Kelakar Inggris di Piala Dunia Dimulai oleh Media Mereka Sendiri

Backpass

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Kelakar Inggris di Piala Dunia Dimulai oleh Media Mereka Sendiri

The Sun adalah media yang sering membuat kesal banyak orang, terutama orang-orang di Inggris. Sama seperti tahun ini, pada 2009 juga dilangsungkan pengundian babak grup Piala Dunia 2010 (Afrika Selatan). Saat itu, Inggris tergabung di Grup C bersama Amerika Serikat, Slovenia, dan Aljazair.

“Aku pikir itu mungkin grup yang paling mudah di Piala Dunia,” kata mantan pemain tim nasional Inggris, Jack Charlton, setelah pengundian.

The Sun memang terlihat sangat sependapat dengan saudara Bobby Charlton tersebut. Namun pada kenyataannya, Charlton berkomentar demikian setelah ia membaca tajuk utama (headline) buatan The Sun.

Pada 5 Desember 2009, mereka membuat tajuk utama “EASY” di halaman depan surat kabar mereka.

“EASY” (artinya “mudah” dalam Bahasa Indonesia) di sini bukan sembarangan, karena itu adalah hasil permainan kata-kata dari singkatan-singkatan nama timnas yang tergabung di Grup C: England, Algeria, Slovenia, Yanks.

“Yanks” (jamak) sendiri memiliki arti sebagai orang yang hidup atau berasal dari Amerika Serikat, atau bentuk lain dari “Yankee” untuk istilah yang sama. Tidak sampai di situ, The Sun juga menyebut jika grup tersebut adalah “grup Inggris terbaik setelah The Beatles” dengan sebutan “grup” mengacu kepada kelompok atau grup band.

Sayangnya, rasa percaya diri ini tidak tertular di Piala Dunia 2010. Pada pertandingan pembuka, mereka bermain imbang 1-1 dengan Yanks (Amerika Serikat). Gol Amerika Serikat bahkan cukup awet terkenang karena hasil dari blunder Robert Green.

Keesokan harinya salah satu media Amerika Serikat, New York Post, kemudian membuat tajuk utama yang tidak kalah dari The Sun: “USA Wins 1-1” (Amerika Serikat Menang 1-1).

Nasib Inggris menjadi lebih tidak mudah lagi setelah di pertandingan kedua melawan Aljazair mereka kembali bermain imbang 0-0. Dua hasil imbang tersebut membuat Inggris harus bersusah payah di pertandingan ketiga agar lolos. Pada akhirnya mereka menang 1-0 atas Slovenia, tapi harus merelakan posisi juara grup kepada Amerika Serikat.

Tapi kelegaan Inggris hanya berlangsung singkat, karena di babak gugur mereka langsung disingkirkan oleh Jerman dengan skor 4-1.

Kita juga mengingat pertandingan ini karena bola sepakan Frank Lampard yang melewati garis gawang Jerman tidak disahkan menjadi gol, salah satu kejadian yang paling menginspirasi penggunaan teknologi garis gawang (goal line technology).

Kelakuan yang masih sama di 2017

Tidak mudah menentukan tajuk utama di surat kabar, tidak seperti di situs web yang jika salah bisa di-edit. Pada 2009 The Sun membuat tajuk utama yang terkesan merendahkan Aljazair, Slovenia, dan Amerika Serikat.

Kemudian, apa yang terjadi dengan tajuk utama setelah pengundian grup Piala Dunia 2018? Mereka kembali berulah meski tidak se-ngeselin 2009: “The Hand of God: Diego’s Boost for England”.

Tajuk tersebut ditulis karena Diego Maradona, yang terkenal dengan Gol Tangan Tuhan-nya (“Hand of God”), adalah sosok yang mengambil undian untuk Inggris. “Diego Maradona memberikan (handed) Inggris pengundian impiannya. Bos Three Lions, Gareth Southgate, sangat kurang ajar, ia mengakui ia hampir menghentikan Ketua FA, Greg Clarke, untuk meninju ke udara karena kegirangan,” tulis The Sun.

“Orang curang Argentina, Maradona, yang gol Hand of God-nya meng-KO kita di 1986, mengundi Inggris keluar dari Pot 2 menuju Grup G bersama kuda hitam Tunisia, Panama, dan unggulan Belgia.”

Namun kali ini The Sun tidak sendirian. Surat kabar bagian olahraga dari Mirror (bertajuk “Shake the Hand of God”), Daily Express (“Hand of God”), dan Star Sport (“That’s Handy”) juga ikut menulis tajuk senada.

Bahkan Gary Lineker yang menjadi pembawa acara di pengundian sempat menyinggung Maradona sambil bercanda: “Diego selalu handal dengan tangannya (Diego has always been good with his hands).”

Tidak hanya Maradona yang diajak berseloroh oleh Lineker. Fabio Cannavaro yang menjadi salah satu pengundi juga terkena senda gurau legenda Inggris tersebut: “Senang rasanya ada seorang Italia yang terlibat di Piala Dunia (It`s nice to have an Italian involved in the World Cup).”

Ada-ada saja memang. Untung setelah pengundian grup Piala Dunia 2018 ini tidak ada yang membuat tajuk “SERU” untuk Grup A: Saudi, Egypt, Russia, Uruguay.

Pada pengundian grup Piala Dunia 2010, Inggris (terutama The Sun) membercandai Aljazair, Slovenia, dan Amerika Serikat. Pada pengundian tahun ini, mereka membercandai Maradona. Jangan kaget kalau di Piala Dunia-nya sendiri malah timnasnya yang bercanda sungguhan.

Komentar