Insiden Tahun Baru yang Membuat Nainggolan Dihukum Roma

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Insiden Tahun Baru yang Membuat Nainggolan Dihukum Roma

Radja Nainggolan selalu menjadi andalan di lini tengah AS Roma sejak didatangkan dari Cagliari pada Januari 2014. Tapi Roma tidak akan mengandalkannya saat pertandingan Serie-A 2017/2018 melawan Atalanta di Stadion Olimpico, Minggu (7/1).

Hal itu karena munculnya unggahan live video Nainggolan yang sedang merayakan tahun baru. Sebetulnya lumrah saja video tahun baru diupload setiap pesepakbola. Namun video yang diunggah Nainggolan di akun Instagramnya itu memperlihatkan dirinya sedang merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol.

Pada video itu juga ia terlihat mabuk jika dilihat dari cara berjalannya yang terhuyung. Begitu pun ketika bermain tenis virtual bersama teman-temannya. Video itu pun mendapatkan sorotan dari media-media olahraga di Italia. Sorotan itu membuat Nainggolan menulis status di akun Twitternya untuk menyindir media-media olahraga di Italia.

"Bahkan di tahun baru pun yang Anda pikirkan hanyalah membuat berita. Selamat tahun baru untuk semua orang kecuali mereka (media). Pergilah mencari kehidupan," tulisnya.

Tapi ketika mulai latihan perdana bersama Roma setelah tahun baru, Nainggolan menuliskan permohonan maaf lewat Insta Story akun milikinya. Ia menjelaskan hanya ingin bersenang-senang bersama teman-temannya dalam perayaan malam tahun baru.

"Tentu saja saya tidak bermaksud memberikan contoh negatif. Karena itulah saya merasa perlu meminta maaf atas kata-kata dan tingkah laku saya. Forza Roma selamanya!!!" tulisnya.

Baca juga: Gelandang box-to-box yang Menuntut Segala Atribut.

Namun permintaan maaf itu tidak menghapuskan hukuman Roma kepadanya. Nainggolan dicoret dari skuat utama Roma yang akan menghadapi Atalanta malam nanti. Keputusan itu dianggap sudah sejalan dengan kode etik di Roma menurut Eusebio Di Francesco sebagai pelatihnya.

"Ini adalah kebijakan yang berlaku di seluruh dewan ketika ada orang dari AS Roma atau mewakilinya yang membuat kesalahan tertentu yang tidak lagi dapat diterima. Siapapun yang salah dengan cara yang sama akan dihukum dengan cara yang sama. Inilah aturannya," ujar Di Francesco seperti dikutip dari Daily Mail.

Perilaku Nainggolan berada di luar dugaan mantan Pelatih Sassuolo tersebut. Namun bagi Di Francesco, pertandingan melawan Atalanta lebih penting daripada insiden Nainggolan. Apalagi Roma membutuhkan kemenangan agar melesat ke papan atas klasemen sementara Serie-A musim ini.

"Jika ada orang lain yang memotretnya itu akan berbeda. Tapi kenyataannya yang dia melakukannya sendiri dan itu membuatnya semakin buruk. Radja tahu apa yang telah dilakukannya. Dia telah menerima tanggung jawabnya (hukumannya)," sambung Di Francesco.

Saat ini Roma masih berada di peringkat empat klasemen sementara dengan raihan 39 poin. Tertinggal tiga angka dari Internazionale Milan di peringkat tiga dengan koleksi 42 poin. Roma juga harus lebih ekstra lagi karena tertinggal delapan poin dari Juvenetus di peringkat dua dan sembilan poin dari SSC Napoli sebagai pemuncak klasemen sementara.

Sumber lain: ESPN FC.

Komentar