Wenger (Tidak Pernah Bisa) Menyamai Rekor Sir Alex

Analisis

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Wenger (Tidak Pernah Bisa) Menyamai Rekor Sir Alex

Butuh empat tahun untuk Arsene Wenger menyamai pencapaian Sir Alex Ferguson yang memegang rekor sebagai manajer dengan jumlah pertandingan terbanyak di Liga Primer Inggris. Pada 19 Mei 2013, Fergie memainkan pertandingan terakhirnya bersama Manchester United, klub yang telah ia latih sejak tahun 1986, di laga melawan West Bromwich Albion di The Hawthorns.

Laga antara West Brom menghadapi Man United berakhir dengan skor imbang 5-5. Meski gagal menandai akhir kariernya dengan kemenangan, laga tersebut tetaplah spesial bagi Fergie. Sebab itu merupakan pertandingan ke-810 yang ia lakoni di Liga Primer Inggris (dihitung sejak tahun 1992, saat Liga Primer pertama kali digulirkan). Catatan tersebut menjadikannya sebagai manajer dengan jumlah pertandingan terbanyak dalam sejarah Liga Primer.

Selama empat tahun Ferguson mempertahankan rekor sebagai manajer dengan jumlah pertandingan terbanyak di Liga Primer. Namun jelang berakhirnya tahun 2017, rekor Ferguson akhirnya disamai Arsene Wenger, yang memainkan laga ke-810 di kompetisi domestik saat Arsenal bertamu ke Selhurst Park menghadapi Crystal Palace, Jumat (29/12) dini hari WIB. Dalam laga tersebut, Wenger membawa Arsenal meraih kemenangan dengan skor 3-2.

Wenger telah berhasil menyamai rekor Sir Alex yang mencatatkan 810 pertandingan di Liga Primer, dan berpeluang besar melewatinya di pekan ke-21 Liga Primer nanti. Meski mampu menyamai catatan tersebut, namun soal pencapaian yang dihitung dari berbagai aspek seperti jumlah kemenangan hingga total trofi yang diraih, Ferguson masih mengungguli Wenger.

Dari aspek kemenangan, dalam 810 pertandingan yang dilakoni, Ferguson mencatatkan 528 kemenangan sementara Wenger hanya 468. Jumlah kekalahan yang dimiliki Ferguson juga terhitung lebih sedikit dari Wenger. Total, Fergie hanya menderita 114 kekalahan sementara Wenger 145.

Tak hanya itu, jumlah kebobolan Wenger juga terbilang lebih banyak dibanding Fergie. Dalam 810 pertandingan, gawang Arsenal yang ditukangi Wenger telah kebobolan 781 gol, sementara Man United di bawah asuhan Fergie hanya kebobolan 703 gol.

Mengukur dari aspek jumlah gelar juara, Fergie terbilang unggul jauh, meski hanya dipisahkan dengan angka "1" (13 berbanding 3). Selama 21 tahun menukangi Man United (dihitung sejak Liga Primer Inggris bergulir pada 1992) Ferguson telah memenangkan 13 trofi Liga Primer Inggris bersama "Setan Merah".

Uniknya dari total 13 trofi yang diraih Ferguson bersama Man United di Liga Primer Inggris, dibuatnya saat melakoni debut sebagai pelatih di Liga Primer pada musim 1992/93 dan akhir kariernya sebagai pelatih pada 2012/13

Sementara Wenger, sejak menukangi Arsenal pada musim 1996/97 silam ia baru bisa membawa Arsenal juara pada musim keduanya menukangi Arsenal pada 1997/98. Setelah itu, selama empat musim lamanya Arsenal berpuasa gelar, namun Wenger tetap menjadikan The Gunners sebagai kesebelasan papan atas Liga Primer saat puasa gelar melanda.

Baru pada musim 2001/02, Wenger kembali meraih gelar juara bersama Arsenal, yang berlanjut pada musim 2003/04. Gelar juara Liga Primer yang diraih Arsenal pada 2003/04 terkesan spesial, karena Wenger mampu memberikan prestasi tersebut dengan melalui semua pertandingan di kompetisi domestik tanpa sekalipun menelan kekalahan (invincible).

Perbandingan dari hal-hal yang bersifat subjektif­

Menilai perbandingan antara Wenger dan Ferguson, sebenarnya agak kurang menarik bila pembahasannya hanya berkutat pada jumlah kemenangan atau total trofi yang keduanya raih selama melakoni 810 pertandingan di Liga Primer Inggris. Sebab ada banyak aspek yang juga menarik untuk dijadikan perbandingan pencapaian antara Wenger dan Ferguson selama ini.

Dalam konteks yang berbeda, Daily Mail membeberkan beberapa perbandingan lain antara Wenger dan Ferguson dari aspek kesuksesan mendatangkan pemain dan pengorbitan pemain muda.

Dalam aspek pembelian pemain, Wenger dinilai lebih unggul dari Ferguson. Sportsmail memberikan penilaian 7.5 bagi Wenger sementara Fergie mendapat nilai 7.0 dalam urusan pembelian pemain.

Tidak semua pembelian Wenger tergolong sebagai pembelian sukses, namun Thierry Henry, Patrick Vieira, Kolo Toure, Mesut Oezil, hingga Alexis Sanchez menjadi faktor pendukung kejelian Wenger dalam melihat potensi pemain yang ia datangkan.

Henry, Vieira, Oezil, dan Sanchez bisa dibilang sebagai contoh pembelian sukses Wenger dari era yang berbeda. Terlebih Henry dan Vieira, yang menjadi sosok sentral dalam peningkatan performa Arsenal di bawah kepemimpinan Wenger pada era akhir 1990 hingga 2000-an. Kedua pemain tersebut sebelumnya tidak terlalu dikenal pada awal kemunculannya sebagai pesepakbola.

Namun setelah didatangkan Arsenal, Henry dan Vieira menemukan masa keemasan bersama The Gunners. Begitu pula dengan Kolo Toure yang didatangkan Wenger setelah melihat potensinya melalui proses seleksi. Wenger berhasil menjadikan Toure sebagai salah satu pemain belakang terbaik yang pernah berkiprah di Liga Primer Inggris.

Henry dan Vieira. Sumber: Picssr

Sementara Fergie, terkesan lebih sederhana dalam proses mendatangkan pemain. Tidak banyak pemain bintang yang ia datangkan, meski sebenarnya ia memiliki kesempatan mendatangkan pemain bintang mengingat sokongan dana besar yang bisa ia dapatkan dari tim sekelas Man United.

Namun dari kecenderungan Ferguson yang lebih gemar mendatangkan pemain biasa saja ke Old Trafford telah membuktikan kepiawaiannya dalam menyulap pemain biasa saja menjadi luar biasa, mirip dengan Wenger sebenarnya. Beberapa contoh pemain yang berhasil ia asah kebintangannya adalah Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney.

Dari aspek pengorbitan pemain muda, Wenger dikenal sebagai manajer yang jeli dalam melihat potensi pemain muda. Banyak pemain muda yang sukses diorbitkan Wenger menjadi pemain bintang. Contohnya adalah Ashley Cole dan Francesc Fabregas (diambil dari akademi Barcelona). Kedua pemain tersebut mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pesepakbola unggulan, baik di Arsenal maupun di kesebelasan lain.

Sementara dalam beberapa tahun terakhir, Jack Wilshere dan Hector Bellerin menjadi dua nama yang berhasil diorbitkan Wenger dari tim pemuda Arsenal ke tim senior. Bellerin ditemukan di akademi Barcelona, sementara Wilshere bergabung pada usia sembilan tahun dan berhasil naik melalui setiap tingkat akademi. Wenger layak mendapat pujian karena menemukan para permata seperti Fabregas, Cole, Wilshere, hingga Bellerin.

Class of 92. Sumber: Daily Mail

Sementara Sir Alex, dari sekian banyaknya pemain muda yang ia diorbitkan ke tim senior Man United, paling terkenal adalah pemain-pemain yang masuk dalam jajaran Class of 92. Para pemain seperti Neville bersaudara (Gary dan Phil), Paul Scholes, Ryan Giggs, David Beckham, serta Nicky Butt yang datang ke tim senior melalui akademi Man United di tahun yang sama, dan melanjutkan karier mereka dengan cemerlang di tingkat klub maupun internasional.

Dalam konteks ini, Sportsmail menganggap Ferguson lebih unggul dengan memberikan nilai 9, sementara Wenger 7.5.

***

Sebentar lagi Wenger akan melampaui rekor Sir Alex dalam hal jumlah pertandingan. Sementara dalam hal jangka waktu menukangi satu kesebelasan, Wenger "hanya" butuh sekitar 5 tahun lagi untuk menyamai Ferguson yang menukangi United selama 27 tahun (Wenger akan melewati pencapaian Ferguson dalam hal ini jika kita hanya menghitung era Liga Primer saja). Namun dalam hal pencapaian, apa yang Sir Alex raih bersama Man United sepertinya akan sulit Wenger samai di Arsenal.

Meski demikian, apapun hasil dari perbandingan antara Wenger dan Fergie dalam 810 laga di Liga Primer Inggris, kedua sosok tersebut tetaplah sosok yang patut dihormati. Keduanya adalah legenda dalam sepakbola Inggris. Satu hal lain, kedua sosok tersebut merupakan tauladan, banyak hal positif yang bisa dipelajari dari sosok Wenger dan Sir Alex, terlebih mengenai loyalitas, kesetiaan, dan dedikasi. Di sepakbola modern, di mana pergantian manajer sudah seperti "membeli kacang", kasus seperti Ferguson dan (terutama) Wenger merupakan contoh yang entah kapan bisa disamai manajer yang lain.

Komentar