tak tahu harganya berapa, tapi banyak uang dihabiskan ke lapangan baru. Itu adalah investasi berat untuk kami... yang jelas kami tak akan berutang lagi," kata Hill.

Bagi Spurs, pertandingan di Wembley nanti akan menjadi replay kedua mereka musim ini. Sebelumnya mereka sempat melakukan replay juga di babak keempat (32 besar) setelah ditahan imbang 1-1 di kandang Newport County. Di laga ulangan di Wembley, Spurs berhasil menang 2-0.

Apakah di replay melawan Rochdale, Spurs juga akan berjaya? Jika pun iya, setidaknya Rochdale sudah mendapatkan mimpi mereka untuk bermain di Wembley. Tak banyak kesebelasan non-Liga Primer yang bisa melakukannya musim ini (dan musim depan).

Foto: Twitter @footballplanetc

(dex)

Komentar