Barcelona dan Valencia Saling Ciptakan Ruang Kebebasan Menyerang

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Barcelona dan Valencia Saling Ciptakan Ruang Kebebasan Menyerang

Pertandinga besar La Liga 2017/2018 jiornada 13, mempertemukan tuan rumah Valencia menghadapi Barcelona di Stadion Mestalla, Senin (27/11) dini hari tadi Waktu Indonesia.

Pertandingan itu berakhir dengan skor imbang 1-1. Valencia unggul terlebih dahulu melalui gol Rodrigo Moreno pada menit 60` setelah mendapatkan umpan dari Jose Gaya. Barcelona baru bisa membalasnya pada menit 82` melalui gol Jordi Alba yang mendapatkan umpan dari Lionel Messi.

Formasi dan Susunan Pemain

Valencia dipastikan tidak bisa diperkuat Javi Jimenez dan Jeison Murillo karena cedera. Nama terakhir merupakan bek tengah utama Valencia yang pada laga ini digantikan Gabriel Paulista untuk menemani Ezequiel Garay dalam formasi 4-4-2. Barcelona pun bermain dengan formasi yang sama.

Messi diduetkan dengan Luis Suarez di lini depan. Wajah yang berbeda dalam susunan pemain Barcelona pada laga ini adalah keberadaan Thomas Vermaelen di lini belakang. Dimainkannya Vermaelen karena Gerard Pique sedang dihukum dan cederanya Javier Mascherano.

Barcelona Ciptakan Ruang di Sayap untuk Valencia

Kecenderungan serangan melalui sayap kiri benar-benar sukses untuk Valencia pada pertandingan ini. Akselerasi dari antara Goncalo Guedes dan Gaya berhasil terus merepotkan Nelson Semedo yang menjaga area tersebut. Pada laga ini Semedo nampak tidak leluasa untuk membangun serangan maupun bertahan.

Ia pun seolah bekerja sendirian untuk melakoni dua tugas tersebut. Hal itu tidak lepas dari pergerakan Ivan Rakitic yang ditempatkan di sayap kanan lebih sering bergerak ke tengah daripada menyisir sisi lapangan. Rakitic juga jarang turun membantu pertahanan untuk membantu Semedo.

Rakitic cuma melakukan satu kali blok dan sapuan bersih dari seluruh aksi bertahannya. Tidak ada satu pun tekel bersih dan intersepsi yang berhasil dilakukannya. Satu hal lagi yang membuat sisi pertahanan Barcelona lebih mudah ditembus Valencia karena posisi Semedo lebih merapat ke tengah.

Hal itu memberikan keleluasaan bagi serangan sayap kiri Valencia untuk melepaskan umpan silang maupun masuk ke dalam kotak penalti. Keleluasaan itu juga yang membuat Valencia berhasil mencetak gol pertama melalui Rodrigo pada menit 60` Berawal dari Daniel Parejo yang memiliki keleluasaan dari lini tengah karena Barcelona terlalu sabar dalam perebutan bola.

Tapi kesabaran mereka menciptakan jarak yang jauh antara pemain yang menguasai bola sehingga Parejo bisa melihat celah di sisi kiri dan melepaskan umpan kepada Guedes di area tersebut. Guedes yang mendapatkan kebebasan dari posisi Semedo lebih dalam ke kotak penalti pun memberikan operan kepada Gaya.

Gaya juga bebas dari kawalan sehingga bisa masuk ke dalam kotak penalti dan memberikan asis kepada Rodrigo. Semedo baru terbantu ketika Rakitic digantikan Gerard Deulofeu pada menit 68`. Sejak itulah Semedo lebih sering meninggalkan posnya dan naik ke sepertiga akhir lawan.

Tapi kecepatan dan akselerasi kombinasi antara Gaya dan Guedes tetap merepotkannya sehingga Semedo pun diganti Aleix Vidal pada menit 80`. Sejak itulah Sergio Busquets diinstruksikan agar lebih bergerak lebar ke kanan membantu pertahanan. Upaya itu cukup membantu meredam serangan sayap kiri Valencia.

Apalagi Valencia mulai bermain bertahan saat menjelang menit terakhir itu karena Gaya lebih sering berada di sisi kiri pertahananya sendiri. Sementara Guedes lebih banyak dibantu Andreas Pereira yang masuk menggantikan Rodrigo sejak menit 82`. Hanya saja Guedes bermain lebih depan menemani Zaza di lini depan.

Sistem Bertahan Valencia Sulitkan Barcelona Masuk ke Sepertiga Akhir

Ketika bertahan, Valencia tetap menggunakan formasi 4-4-2. Hanya saja jarak antara gelandang dengan beknya tidak terlalu jauh sehingga area depan kotak penalti terlihat padat. Sementara dua pemain depan ikut bertahan dan memberikan gangguan kepada para pemain Barcelona yang menguasai bola.

Gangguan yang berbeda dengan para gelandang dan bek Valencia. Mereka justru lebih sabar dalam melakukan perebutan bola. Parejo dkk lebih memilih memotong bola dan menutup celah di sepertiga akhir bertahannya. Hal itu dilakukan agar Barcelona tidak bisa melepaskan umpan terobosan ke dalam kotak penalti Valencia.

Barcelona pun tidak bisa berbuat banyak di sepertiga akhir Valencia. Luis Suarez yang beredar di dalam kotak penalti pun kesulitan melepaskan diri dari kawalan Garay dan Paulista. Alhasil Andres Iniesta dkk terus-terusan memutarkan bola di wilayah Valencia untuk menemukan celah.

Hal inilah yang membuat Barcelona menaikan garis pertahanannya sampai setengah lapangan dan menguasai penguasaan bola di wilayah Valencia. Celah beberapa kali didapatkan Barcelona dari sisi kanan ketika melakukan serangan balik. Celah itu didapatkan karena Gaya sering terlambat turun ketika melakukan transisi bertahan.

Tapi bola yang berhasil sampai di dalam kotak penalti sering kandas karena ketatnya penjagaan bek Valencia. Ketika menyerang, Valencia bertahan memakai tiga bek karena Martin Montoya tidak terlalu agresif membantu serangan. Tentu saja tiga pemain itu menyulitkan Suarez yang sendirian di kotak penalti.

Ia cuma satu kali melepaskan tandangan yang mengarah ke gawang ketika di dalam kotak penalti. Satu percobaan tendangan yang mengarah ke gawang lagi justru di dapatkan dari luar kotak penalti. Area tersebut memang dicoba menjadi lahan eksploitasi atas turunnya Messi dan meninggalkan Suarez sendirian di dalam kotak penalti.

Pengorbanan Lionel Messi Meninggalkan Luis Suarez

Alasan mengapa Suarez sering sendirian di kotak penalti karena mobilitas Messi. Messi lebih sering bergerak turun ke depan kotak penalti Valencia atau melebar ke sayap. Penyerang asal Argentina itu mengincar peluang dari area kotak penalti untuk melepaskan tembakan ke arah gawang.

Total, dua percobaan tendangan ke arah gawang berhasil dihasilkannya selama pertandingan ini. Turunnya Messi ke depan kotak penalti juga karena menghindari kepadatan di sepertiga akhir pertahanan Valencia. Maka ia lebih memilih turun ke depan kotak penalti untuk mengalirkan bola ke sayap maupun langsung kepada Suarez.

Dari depan kotak penalti juga Messi melepaskan tembakan yang membuat Neto melakukan kesalahan individual. Sebuah kesalahan yang membuat gol Barcelona tidak dianggap meskipun sudah melewati garis gawang. Namun pergerakan Messi juga yang menjadi aktor utama gol penyama kedudukan Barcelona.

Heat map Lionel Messi selama pertandingan. Sumber: Squawka

Valencia yang juga sabar melancarkan tekanan membuat Messi memiliki kesempatan untuk melepaskan umpan lambung ke dalam kotak penalti. Para pemain belakang Valencia yang semula cuma terfokus kepada Suarez dan Messi sehingga tidak sadar kemunculan Alba ke dalam kotak penalti.

Alba sendiri memiliki kecepatan tinggi dan muncul dari sisi buta Montoya. Alhasil Alba berhasil menyambut umpan lambung dari Messi dan menjadi gol penyama kedudukan. Sebelumnya Alba tidak bisa terlalu leluasa karena Montoya bermain lebih bertahan daripada menyerang.

Kesimpulan

Pertandingan ini memperlihatkan berbagai kombinasi atas rendahnya intensitas pressing yang diperlihatkan dari kedua kesebelasan. Baik Valencia maupun Barcelona yang cuma beberapa momen melancarkan pressing, memberikan ruang bagi masing-masing lawannya untuk leluasa memberikan umpan terarah.

Komentar