Verdi Buat Kesebelasan-kesebelasan Besar Italia Gigit Jari

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Verdi Buat Kesebelasan-kesebelasan Besar Italia Gigit Jari

Simone Verdi menjadi motor perlawanan Bologna saat mengimbangi Internazionale Milan pada pertandingan pekan kelima Serie A 2017/18. Golnya menahan imbang 1-1 Inter, yang tampil positif pada awal musim.

Kontribusi itu menjadi salah satu alasan dipanggilnya Verdi ke Tim Nasional (timnas) Italia pada jeda internasional Oktober lalu. Ia disiapkan untuk menghadapi Makedonia dan Albania. Sebelumnya, terakhir kali Verdi dipanggil timnas saat menghadapi Belanda di pertandingan persahabatan pada Maret 2017.

Dipanggilnya pemain sayap multiposisi itu memunculkan kejutan lain. Giampiero Ventura selaku Pelatih Italia saat itu mengorbankan tidak dipanggilnya Mario Balotelli (OGC Nice) dan Simone Zaza (Valencia) yang sedang subur bersama kesebelasannya masing-masing.

Namun Verdi cuma dimainkan ketika melawan Makedonia, menggantikan Federico Bernardeschi pada menit ke-64. Sepulang dari membela Italia, Verdi kembali membuat sensasi ketika mencetak dua gol ke gawang Crotone melalui dua eksekusi tendangan bebas dengan kaki yang berbeda. Gol pertama Verdi dicetak memakai kaki kiri pada menit ke-38; satu eksekusi lagi dicetak pemain sayap 25 tahun itu memakai kaki sebelah kanan beberapa saat sebelum turun minum.

Roberto Donadoni yang merupakan pelatihnya di Bologna juga terus memberikan pujian untuk pemain bernomor punggung sembilan tersebut. Salah satunya ketika Verdi menyumbangkan satu gol dan satu asis ketika mengalahkan Sampdoria pada giornata 14 Serie A musim ini.

"Siapa yang sudah cukup baik? Ada prospek yang bagus dari Verdi, tapi ada juga yang masih berkembang dan punya potensi besar," kata Roberto Donadoni, pelatih kepala Bologna.

Donadoni tidak asal berbicara soal perkembangan Verdi. Buktinya, pemainnya itu mengalami peningkatan soal rataan tembakan tepat sasaran per laga sejak masih memperkuat Eibar pada musim panas 2015. Di kesebelasan itu Verdi cuma mampu melepaskan 0,7 tembakan perlaga.

Kemudian ketika pindah ke Carpi, percobaan tembakan ke arah gawang meningkat menjadi 1,9 per laga. Tibalah Verdi di Bologna dan rataan percobaan tembakan meningkat menjadi 2 tembakan perlaga. Musim ini, Verdi mampu melepaskan 3 tembakan ke arah gawang di setiap pertandingannya.

Kontribusinya itu berbuah enam gol dan tujuh asis, dan berhasil membawa Bologna berada di peringkat 12 klasemen sementara Serie A musim ini. Verdi sendiri merasa peningkatan permainnanya itu karena banyak pelatih di dalam karirnya yang telah memberikannya pelajaran-pelajaran penting.

"Yang pertama benar-benar percaya pada saya adalah Giampiero Ventura saat ia membawa saya menjauh dari Milan. Maurizio Sarri juga berulang kali mengatakan kepada saya bahwa saya bisa menjadi pemain penting. Lalu saya tiba di Bologna dan saya berkembang," aku Verdi.

Mencampakan SSC Napoli

Gol Verdi ke gawang Inter meninggalkan bekas. Inter mengincar Verdi pada bursa transfer Januari 2017 dan sempat bersedia menukarnya dengan Yann Karamoh agar Bologna melepas Verdi. Juventus, Napoli, dan West Ham United juga ikut mengincar Verdi.

Atas ketertarikan terhadap Verdi, Donata Orgnoni selaku agen Verdi membocorkan bahwa kliennya tidak akan meninggalkan Bologna pada bursa transfer kali ini. Jika pun Verdi dilepas, hal itu mungkin terjadi pada bursa transfer musim panas nanti dengan harga 25 juta euro. Verdi hanya dibeli seharga 1,5 juta dari AC Milan pada Juli 2016.

"Saya tidak berpikir kemungkinan untuknya pergi ke manapun pada jendela transfer Januari. Kami pun belum menerima tawaran resmi atau dihubungi, tidak juga dari Inter. Kami memperbaharui kontraknya pada akhir musim lalu dan dia bertahan di Bologna sampai 2021," ujar Orgnoni seperti dikutip dari HITC.

Verdi sendiri pun mengatakan bahwa ia tidak ingin meninggalkan Bologna dalam waktu dekat. Verdi ingin membela Bologna setidaknya sampai akhir musim ini.

"Itu bukan berarti menjelaskan saya bertahan di sini untuk bertahun-tahun, tapi saya bahagia di sini. Saya harus melanjutkan melakukan yang terbaik dengan Bologna," beber pemain yang merupakan jebolan akademi AC Milan tersebut.

Tapi Napoli tidak menyerah begitu saja. Kesebelasan itu tetap mengejar Verdi hingga menyiapkan 25 juta euro untuk memboyongnya. Bologna sendiri sudah menyepakati harga tersebut dan keputusan tinggal bergantung kepada Verdi sendiri. Ia merasa tersanjung dengan tawaran Napoli kepadanya.

Apalagi Napoli merupakan salah satu kandidat peraih gelar juara Serie A musim ini. Tapi lagi-lagi Verdi menegaskan bahwa ia tidak akan meninggalkan Bologna saat ini. "Saya sudah memikirkannya, tapi akhirnya saya kembali ke keputusan saya (bertahan di Bologna)," tegas Verdi.

Padahal Verdi terus dirayu pelatih dan pemain Napoli untuk bergabung kepada kesebelasan tersebut. "Luigi Sepe dan Lorenzo juga memanggilku, tapi aku tidak ingin menipu siapapun," tutur mantan pemain Torino tersebut.

Rencananya Verdi akan dijadikan suksesor Jose Callejon atau rotasi Lorenzo Insigne. Tapi perpindahan pemain berbakat menuju kesebelasan besar di Serie A terkadang cukup kejam. Tidak jarang perpindahan itu justru berujung di bangku cadangan dan tidak bertahan lama.

Tawaran Napoli kepada Verdi bisa memberinya kesempatan bagus untuk mendapatkan peran penting di persaingan scudetto dan bermain di Eropa. Apalagi sulit untuk berpikir bahwa di bawah bimbingan Sarri tidak akan membuatnya lebih baik. Tapi ia masih berkeras hati tidak ingin meninggalkan Bologna. Jika melihat apa yang Verdi katakan sejauh ini tentang transfernya, ia baru akan mempertimbangkan kepergiannya pada bursa transfer musim panas nanti.

(pik)

Komentar