Cara Marko Simic Agar Produktif di Asia Tenggara dan Persija Jakarta

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cara Marko Simic Agar Produktif di Asia Tenggara dan Persija Jakarta

Setidaknya ada empat pemain asing yang mengikuti seleksi di Persija Jakarta pada akhir Desember 2017 lalu. Tapi tidak bagi Marko Simic yang merupakan pemain asing dari Kroasia. Ia diumumkan menjadi pemain resmi Persija tanpa adanya proses seleksi. Kepercayaan Persija pada Simic pun terlihat pada durasi kontrak sang pemain.

"Kami kontrak Marko Simic selama dua musim. Tetapi ada syarat-syarat khusus yang harus dilakukannya. Harus profesional. Ada perjanjian jumlah gol yang harus dibuat olehnya," ujar Gede Widiade selaku Direktur Persija, seperti dikutip dari Goal Indonesia.

Simic pun menjadi pemain kesembilan yang resmi didatangkan Persija untuk Liga 1 2018. Sebelumnya, Persija sudah mendatangkan Ahmad Syaifullah, Arthur Bonai, Asri Akbar, Dany Saputra, Marko Kabiay, Riko Simanjuntak, Septianus Alua dan Valentino Telaubun.

Meski rekam jejak Simic tak terlalu impresif, tapi ia sempat menjadi pemuda Kroasia potensial. Itu terbukti ketika ia membela timnas Kroasia U19, U20 hingga U21. Ketika itu pun ia bermain dengan nama-nama beken seperti Ivan Rakitic, Ivan Perisic, Nikola Kalinic, Milan Badelj, hingga Dejan Lovren. Simic bermain tujuh kali bersama mereka dengan mencetak tiga gol.

Di Persija, Simic bukanlah penyerang Kroasia pertama yang didatangkan klub ibu kota tersebut. Sebelumnya ada Ivan Bosnjak yang direkrut untuk Indonesian Super League (ISL) 2014. Tapi Bosnjak gagal memuaskan Persija karena cuma mencetak empat gol dari 14 pertandingan.

Jika berbicara soal gol, Simic belum pernah mencetak lebih dari 10 gol untuk suatu kesebelasan selama kariernya. Gol terbanyak yang dicetaknya diukir saat musim lalu ketika memperkuat Melaka United di Liga Malaysia. Ia mencetak sembilan gol dari sembilan pertandingannya bersama Melaka sepanjang musim lalu. Sebelum membela Melaka, Simic mencetak tujuh gol dari 13 pertandingan bersama Negeri Sembilan dalam musim yang sama.

Dengan catatan di Malaysia musim lalu, Persija memang bisa berharap banyak pada Simic. Pemain yang kini berusia 29 tahun itu pun mengaku pernah melihat pertandingan Persija ketika melawan Bhayangkara FC pada pertandingan terakhir Liga 1 2017.

"Pertandingan (Persija) terakhir luar biasa ketika mereka mengalahkan Bhayangkara meski ketinggalan dan bermain dengan 10 pemain," ujar pemain yang pernah membela timnas Kroasia junior itu seperti dikutip dari Kompas.

Simic memang bukan pemain baru di sepakbola Asia Tenggara. Sudah lima kesebelasan dari dua negara berbeda Asia Tenggara yang sudah dibelanya. Tiga kesebelasan dari Vietnam dan dua dari Malaysia. Vietnam jadi percobaan negara Asia Tenggara pertamanya dengan memperkuat Becamex Binh Duong, Dong Thap dan Long An.

Sebelum memulai petualangannya di Asia Tenggara, Simic memperkuat Pordenone yang merupakan kesebelasan dari Serie-C Italia. Tapi ia cuma dimainkan satu kali di kesebelasan dari divisi tiga Italia tersebut.

Total, sudah 16 kesebelasan dirasakan Simic. Bisa dua kali ia berganti kostum dalam satu tahun. Bahkan Simic pernah tiga kali berganti kesebelasan dalam satu musim. Terjadi pada 2012 lalu saat berkarier di Liga Hungaria. Ia pindah dari Vasas VC ke Ferencvaros dan kemudian hijrah ke GKS Belchatow di Liga Polandia.

Mulai Menemukan Cara Menaklukkan Sepakbola Asia Tenggara

Para pendukung Persija baru bisa menyaksikan penampilan Simic langsung ketika uji tanding melawan Persika Karawang. Stefano Cugurra Teco selaku Pelatih Persija mengaku terkesan dengan penampilan Simic yang diturunkan sekitar 20 menit pada laga tersebut. Padahal Simic tidak mencetak gol pada pertandingan yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Persija.

"Marco Simic baru dua hari bergabung dengan kami dan belum pernah ikut latihan. Akan tetapi, hari ini penampilannya bagus meski harus dikoreksi lagi," ujar Teco usai pertandingan di Stadion Soemantri Brodonegoro, Sabtu (30/12/2017) seperti yang dikutip dari Bola.

Kemudian Simic mendapatkan pesaing baru di lini depan Persija atas kedatangan Ivan Carlos dari Persela Lamongan. Tapi Simic membuktikan diri melalui gol yang dicetaknya ketika bermain imbang 2-2 melawan Madura United dalam ajang Suramadu Cup 2018 di Stadion Bangkalan, Senin (8/1).

Simic mencetak gol pada menit 84 melalui eksekusi tendangan bebas yang mengarah ke sudut kanan gawang Madura yang dijaga Satria Tama. "Marko Simic sudah langsung tune in. Poin plusnya dia sudah mencetak gol. Tentu kami akan banyak melakukan evaluasi lagi," tutur Teco seperti dikutip dari Viva News.

Gol kembali dicetak Simic ketika menghadapi Kedah FA dalam ajang yang sama. Ia dimainkan sejak awal pertandingan dan mencetak gol pada menit 22 melalui sundulan kepalanya hasil umpan dari Ismed Sofyan. Duel udara memang menjadi salah satu andalan permainan Simic yang memiliki tinggi 1,8 meter.

Permainan jebolan akademi Rijeka itu sangat mengandalkan kondisi fisik tubuhnya. Selain tinggi, Simic juga berbadan kekar yang sering digunakan untuk berduel fisik dengan musuh-musuhnya. Maka tidak jarang golnya terjadi setelah ia berani berduel dengan lawannya, salah satunya saat gol ke gawang Kedah.

Kondisi fisiknya itulah yang membuatnya mahir dalam menahan bola sehingga lawan sulit merebut dari kakinya. Kendati berbadan tinggi dan kekar, Simic merupakan penyerang yang cukup cepat. Maka dari itu ia juga sering bergerak melebar dan bahkan bisa dijadikan pemain sayap maupun gelandang serang.

https://twitter.com/ultras_melody/status/946415709503942658">

Simic memang belum mencetak lebih dari 10 gol dengan satu kesebelasan di setiap musimnya. Tapi catatan golnya di sepakbola Asia Tenggara semakin membaik dari musim ke musim. Simic tampak sudah menemukan apa yang harus dilakukannya untuk mencetak gol di sepakbola Asia Tenggara melalui kondisi fisik dan keberaniannya berduel dengan lawan.

Sumber foto: Twitter @Persija_JKT

Komentar