Tersingkir dari Liga Champions bisa jadi Kabar Baik untuk Atletico

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tersingkir dari Liga Champions bisa jadi Kabar Baik untuk Atletico

Hasil imbang 1-1 melawan Chelsea di Stamford Bridge Rabu (6/12) dini hari WIB memastikan Club Atletico de Madrid tersingkir dari Champions League. Atletico akan melanjutkan perjalanannya di kejuaraan Eropa musim ini dari fase gugur Europa League, putaran 32 besar.

Tersingkir dari Champions League bisa jadi kabar baik untuk Atletico. Terakhir kali Atletico tersingkir ke Europa League, mereka malah menjuarai UEFA Super Cup.

Dari Champions League ke Europa League

Atletico Madrid menduduki peringkat keempat di La Liga musim 2008/09. Tepat di atas Atletico adalah Sevilla; FC Barcelona juara, dengan Real Madrid sebagai runner-up. Ketiga klub tersebut lolos langsung ke fase grup Champions League 2009/10, sementara Atletico memulai perjalanan dari play-off.

Lawan Atletico adalah Panathinaikos, runner-up liga Yunani musim 2008/09. Pertandingan leg pertama yang digelar di Athena, 19 Agustus 2009, berakhir dengan kedudukan 3-2 untuk kemenangan tim tamu. Saat bertindak sebagai tuan rumah enam hari berselang, Atletico menang dua gol tanpa balas. Atletico lolos dengan agregat 5-2.

Dalam pengundian fase grup, Atletico menempati pot 3. Hasil undian menempatkan Atletico di Grup D bersama Chelsea, peringkat ketiga Premier League 2008/09 (pot 1); FC Porto, juara liga Portugal 2008/09 (pot 2); dan APOEL FC, juara liga Siprus 2008/09 sekaligus debutan Champions League (pot 4).

Tabel klasemen akhir Grup D menempatkan setiap klub di posisinya masing-masing. Chelsea lolos sebagai juara grup dengan 14 poin, sementara Porto sebagai runner-up dengan 12 poin. Atletico dan APOEL sama-sama hanya berhasil mengumpulkan 3 poin.

Perjalanan fase grup Atletico dimulai dengan hasil imbang tanpa gol melawan APOEL di Vicente Calderon. Bertandang ke Estadio do Dragao pada matchday dua, Atletico kalah dua gol tanpa balas dari Porto. Di Stamford Bridge, Atletico malah kalah telak empat gol tanpa balas. Satu poin dari tiga pertandingan pertama, tanpa sekali pun mencetak gol, menempatkan Atletico di posisi sulit lolos.

Gol pertama baru tercipta di matchday empat. Menjamu Chelsea di Vicente Calderon, Sergio Aguero memecah kebuntuan di menit ke-66. Chelsea mencetak dua gol balasan di menit ke-82 dan ke-88, keduanya oleh Didier Drogba. Atletico selamat dari kekalahan berkat gol kedua Aguero, di menit pertama injury time.

Hasil imbang kedua diiringi hasil imbang berikutnya. Bertandang ke Nicosia pada matchday kelima, Atletico bermain imbang 1-1. Gol penyeimbang yang dicetak Simao Sabrosa di menit ke-62, balasan untuk gol cepat Nenad Mirosavljevic di menit kelima, nantinya terbukti sangat penting.

Atletico kalah tiga gol tanpa balas saat menjamu Porto di matchday enam. Di saat yang bersamaan, APOEL bermain imbang 2-2 melawan Chelsea di Stamford Bridge. Raihan poin Atletico dengan APOEL, setelah enam pertandingan, sama banyak. Selisih gol Atletico sebenarnya lebih buruk dari APOEL; Atletico -9, sementara APOEL -3. Namun Atletico menduduki peringkat ketiga berkat kemenangan head-to-head atas APOEL, itu pun berkat keunggulan gol tandang.

Bersama tujuh tim lain, Atletico ditransfer ke fase gugur Europa League. Dibanding Unirea Urziceni, Juventus, VfL Wolfsburg, Olympique de Marseille, Liverpool, Rubin Kazan, dan Standard Liege, raihan Atletico adalah yang terburuk: tiga poin, tiga gol, 12 kebobolan.

Tiga Kali Menang Agregat 2-2

Pegundian 32 besar Europa League dilakukan seperti ini: 12 juara grup Europa League beserta empat peringkat ketiga terbaik Champions League berada di pot yang sama dan tidak akan saling berhadapan. Lawan-lawan mereka adalah 12 runner-up Europa League dan empat terburuk di antara klub-klub yang ditransfer dari Champions League. Hasil undian mempertemukan Atletico Madrid dengan Galatasaray, juara Grup F.

Leg pertama, yang digelar di Vicente Calderon pada 18 Februari 2010, berakhir imbang 1-1. Gol pembuka oleh Jose Antonio Reyes pada menit ke-23 dibalas Abdul Kader Keita di menit ke-77. Leg kedua digelar di Ali Sami Yen, Istanbul, 25 Februari 2010. Simao Sabrosa memecah kebuntuan di menit ke-63, namun Keita menyamakan kedudukan tiga menit berselang. Diego Forlan, dengan gol yang ia cetak di menit ke-90, membawa Atletico lolos dengan agregat 3-2.

Sporting Clube de Portugal menjadi lawan Atletico berikutnya. Atletico kembali menjadi tuan rumah untuk leg pertama, sebuah pertandingan yang berakhir imbang tanpa gol. Empat gol tercipta di babak pertama leg kedua. Gol cepat Sergio Aguero di menit ketiga dibalas Liedson di menit ke-16. Aguero kembali mencetak gol, setengah jam setelah gol pertamanya. Anderson Polga menyamakan kedudukan di menit pertama injury time. Kedudukan bertahan hingga akhir pertandingan, dan Atletico lolos berkat keunggulan gol tandang dalam agregat 2-2.

Perempat-final mempertemukan Atletico dengan Valencia, dengan Atletico sebagai tamu di leg pertama. Di Mestalla, pertandingan berakhir imbang 2-2. Atletico unggul lebih dulu lewat gol Diego Forlan di menit ke-59; Manuel Fernandes membalas tujuh menit berselang. Antonio Lopez mengembalikan keunggulan Atletico pada menit ke-72, namun David Villa menyamakan kedudukan sepuluh menit setelahnya. Atletico mengantungi keunggulan gol tandang, dan hasil imbang 0-0 pada leg kedua membawa mereka melaju ke semifinal.

Liverpool, yang tersingkir dari Grup E Champions League, menjadi lawan Atletico di semi-final. Atletico bertindak sebagai tuan rumah di leg pertama. Gol tunggal Diego Forlan di menit kesembilan memenangkan timnya. Di Anfield, Liverpool membalas kekalahan dengan skor yang sama, berkat gol Alberto Aquilani di menit ke-44. Pertandingan berlanjut ke babak tambahan.

Yossi Benayoun membawa Liverpool unggul di menit ke-95. Keunggulan dukungan publik, walau demikian, tak berarti banyak. Diego Forlan mencetak gol balasan di menit ke-102, memaksa pertandingan berakhir dengan kedudukan 2-1 untuk kemenangan Liverpool. Agregat 2-2 dan keunggulan gol tandang, walau demikian, berarti yang berhak lolos ke final adalah Atletico.

Di HSH Nordbank Arena, Hamburg, 12 Mei 2010, Atletico berhadapan dengan Fulham. Waktu normal berakhir dengan kedudukan imbang 1-1, berkat gol Diego Forlan dan Simon Davies yang hanya berjarak lima menit dari satu sama lain (Forlan menit ke-32, Davies ke-37). Pada babak tambahan, tepatnya di menit ke-116, Forlan kembali mencetak gol. Atletico menjuarai Europa League.

Dengan status juara Europa League, Atletico tampil di UEFA Super Cup perdananya, pada 27 Agustus 2010. Lawan mereka di Stade Louis II, Monaco, adalah Internazionale Milan yang juga belum pernah ambil bagian di UEFA Super Cup. Inter boleh jadi berstatus kejuaraan yang lebih bergengsi, kejuaraan yang tak mampu Atletico lalui dengan mulus, Champions League. Namun malam itu, Atletico juaranya. Dua gol Jose Antonio Reyes dan Sergio Aguero, masing-masing di menit ke-62 dan ke-83, tak mampu dibalas pemain Inter mana pun.

Komentar