Cekikan dari Rasa Frustrasi Adam Lallana

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cekikan dari Rasa Frustrasi Adam Lallana

Hasil imbang antara Liverpool melawan Tottenham Hotspur pada pekan ke-26 Liga Primer Inggris 2017/2018 menuai kontroversi soal wasit di Stadion Anfield, Minggu (3/2).

Rupanya kontroversi juga terjadi pada pertandingan antara kedua kesebelasan tersebut pada kompetisi Liga Primer Inggris U-23. Bedanya, Tottenham berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 1-0. Sementara kontroversi yang ada yaitu saat Adam Lallana mendapat kartu merah langsung saat menit 63`.

Gelandang serang yang biasa dimainkan di sayap itu diganjar hukuman karena mencekik gelandang Tottenham, George Marsh. Lallana kesal kepada Marsh karena diterjang dari belakang saat hendak menyambut umpan lambung. Setelah diterjang, Lallana langsung menyergap Marsh dari belakang dan mencekiknya.

Setelah itulah wasit bernama David Rock mengganjar kartu merah langsung kepada Lallana. Ia sendiri diturunkan ke kompetisi U-23 karena dituntut mengembalikan kebugarannya. Lallana dianggap masih belum bugar setelah baru sembuh dari cedera hamstring dari Juli sampai November 2017.

Meskipun ia sempat menegaskan belajar banyak dari cedera secara mental dan sudah kembali kuat. "Saya telah kembali kuat, saya mengalami sedikit kemunduran, luka ringan dan otot yang tegang, tapi itulah yang terjadi," kata Lallana seperti dikutip dari Independent.

Namun nyatanya ia baru dimainkan satu kali sebagai pemain inti dari enam pertandingannya di Liga Primer Inggris 2017/2018 setelah sembuh. Tapi ia masih berterima kasih kepada manajernya, Jurgen Klopp, karena masih diberikan kesempatan berada di skuat utama.

Walaupun Lallana merasa selalu menjalani sesi latihan dengan baik. "Saya frustrasi karena menonton dari pinggir lapangan. Tapi itu bagus untuk melihat seberapa banyak kemajuan kami. Menjadi bagian dari itu (skuat utama) lagi adalah perasaan yang hebat," tutur pemain 29 tahun tersebut.

Rasa frustrasi Lallana bisa dimengerti karena persaingan cukup ketat di posisi penyerang sayap Liverpool musim ini. Dua posisi sayap Liverpool yang diperani Mohamed Salah dan Sadio Mane tidak tergantikan. Apalagi ditambah dengan keberadaan Alex Oxlade-Chamberlain dan Roberto Firmino pun bisa dimainkan sebagai pemain sayap.

Keberadaan merekalah yang membuat Klopp harus mengubah formasi awal 4-3-3 andalannya menjadi 4-2-3-1 ketika melawan Burnley. Klopp ingin memaksimalkan potensi Lallana di posisi gelandang serang yang merupakan posisi aslinya. Pada musim sebelumnya, ia diandalkan menjadi pemain sayap dan mencetak sembilan gol serta tiga asis dari 31 laga.

Tapi impresifnya Mane dan Salah membuat Liverpool lupa kepada jasa Lallana pada musim lalu. Dampaknya kepada psikologisnya sendiri sehingga mencekik lawan. Apalagi setelah rekan-rekannya gagal mengalahkan Tottenham di level senior. Lallana yang terkenal ramah membuat kaget banyak kalangan atas cekikannya pada laga tersebut.

Kondisi Liverpool U-23 pada laga itu semakin parah karena George Johnston pun diusir wasit pada menit 88` setelah mendapatkan kartu kuning kedua. "Saya belum pernah melihat reaksi Lallana seperti itu sebelumnya," ungkap Neil Critchley selaku Manajer Liverpool U-23 seperti dikutip dari Daily Mail.

Komentar