Tantangan untuk Montella Lebih Berat Setelah Menjadi Pelatih Sevilla

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tantangan untuk Montella Lebih Berat Setelah Menjadi Pelatih Sevilla

Vincenzo Montella resmi ditunjuk sebagai manajer baru Sevilla FC. Dilansir dari halaman resmi Sevilla, Montella akan menandatangani kontrak bersama klub berjulukan Sevillistas itu pada Jumat (29/12) malam waktu setempat. Sebelum menandatangani kontrak bersama Sevilla, Montella dijadwalkan bertemu dengan para petinggi AC Milan pada Jumat siang, untuk menyelesaikan proses pemutusan kontraknya bersama Rossoneri.

“Dia akan memimpin tim dalam latihan pada hari Sabtu pagi sebelum dipresentasikan secara formal. Menunggu kedatangan Montella, latihan akan dipimpin oleh pelatih Luis Tevenet dan Carlos Marchena. Rincian tim pelatih baru Sevilla FC akan segera diumumkan dalam waktu dekat,” terang Sevilla dalam keterangan resmi.

Di Sevilla, Montella diikat kontrak hingga 2019 mendatang. Bagi Montella, Sevilla merupakan kesebelasan keenam yang pernah ia latih. Selain itu, melatih Sevilla juga akan menjadi pengalaman baru baginya melatih di luar Italia.

Sejak memutuskan pensiun sebagai pesepakbola pada akhir musim 2008/09, Montella langsung menjalani karier kepelatihan dengan menukangi AS Roma U-15. Selama dua musim berkiprah bersama tim junior AS Roma, pada 21 November 2011 ia naik kelas menukangi tim senior, menjadi pelatih interim menggantikan posisi Claudio Ranieri.

Pencapaian Montella bersama Roma terbilang baik pada saat itu, I Lupi dibawanya finis di urutan enam klasemen akhir Serie A Italia musim 2010/11. Namun prestasi tersebut tak bisa meyakinkan para petinggi Roma untuk mempertahankannya di posisi manajerial I Lupi. Pada musim 2011/12, Montella menerima pinangan Catania dengan durasi kontrak selama dua musim.

Prestasi Montella bersama Catania terbilang cukup baik, klub asal Sisilia Timur itu dibawanya menempati posisi papan tengah di klasemen akhir Serie A musim tersebut. Sebuah rekor tercipta kala itu, Montella menjadi pelatih Catania pertama dalam delapan tahun terakhir yang mampu membuat klub berjuluk Rossazzurri itu finis di klasemen akhir Serie A di atas Palermo yang merupakan rival sekota Catania.

Setelah kompetisi musim 2011/12 berakhir, Montella memutuskan mengakhiri kontraknya bersama Catania lebih cepat setelah Fiorentina meminangnya. Selama tiga musim mengarsiteki Fiorentina, Montella berhasil membawa Viola menjadi kesebelasan papan atas Serie A, selain itu ia juga mampu membawa Fiorentina mencapai final Copa Italia 2014 dan semifinal Piala Europa 2014/15.

Setelah Fiorentina, Sampdoria menjadi kesebelasan lain yang pernah ditukangi Montella pada pertengahan musim 2015/16. Namun kiprahnya tak berlangsung lama bersama Sampdoria, pada akhir musim tersebut ia dipinang AC Milan. Pada musim pertamanya bersama AC Milan, Montella sukses membawa Rossoneri kembali berkompetisi di Eropa setelah absen selama tiga musim lamanya.

Kembalinya Milan berkompetisi di Liga Europa saat itu sebenarnya lebih karena faktor keberuntungan. Pada akhir musim 2016/17 mereka finis di urutan ke-6, sejatinya posisi tersebut tidak bisa mengantarkan mereka mendapatkan tiket berlaga di Liga Europa.

Hanya saja dua finalis Coppa Italia memastikan diri berlaga di Liga Champions (Juventus) dan Liga Europa (Lazio). Karena itulah Milan yang berada di posisi keenam mendapatkan durian runtuh dengan menggenggam tiket ke Liga Europa musim 2017/18. Meski begitu, hal tersebut tak membuat posisi Montella sebagai pelatih Milan goyah.

Pada musim 2017/18 ia masih dipercaya menukangi Rossoneri. Pada musim keduanya membesut Milan, Montella dimanjakan dengan besarnya pagu transfer yang diberikan petinggi klub kepadanya. Kesempatan tersebut tak ia sia-siakan, 11 pemain baru didatangkan ke San Siro, salah satunya adalah Leonardo Bonucci yang diboyong dari Juventus.

Banyaknya pemain baru yang didatangkan Milan pada bursa transfer musim panas lalu justru menjadi awal petaka bagi karier Montella. Proses adaptasi para pemain baru yang berjalan lambat membuat permainan Milan tidak sesuai ekspektasi. Hingga November 2017, Milan terpuruk di papan tengah yang kemudian membuat Montella di pecat pada 27 November. Posisinya digantikan oleh Gennaro Gattuso.

Setelah dipecat Milan, Montella tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pekerjaan baru. Selang sebulan setelah menganggur, Sevilla langsung meminangnya. Posisi pelatih Sevilla saat ini memang tak bertuan setelah beberapa pekan lalu mereka memutus kontrak Eduardo Berizzo yang dinilai gagal mengangkat performa tim.

Menukangi Sevilla akan menjadi tantangan besar bagi Montella, sebab sebelum dipecat Berizzo mampu membawa Sevillistas menempati posisi lima besar di klasemen sementara La Liga musim ini. Selain itu, Sevilla juga memastikan lolos ke babak 16 besar Liga Champions; mengahadapi Manchester United. Ini artinya, dipecat Milan justru membuat Montella punya tantangan yang lebih berat bersama Sevilla.

Komentar