Serangan Balik Persija Tak Mampu Bendung Dominasi Johor

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Serangan Balik Persija Tak Mampu Bendung Dominasi Johor

Marko Simic telah memenuhi ekspektasi Persija Jakarta jika dilihat dari gelontoran 12 gol selama pra-musim Ligue 1. Simic tinggal membuktikan kualitasnya di level Asia bersama Persija di Piala AFC 2018.

Lawan pertama Persija yang tergabung dalam grup H Piala AFC itu adalah Johor Darul Tajim di STadion Tan Sri Dato Haji Hassan Yunos, Johor Baru, Rabu (14/2). Diperkirakan bahwa pertandingan itu akan menjadi debut Simic bersama Persija pada kompetisi sesungguhnya.

Tapi pada nyatanya, Persija tidak diperkuat oleh Simic pada laga tersebut karena dipersiapkan untuk final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (17/2). Sebagai gantinya, Persija mengandalkan Bambang Pamungkas ketika melawan Johor.

Lagipula, Bambang pun sedang dalam performa terbaiknya. Ia sudah mencetak dua gol selama Piala Presiden 2018 meskipun diturunkan dari bangku cadangan. Pengalaman Bambang yang pernah berkarier di Malaysia bersama Selangor FA pada 2005-2007 pun bisa menjadi nilai lebih untuk Persija.

Selama dua musim itu Bambang menorehkan 63 gol di seluruh kompetisi sepakbola Malaysia. Gelontoran golnya itu berhasil mempersembahkan gelar juara Piala FA Malaysia dan Piala Malaysia. Dua kompetisi berbeda itu juga memberikan gelar kepada Bambang sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak pada 2005.

Ia pun pernah membela Selangor tampil pada Piala AFC 2006 yang dibawanya sampai perempat final. Tiga gol ia sarangkan selama kompetisi pada tahun tersebut. Modal itulah yang dimiliki Bambang untuk menghadapi Johor yang merupakan kesebelasan besar dan berprestasi di Malaysia.

Johor merupakan kesebelasan bertabur bintang karena skuatnya diisi pemain Tim Nasional (timnas) Malaysia dan pemain asing berkualitas, seperti Jorge Pereyra Diaz, Luciano Figueroa dan Safiq Rahim. Belum lagi dengan para pemain naturalisasinya seperti Farren Lok, La`Vere Corbin-Ong, Junior Eldstal dan Natsxo Insa.

Maka dari itu tidak jarang Johor mampu menang besar atas lawannya di Liga Malaysia. Satu-satunya kesebelasan asal Indonesia yang pernah menaklukkan Johor adalah PSMS Medan pada Piala AFC 2009. Tapi Persija gagal mengikuti jejak PSMS pada pertandingan melawan Johor yang digelar kemarin malam itu.

Johor sudah unggul dua gol pada babak pertama melalui gol Ahmad Hazwan Bakri pada menit 29 dan Pereyra pada menit 42. Johor menguasai pertandingan dengan rataan 69 persen penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang berbahaya. Sementara Bambang pun nampak tidak berkutik karena kekurangan suplai yang nyaman di lini depan.

Sementara Persija cuma memanfaatkan serangan balik untuk memberikan perlawanan. Sampai pada akhirnya Safawi Rasid memastikan kekalahan Persija dengan skor 3-0 atas golnya pada menit 76. Kekalahan Persija itu memberikan tempat bagi Johor untuk memuncaki klasemen sementara Grup H dengan torehan tiga poin. Persija berada di peringkat empat yang merupakan posisi paling bawah di fase grup tersebut.

"Ada lima pemain yang tidak kami bawa karena alasan kebugaran. Johor malam ini bermain bagus, jadi kami ucapkan selamat," ujar Stefano Cugurra Teco tentang alasan kekalahan kesebelasannya, seperti dikutip dari Suara.com.

Sementara itu, Persija yang akan pulang ke Indonesia akan langsung berhadapan dengan Bali United pada pertandingan final Piala Presiden 2018. Bali berhasil lolos ke laga puncak setelah menaklukkan Sriwijaya FC dengan skor 1-0 yang juga menjadi agregat antara kedua kesebelasan tersebut.

Sumber: Fourfourtwo, Indo Sport, Kompas, Tribun.

Sumber foto: @Persija_Jkt

Komentar